Gereja Regina Caeli adalah sebuah gerejaparokiKatolik yang berlokasi di Jakarta Utara, Indonesia. Gereja ini berada di bawah pengelolaan Keuskupan Agung Jakarta. Secara parokial, Gereja ini merupakan Paroki Pantai Indah Kapuk. Gereja Regina Caeli dinamai menurut salah satu gelar Maria, yakni Regina Caeli (Ratu Surga). Gereja ini dikelola oleh para imam diosesan Keuskupan Agung Jakarta.
Sejarah
Paroki Pantai Indah Kapuk merupakan pemekaran dari umat di Gereja Stella Maris. Kompleks Pantai Indah Kapuk pada awalnya merupakan Wilayah VII pada Paroki Pluit.
Lokasi tanah yang digunakan sebagai gedung gereja, merupakan hibah dari pengembang PT Mandara Permai. Tanah yang dihibahkan seluas 6.868 meter persegi. Izin Mendirikan Bangunan mulai diajukan pada tahun 2002 dan terbit pada akhir tahun 2003. Peletakan batu pertama berlangsung pada 15 Februari 2004. Gereja Regina Caeli kemudian mulai digunakan sebagai lokasi peribadatan pada 11 Juni 2006.
Pada 7 Februari 2007, Stasi Pantai Indah Kapuk diresmikan sebagai bagian dari Paroki Pluit, dengan diketuai oleh R.P. Joseph Santoso, M.S.C. sebagai Pastor Stasi. Pada awal September 2007, Uskup Agung Jakarta, Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J., menunjuk R.P. Felix Supranto, SS.CC. sebagai Pastor Stasi.[1]
Pada 27 Oktober 2007, diumumkan rencana peningkatan status Stasi Pantai Indah Kapuk menjadi paroki. Pada 20 Januari 2008, Kardinal Darmaatmadja meresmikan berdirinya Paroki Pantai Indah Kapuk, Gereja Regina Caeli, sebagai paroki ke-60 dalam wilayah Keuskupan Agung Jakarta.
Arsitektur
Gereja Regina Caeli merupakan gereja dengan ciri arsitektur modern dan minimalis.[2] Arsitek gereja ini adalah Sardjono Sani. Ia membawa konsep pantai dan laut yang diaplikasikan dalam bentuk gereja sebagai bahtera (kapal).
Taman Doa
Pada wilayah Pantai Indah Kapuk Dua, terdapat Taman Doa Hati Tersuci Maria. Di dekat taman doa tersebut juga terdapat Taman Doa Our Lady of Akita.
Taman Doa Hati Tersuci Maria
Taman Doa Hati Tersuci Maria terletak di La Riviera, Pantai Indah Kapuk Dua. Taman doa ini diresmikan oleh Ignatius Kardinal Suharyo pada 5 Mei 2023.[3]