Wilayah Gereja Santo Bartolomeus awalnya merupakan bagian dari Paroki Bekasi. Pada tahun 1992, dimulailah rencana untuk membangun suatu gereja di Bekasi Selatan untuk mengurangi kepadatan saat peribadatan di Gereja Santo Arnoldus Janssen. Lokasi tanah yang didapatkan ialah kawasan perumahan Taman Galaxy. Izin mendirikan bangunan diterbitkan pada 14 Desember 1994.[1]
Paroki Taman Galaxi berdiri pada tanggal 20 September 1995,[2] sebagai paroki ke-50 di KAJ. Gedung gereja mulai dapat digunakan pada Agustus 1996, sebelum akhirnya diberkati pada 5 April 1997 oleh Uskup Agung Jakarta, Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J. Pada hari itu, gereja juga diresmikan Wali Kotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bekasi, Drs. H. Khailani AR.[3]
Pada tahun 2000, pembangunan pastoran dimulai. Pembangunan pastoran memakan waktu satu tahun. Pada tahun 2003, dimulai pembangunan Gedung Karya Pastoral. Gedung tersebut selesai pada tahun 2006. Sejak akhir tahun 2004, lonceng gereja mulai digunakan. Lonceng tersebut berasal dari Jerman dan memiliki berat 406 kg.[4]
Tampak luar Gereja Santo Bartolomeus pada tahun 2009 saat Misa berlangsung.
Bangunan
Di dalam gedung utama gereja, terdapat dua lantai, yakni lantai dasar dan balkon. Kapasitas gereja direncanakan mampu menampung 1.050 orang. Pada lantai dasar terdapat panti imam dan juga altar, serta dua buah patung, yakni patung Hati Kudus Yesus dan patung Bunda Maria dari Lourdes. Pada bagian pintu utama terdapat juga kaca patri yang terlihat lebih jelas dari balkon gereja.
Tampak dalam
Panti imam
Altar gereja
Patung Bunda Maria dari Lourdes
Patung Hati Kudus Yesus
Balkon
Kaca patri pintu utama tampak dari balkon
Kaca patri pintu utama tampak dari balkon
Pada bagian luar gereja, terdapat Goa Maria yang diberi titel Taman Bunda Maria Ratu Damai. Di samping gedung utama gereja, terdapat juga gedung karya pastoral. Pada bagian luar gereja, juga terdapat menara dan lonceng gereja, serta patung Santo Bartolomeus sebagai pelindung gereja.