Gereja ini pada awalnya merupakan sebuah rumah sederhana di Jalan Chaulanweg (Gang Caulan) nomor 21-23. Jalan itu kemudian dikenal sebagai Jalan Kyai Haji Hasyim Ashari. Rumah tersebut dibeli pada tahun 1935 oleh seorang imam Misionaris Hati Kudus Yesus (MSC), yakni R.P. Anton Bröcker, M.S.C.[1]
Gereja ini pada awalnya menginduk kepada Gereja Katedral Jakarta. Vikaris Apostolik Batavia, Petrus Johannes Willekens, S.J. kemudian menyerahkan reksa pastoral gereja ini kepada Misionaris Hati Kudus Yesus (MSC) pada 19 Mei 1938. Gereja ini kemudian dinamai Bunda Hati Kudus, atau lengkapnya Onze Lieve Vrouw van het Heilig Hart ‘Bunda Hati Kudus’.[2]
Pembangunan gereja dimulai pada tahun 1964. Pada 30 Juli 1967, Uskup Agung Djakarta, Adrianus Djajasepoetra, S.J. meresmikan gereja ini. Seiring dengan perkembangan di daerah Gajah Mada dan sekitarnya, gereja ini berada di tengah-tengah gedung-gedung bisnis yang menjulang di sekitarnya.[1]
Peribadatan
Misa harian diselenggarakan pada pagi hari. Liturgi di gereja ini diselenggarakan dalam Bahasa Indonesia.
Fasilitas
Di samping gereja ini terdapat sebuah gua Maria yang bernama Goa Maria Bunda Hati Kudus. Di dekat patung Bunda Maria, terdapat tulisan Doa Memorare.
Goa Maria Bunda Hati Kudus
Pendidikan
Gereja Bunda Hati Kudus terletak bersebelahan dengan Sekolah Tarsisius 1. Sekolah tersebut dikelola oleh Yayasan Bunda Hati Kudus dan menyelenggarakan pendidikan jenjang TK, SD, SMP, dan SMA.