Zaman Paleolitik Jepang
Zaman Paleolitik Jepang (旧石器時代 , Kyūsekki Jidai) diperkirakan dimulai sekitar 100.000 SM[1] hingga 30.000 SM berdasarkan artefak alat-alat dari batu yang telah ditemukan, dan berlanjut sekitar 14.000 SM,[2] pada zaman es akhir yang bertepatan dengan awal periode Mesolitik (zaman Jōmon). Keberadaan manusia di Kepulauan Jepang sebelum 30.000 SM–35.000 SM adalah kontroversial. Keautentikan artefak yang mendukung keberadaan manusia sebelum 35.000 SM di Kepulauan Jepang masih diragukan.[3] Fosil tertua tulang manusia ditemukan di Hamamatsu, Shizuoka. Penanggalan radiokarbon mengungkap fosil-fosil tersebut berasal dari sekitar 14.000–18.000 tahun lalu. Batu giling dan batu asahAlat-alat berupa batu giling dan batu asah dari periode Paleolitik Jepang diketahui termasuk paling tua di dunia,[4] berasal dari sekitar 30.000 SM. Teknologi alat batu seperti ini umumnya dikaitkan dengan awal periode Neolitik sekitar 10.000 SM di bagian lainnya di dunia. Hingga saat ini tidak diketahui alasan alat-alat tersebut diciptakan begitu awal di Jepang. Meskipun demikian, periode Paleolitik Jepang umumnya terjadi ketika iklim dunia mulai menghangat (30.000–20.000 tahun lampau), orang-orang waktu itu mungkin telah menggunakannya. Berdasarkan penemuan alat-alat batu tersebut, definisi periode Paleolitik Jepang berbeda dengan definisi umum periode Paleolitik menurut teknologi batu (alat-alat batu serpih). Alat-alat batu dari periode Paleolitik Jepang sudah menunjukkan ciri-ciri Mesolitik dan Neolitik paling tidak sejak 30.000 SM. Referensi
Daftar pustaka
|