Invasi Korea oleh Jepang (1592–1598)

Invasi Korea oleh Jepang

Pendaratan pasukan Jepang di Busan
Tanggal23 Mei 1592 – 16 Desember 1598 (kalender Gregorian);
13 April 1592 – 19 November 1598 (kalender lunar)
LokasiSemenanjung Korea
Hasil

Kemenangan Joseon dan Ming[1]

  • Penarikan pasukan Jepang dari semenanjung Korea menyusul kebuntuan militer[2]
Pihak terlibat
Joseon
Ming
Jepang
Tokoh dan pemimpin

Pemimpin politik
Joseon
Raja Seonjo
Pangeran Gwanghae
Ryu Seong-ryong
Yun Doo-su
Komandan militer
Gwon Yul
Yi Sun-sin 
Yi Eokgi 
Won Gyun 
Shin Rip 
Kim Si-min 
Song Sang-hyeon 
Go Gyeong-myeong 
Kim Cheon-il 
Jo Heon 
Yi Il
Gwak Jae-u
Jeong Gi-ryong
Kim Deok-nyeong
Yujeong
Hyujeong
Jeong Mun-bu
Kim Chung-seon


Inspektur Ming, Jenderal, Komandan Lapangan
Kaisar Wanli
Chen Lin
Song Yingchang
Ma Gui (pr.)
Yang Hao
Li Shizhen
Li Rusong
Wu Weizhong
Deng Zilong 

Qian Shizhen et al.

Pemimpin politik
Jepang
Kaisar Go-Yōzei
Toyotomi Hideyoshi
Toyotomi Hidetsugu
Komandan militer
Toyotomi Hidekatsu
Ukita Hideie
Kobayakawa Hidetoshi
Kobayakawa Takakage
Kobayakawa Hidekane
Mōri Terumoto
Mōri Hidemoto
Mōri Yoshimasa
Uesugi Kagekatsu
Nabeshima Naoshige
Hosokawa Tadaoki
Katō Kiyomasa
Katō Yoshiaki
Shimazu Yoshihiro
Shimazu Toyohisa
Shimazu Tadatsune
Hachisuka Iemasa
Konishi Yukinaga
Ōtomo Yoshimasa
Tachibana Muneshige
Tsukushi Hirokado
Ankokuji Ekei
Ikoma Chikamasa
Ikoma Kazumasa
Kuroda Nagamasa
Sō Yoshitoshi
Fukushima Masanori
Chōsokabe Motochika
Tōdō Takatora
Arima Harunobu
Akizuki Tanenaga
Itō Suketaka
Kuki Yoshitaka
Wakisaka Yasuharu
Ōmura Yoshiaki
Ōtani Yoshitsugu
Hasegawa Hidekazu
Gamō Ujisato


Ishida Mitsunari
Kekuatan

Joseon:
84.500+[3]–192,000[4] (termasuk pelaut dan pejuang pemberontak)[4]
300 kapal (200 ditenggelamkan di awal perang)[5]
Ming:
ke-1. (1592-1593)
48.000[6][7][8]
ke-2. (1597-1598)
75.000–98.000 tentara (termasuk bala bantuan angkatan laut )[9][10]

Total: 166.700 Ming[11][12]
192.000 Joseon[4]

Rezim Toyotomi:
ke-1. (1592)
158.800[13] (termasuk buruh dan pelaut)[4]
700 kapal pengangkut[14]
300 kapal perang[15]
ke-2. (1597–1598)
141.900[16]
1.000 kapal (beberapa dipersenjatai dengan meriam)[17]

Total: ~300.000[13][16]
Korban

Joseon: 1.000.000+ kematian sipil dan militer[4] (termasuk 260.000+ tentara tewas atau terluka)
20.000–100.000 tawanan[18]
157 kapal[19]

Ming: ~36.000 terbunuh[20][21]

Rezim Toyotomi: 100.000+[4]
tawanan tak dikenal[18]

500+ kapal[22]
Invasi Korea oleh Jepang (1592–1598)
Nama Tionghoa
Hanzi tradisional: 萬曆朝鮮之役
Hanzi sederhana: 万历朝鲜之役
Nama Jepang
Kanji: 文禄の役 (1592-1593)
慶長の役 (1597-1598)
Hiragana: ぶんろくのえき
けいちょうのえき

Invasi Korea oleh Jepang tahun 1592-1598 atau Perang Imjin melibatkan dua invasi berbeda tetapi saling berkaitan: invasi awal pada 1592 yang disebut Gangguan Imjin, gencatan senjata singkat pada 1596, dan invasi kedua pada 1597 yang disebut Perang Chongyu. Konflik berakhir pada tahun 1598, saat Jepang menarik kembali pasukan mereka[23][24] dari Semenanjung Korea setelah mengalami kebuntuan perang[25] di provinsi pesisir selatan Korea.[26]

Invasi ini dilancarkan oleh Toyotomi Hideyoshi dengan tujuan menaklukkan Semenanjung Korea dan Tiongkok, yang masing-masing dikuasai oleh Joseon dan oleh Ming. Jepang dengan cepat berhasil menduduki sebagian besar Semenanjung Korea, tetapi kontribusi bala bantuan oleh Ming,[27][28][29] serta gangguan pada armada penyedia kebutuhan Jepang di sepanjang pantai barat dan selatan oleh Angkatan Laut Joseon [30][31][32][33][34] memaksa penarikan kembali pasukan Jepang dari Pyongyang dan provinsi utara ke selatan, di Busan dan daerah selatan di dekatnya. Setelah itu, perang gerilya melawan Jepang dengan milisi sipil Joseon[35] dan kesulitan pasokan kebutuhan menghambat kedua belah pihak, baik Jepang maupun pasukan gabungan Ming dan Joseon yang tidak dapat melakukan serangan yang berhasil baik atau mendapatkan wilayah tambahan, mengakibatkan kebuntuan militer. Fase pertama invasi berlangsung dari tahun 1592 hingga tahun 1596, dan diikuti oleh negosiasi damai yang pada akhirnya gagal antara Jepang dan Ming antara tahun 1596 dan tahun 1597.

Pada tahun 1597, Jepang memperbarui serangannya dengan menyerbu Korea untuk kedua kalinya. Pola invasi kedua mencerminkan sebagian besar dari pola invasi pertama. Jepang memiliki keberhasilan awal di darat, merebut beberapa kota dan benteng, tetapi berujung dihentikan dan dipaksa untuk mundur ke wilayah pesisir selatan semenanjung. Namun, pasukan Ming dan Joseon yang terus menyerang tidak dapat mengusir Jepang dari benteng mereka yang tersisa dan posisi-posisi yang telah bersarang di daerah pantai selatan,[36][37][38] di mana kedua belah pihak kembali terkunci dalam kebuntuan militer selama sepuluh bulan.

Dengan kematian Hideyoshi pada tahun 1598, serangan terbatas di darat dan mengalami gangguan pasokan logistik angkatan laut Joseon, pasukan Jepang di Korea diperintahkan untuk mundur kembali ke Jepang oleh Dewan Lima Tetua yang baru memerintah. Negosiasi damai akhirnya tercapai antara kedua pihak dan berlanjut selama beberapa tahun, yang pada akhirnya menghasilkan normalisasi hubungan.[39]

Nama

Di Korea, invasi pertama (1592-1593) dalam bahasa Jepang disebut Imjin yang berarti Gangguan dan menjadi tahun Imjin dalam siklus Ganzhi. Invasi kedua (1597-1598) disebut "Perang Kedua Jeong-yu" (丁酉). Secara umum, invasi disebut sebagai Perang Imjin.

Di Tiongkok, perang ini disebut Kampanye Wanli yang merujuk pada masa Kaisar Wanli yang memerintah Tiongkok pada masa itu. Atau juga disebut "Perang Renchen untuk Mempertahankan Bangsa" (壬辰 衛國 戰爭), di mana "renchen" (壬辰) adalah Imjin yang dibaca dalam bahasa Tionghoa.

Di Jepang, perang ini disebut "Bunroku no eki" (文 禄 の 役). Bunroku mengacu pada nama era Jepang yang dipimpin Kaisar Go-Yōzei dari tahun 1592 hingga 1596. Invasi kedua (1597-1598) disebut "Keichō no eki" (慶 長 の 役). Di zaman Edo (abad 17-19), perang ini disebut "Kara iri" (唐 入 り) yang berarti "masuk ke Tiongkok" karena tujuan utama Jepang saat memulai invasi adalah penaklukan dinasti Ming Tiongkok. Meskipun pada kenyataannya, konflik tersebut sebagian besar terbatas di area Semenanjung Korea, pasukan Toyotomi Hideyoshi mengubah tujuan tersebut selama operasi perang.

Lihat pula

Pranala luar

Referensi

  1. ^ Lee, Kenneth (January 1, 1997). Korea and East Asia: The Story of a Phoenix. Greenwood Publishing Group. hlm. 108. ISBN 9780275958237. Diakses tanggal March 26, 2015.  "Thus the Korea–Japan War of 1592–1598 came to a conclusion, with the Japanese totally defeated and in full-scale retreat. The Korean victory did not come easily."
  2. ^ Turnbull, Stephen. Samurai Invasions of Korea 1592–1598, p. 87. "Out of 500 Japanese ships only 50 survived to limp home."
  3. ^ Hawley 2005, hlm. 269.
  4. ^ a b c d e f The Imjin War, 1592-98
  5. ^ Hawley 2005, hlm. 148.
  6. ^ Swope 2009, hlm. 333.
  7. ^ Hawley 2005, hlm. 338.
  8. ^ Hawley 2005, hlm. 305.
  9. ^ Hawley 2005, hlm. 439.
  10. ^ "A critique of Samuel Hawley's the Imjin War: Japan's Sixteenth-Century Invasion of Korea and Attempt to Conquer China — Part 2: The second invasion | Great Ming Military". 
  11. ^ Swope 2009, hlm. 8.
  12. ^ Li Guangtao's estimate
  13. ^ a b Hawley 2005, hlm. 105.
  14. ^ Hawley 2005, hlm. 115.
  15. ^ Hawley, hlm. 116.
  16. ^ a b Hawley 2005, hlm. 433.
  17. ^ Hawley 2005, hlm. 446.
  18. ^ a b Aftermath of the East Asian war of 1592-1598
  19. ^ Siege of Ulsan, 20,000+ killed, https://zh.wikisource.org/wiki/%E6%98%8E%E5%8F%B2/%E5%8D%B7320 History of the Ming chapter 320 "士卒物故者二萬". Battle of Sacheon (1598), 30,000+ killed, Turnbull, Stephen; Samurai Invasion: Japan's Korean War 1592–98. London: Cassell & Co, 2002, p. 222.
  20. ^ Turnbull 2002, hlm. 222.
  21. ^ Turnbull 2002, hlm. 230.
  22. ^ Turnbull, Stephen. 2002, p. 229.
  23. ^ name="Lee 108"
  24. ^ name="Turnbull, Stephen 1598, p. 85"
  25. ^ name="zh.wikisource.org">History of the Ming chapter 322 Japan "前後七載 (For seven years),喪師數十萬 (Hundreds of thousands of soldiers were killed),糜餉數百萬 (Millions of cost of war was spent),中朝與朝鮮迄無勝算 (There were no chances of victory in China and Korea),至關白死兵禍始休。 (By Hideyoshi's death ended the war.)"
  26. ^ Perez, Louis (2013). "Japan at War: An Encyclopedia". Japan at War: An Encyclopedia. Santa Barbara, California: ABC-CLIO. hlm. 141. ISBN 9781598847413.  "Korean and Chinese forces were able to hold off the Japanese troops and confine the fighting to the southern provinces."
  27. ^ name="The History of Ming chapter 238">"明史/卷238 – 維基文庫,自由的圖書館". zh.wikisource.org. 
  28. ^ Turnbull, Stephen. 2002, pp. 137–43, 204–27.
  29. ^ name="Turnbull, Stephen 2002, p. 134">Turnbull, Stephen. 2002, p. 134, "(Korean) war minister Yi Hang-bok pointed out that assistance from China was the only way Korea could survive."
  30. ^ name="Turnbull 17">Turnbull, Stephen (Nov 20, 2012). The Samurai Invasion of Korea 1592–98. Osprey Publishing. hlm. 17. ISBN 9781782007128. Diakses tanggal March 25, 2015. [pranala nonaktif permanen] "His naval victories were to prove decisive in the Japanese defeat, although Yi was to die during his final battle in 1598."
  31. ^ name="Perez 2013 140">Perez, Louis G. (2013). Japan at War: An Encyclopedia. ABC-CLIO. hlm. 140. ISBN 978-1-59884-741-3. Just as a complete Japanese victory appeared imminent, Admiral Yi entered the war and quickly turned the tide. 
  32. ^ name="Perez 2013 140–141">Perez, Louis (2013). "Japan at War: An Encyclopedia". Japan at War: An Encyclopedia. Santa Barbara, California: ABC-CLIO. hlm. 140–41. ISBN 9781598847413. "Yi's successes gave Korea complete control of the sea lanes around the peninsula, and the Korean navy was able to intercept most of the supplies and communications between Japan and Korea"
  33. ^ Elisonas, Jurgis. "The inseparable trinity: Japan's relations with China and Korea." The Cambridge History of Japan. Vol. 4. Ed. John Whitney Hall. Cambridge: Cambridge UP, 1991. p. 278.
  34. ^ name="Lee, Ki-baik 1984. pp. 212">Lee, Ki-baik. A New History of Korea. Trans. Edward W. Wagner and Edward J. Schultz. Seoul: Ilchokak, 1984. p. 212.
  35. ^ name="auto">Lewis, James (December 5, 2014). The East Asian War, 1592–1598: International Relations, Violence and Memory. Routledge. hlm. 160–61. ISBN 9781317662747. Diakses tanggal May 2, 2015.  "The righteous armies that appeared in 1592 smashed the local rule distributed across Korea's eight provinces by the Japanese military. The righteous army activities were one of the most important factors for the frustration of the Toyotomi regime's ambition to subjugate Ming China and extend dominion over Korea."
  36. ^ name="ReferenceC">Annals of the Joseon Dynasty Korean language http://sillok.history.go.kr/id/kna_13110012_007
  37. ^ name="Turnbull, Stephen 2002, p. 222">Turnbull, Stephen. 2002, p. 222. The Chinese Ming forces retreated with 30,000 losses
  38. ^ name="auto1">https://zh.wikisource.org/wiki/%E6%98%8E%E5%8F%B2/%E5%8D%B7320 History of the Ming chapter 320 士卒物故者二萬. 20000 losses
  39. ^ Turnbull, Stephen; Samurai Invasions of Korea 1592–1598, pp. 5–7