Penaklukan Yunnan oleh Ming

Penaklukan Yunnan oleh Ming
Bagian dari penaklukan militer Dinasti Ming

Penaklukan Yunan oleh Ming 1381―1382
Tanggal1381–1382
LokasiYunnan
Hasil Kemenangan Ming[1]
Pihak terlibat
Dinasti Ming Sisa-sisa Yuan di Yunnan
Wangsa Duan
Tokoh dan pemimpin
Kaisar Hongwu
Fu Youde
Lan Yu
Mu Ying
Basalawarmi
Duan Gong
Kekuatan
250.000[2] dan Muslim loyalis Ming Ribuan tentara Mongol dan Muslim loyalis Yuan
Korban
Ribuan tewas, ratusan dikebiri

Penaklukan Yunnan oleh Ming adalah tahap terakhir dalam pengusiran terhadap kekuasaan Dinasti Yuan Mongol dari Tiongkok oleh Dinasti Ming pada tahun 1380-an.

Latar belakang

Kaisar Hongwu mengirim utusan-utusan ke Yunnan pada tahun 1369, 1370, 1372, 1374, dan 1375 meminta penyerahannya. Beberapa utusan terbunuh dan ini menjadi dalih untuk melancarkan serangan terhadap Mongol yang mencengkeram Yunnan.

Perang

Sekitar 250.000 hingga 300.000 tentara pasukan Tiongkok dikerahkan untuk menghancurkan sisa wilayah yang dikuasai Yuan di Yunnan pada tahun 1381.

Jenderal Ming Fu Youde memimpin serangan terhadap pasukan Mongol dan Muslim Yuan. Juga bertempur di pihak Ming adalah Jenderal Mu Ying dan Lan Yu, yang memimpin pasukan Muslim loyalis Ming melawan pasukan Muslim loyalis Yuan.[3]

Pangeran Liang, Basalawarmi, bunuh diri pada 6 Januari 1382, ketika pasukan Muslim loyalis Dinasti Ming mengalahkan pasukan Mongol dan Muslim Yuan. Mu Ying dan pasukan Muslimnya diberi status turun-temurun sebagai garnisun militer Dinasti Ming dan tetap berada di provinsi itu.[4]

Kesudahan

Duan Gong, yang para leluhurnya merupakan penguasa Kerajaan Dali sebelum penaklukan Mongol, dan telah memerintah wilayah tersebut di bawah Dinasti Yuan, menolak untuk menerima pemerintahan Ming. Dia menjelaskan bahwa Dali hanya bisa menjadi sebuah kerajaan pembayar upeti bagi Ming. Fu Youde menyerang dan menghancurkan kerajaan Duan Gong setelah suatu pertempuran sengit. Saudara-saudara Duan ditawan dan dikawal kembali ke ibu kota Ming.[5]

Jenderal Ming, yakni Lan Yu dan Fu Youde mengebiri 380 tawanan Mongolia dan Muslim yang ditangkap setelah perang tersebut.[6] Hal ini menyebabkan banyak dari mereka menjadi orang kasim dan melayani Kaisar Ming.[7] Salah satu orang kasim tersebut adalah Zheng He.[8]

Di Yunnan barat dan Guizhou, para tentara Tionghoa Ming juga menghancurkan pemberontakan-pemberontakan lokal. Para tentara Ming kemudian menikah dengan orang Tionghoa lokal, perempuan Miao, dan Yao; keturunan mereka disebut "Tunbao", berbeda dengan para kolonis Tionghoa baru yang pindah ke Yunnan pada abad-abad kemudian. Suku Tunbao masih hidup di Yunnan saat ini.[9]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Frederick W. Mote; Denis Twitchett (26 February 1988). The Cambridge History of China: Volume 7, The Ming Dynasty, 1368-1644. Cambridge University Press. hlm. 144–. ISBN 978-0-521-24332-2. 
  2. ^ Dardess 2012, hlm. 6.
  3. ^ Tan Ta Sen, Dasheng Chen (2009). Cheng Ho and Islam in Southeast Asia. Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 170. ISBN 981-230-837-7. Diakses tanggal 2010-06-28. 
  4. ^ Michael Dillon (1999). China's Muslim Hui community: migration, settlement and sects. Richmond: Curzon Press. hlm. 34. ISBN 0-7007-1026-4. Diakses tanggal 2010-06-28. 
  5. ^ Du Yuting; Chen Lufan. "Did Kublai Khan's conquest of the Dali Kingdom give rise to the mass migration of the Thai people to the south?" (PDF) (edisi ke-Institute for Asian Studies, Kunming). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-09-09. Diakses tanggal 2019-02-18. 
  6. ^ Journal of Asian history, Volume 25. O. Harrassowitz. 1991. hlm. 127. Diakses tanggal 2011-06-06. 
  7. ^ Shih-shan Henry Tsai (1996). The eunuchs in the Ming dynasty. SUNY Press. hlm. 14. ISBN 0-7914-2687-4. Diakses tanggal 2010-06-28. 
  8. ^ Shoujiang Mi, Jia You (2004). Islam in China. 五洲传播出版社. hlm. 37. ISBN 7-5085-0533-6. Diakses tanggal 2010-06-28. 
  9. ^ James Stuart Olson (1998). An ethnohistorical dictionary of China. Greenwood Publishing Group. hlm. 340. ISBN 0-313-28853-4. Diakses tanggal 2010-06-28. 

Bibliografi