* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 13:46, 29 Oktober 2013 (UTC) ‡ Penampilan dan gol di tim nasional akurat per 11 Februari 2012, 16.56 (UTC)
Thierry Daniel Henry (IPA: [tjɛ'ʀiɑ̃'ʀi], lahir 17 Agustus 1977) adalah mantan pemain sepak bola profesional Prancis. Dia saat ini menjabat sebagai manajer tim sepak bola nasional Prancis U-21 dan U-23. Ia dianggap sebagai salah satu striker terhebat sepanjang masa, dan salah satu pemain terhebat dalam sejarah Liga Premier. Dia dinobatkan oleh Arsenal sebagai pemain klub terhebat yang pernah ada. Henry menjadi runner-up untuk Ballon d'Or pada tahun 2003 dan FIFA World Player of the Year pada tahun 2003 dan 2004.
Henry lahir dan tumbuh di Paris dan sejak muda memperlihatkan kemampuan yang sangat potensial. Dia ditemukan oleh AS Monaco pada tahun 1990, kemudian langsung bergabung, dan melakukan debut profesionalnya pada tahun 1994. Tahun 1998 Henry dipanggil untuk bergabung dengan tim nasional Prancis, kemudian dia pindah ke klub Italia, Juventus. Pada tahun 1999 Henry bergabung dengan klub Britania Raya Arsenal dengan harga 10,5 juta Pound sterling.
Henry di Arsenal menjadi terkenal sebagai pemain kelas dunia. Walaupun awalnya mengalami kesulitan di Liga Inggris, Henry tetap bisa muncul sebagai pencetak gol terbanyak hampir setiap musim. Di bawah mentor dan pelatihnya, Arsène Wenger, Henry menjadi penyerang yang sangat terkenal dan pencetak gol terbanyak di Arsenal, dengan 226 gol. Bersama The Gunners, Henry dua kali memenangkan Liga Inggris dan tiga Piala FA, dua kali dinominasikan sebagai Pemain Terbaik Dunia FIFA, dua kali menjadi PFA Players' Player of the Year dan tiga kali menjadi Football Writers' Association Footballer of the Year. Henry menghabiskan dua musim terakhirnya dengan Arsenal sebagai kapten, dan berhasil memimpin klubnya ke final UEFA Champions League. Pada Juni 2007, setelah delapan tahun di Arsenal, Henry pindah ke FC Barcelona dengan biaya transfer sebesan £16,1 juta.
Henry juga mendapatkan sukses yang serupa di tim nasional Prancis, dengan memenangkan Piala Dunia 1998 dan Euro 2000. Pada Oktober 2007, Henry melewati rekor Michel Platini dengan menjadi pencetak gol terbanyak Prancis. Di luar lapangan, dilatarbelakangi pengalaman pribadinya, Henry aktif menjadi juru bicara anti rasisme di sepak bola. Kesuksesannya membuat Henry menjadi salah satu pemain sepak bola yang paling menjual; Henry sering tampil dalam iklan untuk Nike, Reebok, Renault, dan Gillette.
Henry mengambil keputusan untuk pensiun dari sepak bola pada Desember 2014 di klub New York Red Bulls.[2]
Karier klub
AS Monaco (1992–1998) dan Juventus (1999)
Tahun 1990, AS Monaco mengirim pencari bakat Arnold Catalano untuk menonton Henry bertanding. Henry mencetak enam gol dan timnya menang 6–0. Catalano langsung mengajak Henry bergabung dengan Monaco tanpa melalui masa uji coba. Catalano mengusahakan agar Henry mengikuti kursus di akademi elit Clairefontaine, dan walaupun pimpinan akademi enggan menerima Henry karena prestasi sekolahnya yang buruk, Henry diperbolehkan menyelesaikan kursus tersebut, dan kemudian bergabung dengan AS Monaco Arsène Wenger sebagai pemain muda.[1] Akhirnya, Henry menandatangani kontrak profesional dengan AS Monaco dan melakukan debutnya pada tahun 1994. Wenger menaruh Henry di sayap kiri karena dia berpendapat bahwa kecepatan, kontrol bola dan skill Henry akan lebih efektif menghadapi bek sayap daripada bek tengah. Pada musim pertamanya dengan Monaco, Henry mencetak tiga gol dalam 18 kali bermain.[3]
Wenger melanjutkan usahanya mencari posisi paling tepat untuk Henry, dan mempertimbangkan bahwa Henry seharusnya bermain sebagai penyerang tetapi Wenger masih ragu.[3] Di bawah arahan manajernya, Henry berhasil mendapatkan penghargaan Pemain Prancis Muda Terbaik tahun 1996, dan di musim 1996–97, performa konsistennya membantu klub menjuarai Ligue 1.[1][4] Musim 1997–98, Henry berperan besar dalam membawa klubnya ke semi final UEFA Champions League, dan sekaligus membuat rekor baru untuk pemain Prancis dengan mencetak tujuh gol pada kejuaraan tersebut.[3][5] Musim ke-tiga, Henry pertama kali bermain untuk tim nasional Prancis, dan menjadi bagian dari tim yang memenangkan Piala Dunia 1998.[3] Henry terus bermain dengan baik di Monaco dan dalam lima musimnya bersama klub Prancis ini, Henry mencetak 20 gol liga dalam 105 kali bermain.[4]
Henry meninggalkan Monaco pada Januari 1999, satu tahun sebelum teman dan rekan setimnya, David Trezeguet, dan pindah ke klub Serie AItaliaJuventus dengan harga £10,5 juta.[1] Henry bermain sebagai gelandang sayap,[6] tetapi dia tidak efektif melawan disiplin pertahanan Serie A di posisi ini, dan dia hanya mencetak tiga gol dalam 16 kali bermain.[7]
Arsenal (1999–2007)
Bulan Agustus 1999, Henry pindah dari Juventus ke Arsenal, dengan biaya transfer £10,5 juta, dan bergabung kembali dengan mantan manajernya, Arsène Wenger.[8] Di Arsenal Henry nantinya akan berkembang menjadi salah satu pemain sepak bola terbaik dunia,[9] dan walau transfer ini tidak jauh dari kontroversi, Wenger yakin bahwa Henry pantas untuk dibeli dengan harga yang dibayarkan.[3] Henry masuk untuk menggantikan sesama penyerang Prancis, Nicolas Anelka, dan Henry langsung dilatih menjadi penyerang oleh Wenger, sebuah langkah yang nantinya membawa banyak berkah. Namun, Henry sempat diragukan kemampuannya dalam sepak bola di Inggris yang cepat dan kasar, ketika dia gagal mencetak gol dalam delapan pertandingan pertamanya.[10] Setelah beberapa bulan yang menyulitkan di Inggris, Henry bahkan mengakui bahwa dia harus "diajarkan ulang mengenai seni menjadi penyerang".[10] Keraguan ini berakhir dengan berhasilnya Henry mencetak 26 gol pada musim 1999–2000 liga Inggris.[11] Arsenal mengakhiri musim di posisi kedua, di belakang Manchester United, dan kalah melawan klub TurkiGalatasaray pada final UEFA Cup 2000.[3]
Setelah sukses memenangkan Euro 2000 bersama Prancis, Henry memasuki musim 2000–01 liga Inggris dengan lebih mantap. Walaupun mencetak lebih sedikit gol dan assist dibandingkan musim sebelumnya, musim kedua Henry di Arsenal termasuk sangat baik, dan dia menjadi pencetak gol terbanyak.[8] Dengan salah satu satuan ofensif terbaik di liga Inggris, Arsenal bisa bersaing dengan Manchester United untuk memperebutkan tingkat teratas liga. Namun Henry tetap frustasi karena dia masih belum berhasil membawa Arsenal menjadi juara liga, dan berulang kali menyatakan keinginannya menjadikan Arsenal sebagai klub hebat.[3]
Kesuksesan akhirnya datang pada musim 2001–02. Arsenal menjuarai liga Inggris dengan tujuh poin diatas juara dua Liverpool, serta memenangkan Piala FA dengan mengalahkan Chelsea 2–0.[3] Henry menjadi pencetak gol terbanyak dengan 32 gol, dan memimpin Arsenal untuk pertama kali mendapat double dan piala pertamanya untuk klub.[1][8] Banyak yang berharap Henry akan mengulang kesuksesan ini bersama Prancis pada Piala Dunia 2002, namun secara mengejutkan Prancis tidak lolos pada penyisihan grup.[3]
Musim 2002–03 menjadi lagi-lagi menjadi musim yang produktif untuk Henry, dengan mencetak 42 dan memberikan 23 assist, termasuk luar biasa untuk seorang penyerang.[8] Dengan begitu, Henry kembali memimpin Arsenal untuk memenangkan Piala FA.[12] Pada musim ini, Henry bersaing dengan pemain Manchester United Ruud van Nistelrooy dalam jumlah gol, dan pada akhirnya Henry dikalahkan dengan selisih satu gol.[3] Walau begitu, Henry tetap berhasil mendapatkan penghargaan PFA Players' Player of the Year dan Football Writers' Association Footballer of the Year.[13][14] Henry juga akhirnya mendapatkan pengakuan bahwa dia merupakan salah satu pemain terbaik dunia, dengan mendapatkan penghargaan Pemain Terbaik FIFA tahun 2003.[9]
Barcelona (2007-2010)
Pada tanggal 25 Juni 2007, dalam sebuah kejadian tak terduga, Henry dipindahkan ke Barcelona untuk € 24 juta. Dia menandatangani kontrak empat tahun dan dengan gaji dilaporkan € 6,8 (£ 4.6) juta per musim.[15] Hal itu terungkap bahwa kontrak termasuk klausul pelepasan € 125 ( £ 84,9 ) juta.[16] Kepergian Henry dikutip Dein atas ketidakpastian lanjutan atas masa depan Wenger di Arsenal menjadikan alasan untuk meninggalkan klub,[17][18] dan mempertahankan pernyataannya bahwa "saya selalu mengatakan bahwa jika saya meninggalkan Arsenal, saya akan bermain untuk Barcelona."[19] Meskipun keberangkatan kapten mereka, Arsenal mendapat sambutan perpisahan yang mengesankan dalam musim awal 2007-08, dan Henry mengakui bahwa kehadirannya di tim mungkin lebih dari penghalang daripada membantu. Dia menyatakan:"Karena senioritas saya, fakta bahwa saya adalah kapten dan kebiasaan saya berteriak untuk meminta bola, mereka kadang-kadang akan memberikannya kepada saya bahkan ketika saya tidak dalam posisi terbaik. Jadi dalam arti bahwa semuanya ( kepindahan )itu baik untuk tim yang saya tinggalkan"[20] Henry meninggalkan Arsenal sebagai pencetak gol terbanyak untuk klub sepanjang masa dengan 174 gol dan memimpin sebagai pencetak gol terbanyak dalam kompetisi Eropa dengan 42 gol.[1] Pada bulan Juli 2008, penggemar Arsenal memilih dia sebagai pemain terbaik Arsenal yang pernah dimiliki di situs Arsenal.com dalam jajak pendapat Gunners' Greatest 50 Players.[21]
Di Barcelona, Henry diberi nomor punggung 14, sama seperti yang dipakai di Arsenal. Dia mencetak gol pertamanya untuk klub barunya pada tanggal 19 September 2007 dalam kemenangan 3-0 di babak penyisihan grup Liga Champions atas Olympique Lyonnais,[22] dan ia mencatat hat-trick untuk Barca dalam pertandingan Primera División melawan Levante sepuluh hari kemudian.[23]
Henry dalam puncak kariernya di Barcelona ketika musim 2008-09, memenangkan piala pertama sejak kariernya di Barcelona pada 13 Mei 2009 ketika Barcelona mengalahkan Athletic Bilbao di final Copa del Rey. Barcelona memenangkan Primera División dan Liga Champions segera setelah itu, menyelesaikan treble winner untuk pemain Prancis tersebut, yang dikombinasikan dengan Lionel Messi dan Samuel Eto'o mencetak 100 gol secara keseluruhan pada musim itu. Trio ini juga menjadi trio paling produktif dalam sejarah liga Spanyol, mencetak 72 gol dan melampaui 66 gol dari trio mantan pemain Real Madrid Ferenc Puskás, Alfredo Di Stefano dan Luis del Sol musim 1960-1961 (ini kemudian juga dikalahkan oleh trio Real Madrid Cristiano Ronaldo, Karim Benzema dan Gonzalo Higuain yang mencetak 89 gol dalam musim 2011-12).[24] Kemudian pada tahun 2009, Henry membantu Barcelona memenangkan lima gelar yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang terdiri dari treble tersebut ditambah Supercopa de España, Piala Super UEFA, dan FIFA Club World Cup.[25]
Musim berikutnya, munculnya Pedro Rodríguez membuat Henry hanya bermain sebanyak 15 kali pertandingan liga.[8] Sebelum musim La Liga berakhir, dan dengan satu tahun masih tersisa di kontraknya, presiden klub Joan Laporta menyatakan pada 5 Mei 2010 bahwa Henry "mungkin pergi di jendela transfer musim panas jika itu yang dia inginkan".[26] Setelah Henry kembali dari Piala Dunia FIFA 2010, Barcelona menegaskan bahwa mereka telah menyetujui penjualan Henry ke klub yang tidak disebutkan namanya, dengan pemain juga setuju dengan klub barunya.[27]
New York Red Bulls (2010–2014)
Pada bulan Juli 2010, Henry menandatangani kontrak multi tahunan dengan klub Major League Soccer (MLS) New York Red Bulls untuk musim 2010 sebagai pemain kedua yang direkrut klub.[28] Dia membuat debut penuh MLS nya pada tanggal 31 Juli dalam hasil imbang 2-2 melawan Houston Dynamo, membantu dua gol untuk Juan Pablo Ángel. Gol di MLS pertamanya datang pada tanggal 28 Agustus dalam kemenangan 2-0 melawan San Jose Earthquakes.
Karier internasional
Henry menikmati karier yang sukses dengan tim nasional Prancis, memenangkan pertama dari 123 capsnya pada bulan Juni 1997, sejak penampilannya untuk Monaco yang dihargai dengan panggilan ke tim nasional Prancis U-20, di mana ia bermain di World Youth Championship FIFA 1997 bersama rekan tim masa depan William Gallas dan David Trezeguet.[1] dalam waktu empat bulan, Kepala pelatih Prancis Aimé Jacquet memanggil Henry ke tim senior. Umur ke 20 dia membuat debut senior internasional pada tanggal 11 Oktober 1997 dalam kemenang 2-1 melawan Afrika Selatan.[29] Jacquet sangat terkesan dengan permainan Henry dan ia membawanya ke Piala Dunia FIFA 1998. Meskipun kuantitas Henry sebagian besar tidak diketahui di tingkat internasional, namun dia mengakhiri turnamen sebagai pencetak gol terbanyak Prancis dengan tiga gol.[30] Dia disiapkan untuk tampil sebagai pemain pengganti di final, di mana Prancis mengalahkan Brasil 3-0, namun Marcel Desailly dikartu merah dan memaksa skema perubahan defensif sebagai gantinya. Pada tahun 1998, ia diangkat menjadi Chevalier ( Ksatria ) dari Legio d' honneur, bintang jasa tertinggi di Prancis.[31]
Henry tidak dalam starting line-up untuk Prancis di Piala Dunia FIFA 2010. Prancis bermain imbang di pertandingan pertama mereka melawan Uruguay, dan kalah 2-0 di pertandingan kedua mereka melawan Meksiko. Suasana timnas dalam kondisi kekacauan ketika Nicolas Anelka diusir dari tim, dan kapten Patrice Evra memimpin protes tim dengan menolak untuk melatih.[32] Pada pertandingan terakhir grup melawan tuan rumah Afrika Selatan di mana Henry datang sebagai pengganti di babak kedua, Prancis kalah 2-1 dan tersingkir dari turnamen. Dia kemudian mengumumkan pengunduran dirinya dari sepak bola internasional, setelah memenangkan 123 caps dan mencetak 51 gol untuk Les Bleus, sehingga menyelesaikan karier internasionalnya sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa di Prancis, dan peraih caps terbanyak kedua setelah Lilian Thuram.[33]
Gaya bermain
Meskipun Henry bermain di depan sebagai penyerang selama masa mudanya,[10] ia menghabiskan waktunya di Monaco dan Juventus dengan bermain di posisi sayap. Ketika Henry bergabung dengan Arsenal pada tahun 1999, Wenger langsung mengubah ini, mengalihkan ke posisi semula Henry pada masa mudanya, sering kali dia diduetkan dengan veteran Belanda Dennis Bergkamp.[6] Selama musim 2004-05, Wenger beralih formasi Arsenal ke 4-5-1.[34] Perubahan ini memaksa Henry untuk beradaptasi lagi untuk untuk masuk ke tim utama Arsenal, dan ia memainkan banyak permainan sebagai penyerang tunggal.[6] Namun, Henry tetap menjadi ancaman serangan utama Arsenal, pada banyak kesempatan dia sanggup membuat gol spektakuler. Wenger mengatakan dari sesama orang Prancis: " Thierry Henry bisa mengambil bola di tengah-tengah lapangan dan mencetak gol yang tidak ada orang lain di dunia bisa mencetak gol seperti itu".[35]
Salah satu alasan yang harus digaris bawahi untuk permainan mengesankan Henry di depan adalah kemampuannya untuk dengan tenang mencetak gol dari situasi one-on-one.[36] Hal ini, dikombinasikan dengan kecepatannya yang luar biasa, artinya ia bisa masuk dari belakang bek lawan untuk kemudian mencetak gol.[10][37] Ketika di depan, Henry kadang-kadang dikenal berpindah melebar untuk posisi sayap kiri,[38][39] sesuatu yang memungkinkan dia untuk memberikan kontribusi besar dalam membantu memberikan umpan: antara musim 2002-03 dan 2004-05, Henry menciptakan hampir 50 assist total dan ini disebabkan karena dia bermain egois dan kreativitas.[40] Henry juga akan bergerak offside untuk mengelabui pertahanan kemudian berlari kembali onside sebelum bola dimainkan dan mengalahkan jebakan offside, meskipun ia tidak pernah memberikan Arsenal ancaman dalam duel udara.[41] Mengingat fleksibilitas untuk dapat beroperasi baik sebagai pemain sayap dan penyerang, orang Prancis ini bukanlah tipikal penyerang prototipikal "out- and- out", tetapi dia telah muncul secara konsisten sebagai salah satu penyerang paling produktif di Eropa.[3] Pada situasi set pieces, Henry adalah eksekutor penalty pilihan pertama dan pengambil tendangan bebas untuk Arsenal, setelah mencetak gol secara teratur dari posisi tersebut.[42]
^Reyna, Claudio, and Woitalla, Mike, More Than Goals: The Journey from Backyard Games to World Cup Competition (2004), p 122, Human Kinetics, ISBN 0-7360-5171-6
^Hansen, Alan (13 March 2006) Alan Hansen's column". BBC Sport. Retrieved 1 January 2012.
^Daniel, Jacob, The Complete Guide to Coaching Soccer Systems and Tactics (2003), Reedswain, p 190, ISBN 1-59164-068-7
^"Thierry Henry: Overview". Premier League. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 April 2018. Diakses tanggal 28 September 2018.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Thierry Henry". BonjourLaFrance. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 June 2015. Diakses tanggal 23 June 2015.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Fifa names greatest list". BBC. 4 March 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 April 2012. Diakses tanggal 10 September 2018.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)