Gattuso memiliki kemitraan yang begitu kental di lini tengah dengan playmaker Andrea Pirlo, baik di level klub maupun internasional, memainkan peran kunci dalam kemenangan Italia di Piala Dunia 2006, serta keberhasilan Milan di kancah domestik, Eropa, dan internasional selama pertengahan tahun 2000-an. Meskipun tidak diberkati dengan keterampilan teknis yang menonjol, akan tetapi kecepatan, kekuatan, dan tingkat kerja Gattuso melengkapi dan mendukung gaya bermain kreatif Pirlo, sementara energi, agresi, dan gaya permainannya yang keras memungkinkan Gattuso untuk melegitimasikan dirinya sendiri sebagai salah satu pemain terbaik di dunia di posisi bermainnya tersebut.[8][9][10][11] Selain kemampuannya memenangkan bola, Gattuso juga terkenal karena sifat kompetitif dan kualitas kepemimpinannya sepanjang kariernya, ia sering kali mengenakan ban kapten untuk Milan setelah pensiunnya Paolo Maldini.[12][13]
Karier kepelatihan Gattuso dimulai sebagai pemain sekaligus manajer di klub terakhirnya, Sion dari Liga Super Swiss, dan ia juga sempat melatih sebentar di Palermo dan OFI Crete. Pada Juni 2016, ia memimpin Pisa untuk promosi ke Serie B. Ia kemudian melatih tim Primavera dan tim utama Milan antara tahun 2017 hingga 2019, sebelum akhirnya diangkat sebagai manajer Napoli pada akhir tahun itu, dengan Napoli ia memenangkan gelar pertamanya sebagai pelatih, yaitu Piala Italia 2019–2020.
Karier klub
Karier awal
Gattuso lahir di Corigliano Calabro, Italia. Ia memulai kariernya di tim asal Umbria, yakni Perugia, tetapi kemudian pindah pada Juli 1997, pada usia 19 tahun, ke tim asal Skotlandia Rangers.
Walter Smith, pelatih yang membawa Gattuso ke Glasgow, meninggalkan klub itu pada tahun 1998. Pengganti Smith, Dick Advocaat, tidak menyukai Gattuso dan setelah dimainkan di posisi bermain yang tidak biasanya sebagai bek kanan, pemain Italia itu dijual pada Oktober 1998 ke klub yang baru promosi ke Serie A, Salernitana dengan nilai 4 juta poundsterling. Meskipun penampilannya bagus, akan tetapi hal itu tidak cukup untuk mencegah timnya dari degradasi.
AC Milan
Gattuso dibeli oleh AC Milan seharga € 8 juta dari Salernitana pada musim panas 1999.[14] Ia bermain pertama kali bersama klub pada 15 September 1999, di mana timnya meraih hasil imbang 0-0 atas Chelsea di Liga Champions UEFA;[15] ia kemudian segera masuk ke starting line-up pada musim itu, dan juga memainkan pertandingan derby Milan pertamanya pada 24 Oktober 1999, di mana ia tampil bagus dan langsung disayangi para penggemar Milan karena kematangan dan keuletan yang ia tunjukkan ketika menghadapi striker Inter, Ronaldo, yang secara luas dianggap sebagai pemain terbaik di dunia pada saat itu.[16]
Selama di Milan, tingkat kerja dan keserbagunaan Gattuso sebagai pemenang bola membuat manajer Milan, Carlo Ancelotti menempatkan playmaker lini tengah Andrea Pirlo di sampingnya dalam posisi menyerang yang lebih kreatif, sementara Gattuso mendukung Pirlo dalam peran yang lebih dalam, seperti seorang gelandang bertahan; kemitraan lini tengah ini sangat penting bagi keberhasilan domestik dan internasional Milan selama masa kepemimpinan Ancelotti, yang mana berhasil meraih Coppa Italia, Liga Champions UEFA dan Piala Super UEFA pada tahun 2003, serta gelar Serie A dan Supercoppa Italiana pada tahun 2004.[9][17] Gattuso menandatangani perpanjangan kontrak dengan Milan pada Juni 2003[18] dan pada bulan Oktober 2004.[19] Selama periode ini, Gattuso juga mencapai Final Liga Champions 2005 dengan Milan, akan tetapi dikalahkan oleh Liverpool melalui adu penalti, setelah awalnya memimpin 3-0 di babak pertama.[20][21]
Gattuso memainkan pertandingan ke-300 untuk klub pada saat meraih hasil imbang tanpa gol di Liga Champions melawan Lille pada 26 September 2006, dan ia memperpanjang kontraknya dengan Milan hingga 2011 pada 1 Februari 2007.[22] Pada 23 Mei 2007, Gattuso memenangkan Liga Champions untuk kedua kalinya selama berkarier ketika Milan mengalahkan Liverpool 2-1 di final.[23][24]
Setelah memenangkan Piala Dunia Antarklub FIFA, pada tanggal 27 Desember 2007, Gattuso berlatih dengan mantan klubnya Rangers untuk mendapatkan kembali kebugaran selama liburan musim dingin Serie A, sementara istrinya mengunjungi keluarga di Skotlandia selama Natal.[25] Desember tahun berikutnya, Gattuso menderita cedera robek ligamentum cruciatum anterior pada saat timnya meraih kemenangan di liga 1-0 atas Catania. Meskipun cedera, Gattuso tetap bermain selama 90 menit sebelum didiagnosis oleh dokter klub setelah pertandingan. Ia menjalani operasi untuk memperbaiki kerusakan pada 19 Desember 2008 di Antwerpen, Belgia. Ia diperkirakan akan absen hingga enam bulan, tetapi berhasil kembali ke bangku cadangan Milan pada 10 Mei saat Milan melawan Juventus, sebulan lebih cepat dari jadwal.
Pada 22 Agustus 2009, ia tampil di pertandingan ke-400 bersama Milan dalam pertandingan pembuka musim Serie A 2009–10 melawan Siena, dan pada saat itu ia mengenakan ban kapten.[15] Pada 14 Desember 2009, telah dikonfirmasi oleh Milan bahwa Gattuso akan tetap menjadi pemain Milan hingga 30 Juni 2012, setelah menambahkan satu tahun lagi kontraknya.[26]
Musim 2010–11 bersama Milan adalah salah satu musim terbaik Gattuso dalam kariernya, ia berhasil mengakhiri puasa gol selama tiga tahun lewat gol yang ia cetak melalui tendangan kaki kiri dari luar kotak penalti, yang terbukti menjadi gol penentu dalam kemenangan 1-0 Milan atas Juventus pada 5 Maret 2011.[27] Gattuso kemudian mencetak gol lain dalam kemenangan 4-1 melawan Cagliari dengan sundulan jarak jauh yang mengalahkan kiper, yang keluar dari barisannya. Gattuso merayakan kemenangan Scudetto ke-18 Milan setelah hasil imbang tanpa gol melawan Roma pada 7 Mei.[28]
Gattuso mengalami masalah penglihatan pada awal September 2011, beberapa hari sebelum musim dimulai.[29] Pada 9 September 2011, Gattuso menabrak rekan setimnya Alessandro Nesta saat bermain melawan Lazio di pertandingan pembuka Serie A Milan musim 2011-12. Ia digantikan secara langsung setelah itu di menit ke-20 dan didiagnosis menderita kelumpuhan saraf kranialis keenam, yang menghasilkan penglihatan ganda,[30] cedera yang bisa mengakhiri karier sepakbolanya. Ia kemudian mengungkapkan bahwa dirinya melihat rekan satu timnya Zlatan Ibrahimović di empat posisi berbeda beberapa saat sebelum pertandingan, dan tidak dapat melihat Nesta, yang mengakibatkan tabrakan kedua pemain tersebut.[29]
Pada 11 Mei 2012, Gattuso mengkonfirmasi bahwa ia tidak akan memperbarui kontraknya dengan klub yang akan berakhir pada 30 Juni, dan ia akhirnya meninggalkan Milan pada akhir musim.[31]
Sion
Pada 15 Juni 2012, setelah dilepas oleh Milan, Gattuso bergabung dengan klub asal Swiss, FC Sion.[32] Ia sebelumnya dikaitkan dengan kesepakatan untuk bergabung dengan mantan klubnya, Rangers di Skotlandia, tetapi kesepakatan itu gagal karena klub mengalami kesulitan keuangan.[32] Pada 25 Februari 2013, Gattuso diangkat sebagai manajer baru Sion setelah manajer Víctor Muñoz turun pangkat menjadi pelatih pencari bakat klub setelah sebelumnya Sion dikalahkan Thun 4-0 di Liga Super Swiss.[33]
Kehidupan pribadi
Gattuso menikah dengan Monica Romano, seorang wanita Skotlandia keturunan Italia, yang ia temui saat bermain untuk Rangers di sebuah pertandingan persahabatan di Toronto, Kanada. Pasangan itu berkencan lama sebelum menikah. Mereka memiliki seorang putri, Gabriella (lahir 20 Juni 2004), dan seorang putra, Francesco (lahir 8 November 2007). Monica adalah saudara perempuan dari jurnalis GMTV Los Angeles, Carla Romano.
^"COMUNICADO OFICIAL" (dalam bahasa Spanyol). Valencia CF. 31 Januari 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-27. Diakses tanggal 31 Januari 2023.
^"Gennaro Gattuso". BBC Sport. 8 Mei 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002-08-04. Diakses tanggal 4 Juni 2016.
^ ab"Gattuso Io che corro per tutti i Palloni d' oro" [Gattuso I the one who runs for all the Ballon d'Or winners]. La Gazzetta dello Sport (dalam bahasa Italia). 14 November 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-29. Diakses tanggal 11 September 2014.
^"Gattuso, Gennaro" (dalam bahasa Italia). Treccani: Enciclopedia dello Sport (2002). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-23. Diakses tanggal 11 September 2014.
^"È GATTUSO IL NUOVO ALLENATORE, VENERDÌ LA PRESENTAZIONE" [GATTUSO THE NEW MANAGER, PRESENTATION ON FRIDAY] (dalam bahasa Italia). U.S. Città di Palermo. 19 Juni 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Desember 2015. Diakses tanggal 25 Juni 2013.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Gennaro Gattuso fired by Palermo". ESPN FC. 25 September 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2020. Diakses tanggal 25 September 2013.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcd"G. Gattuso". Soccerway. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Januari 2020. Diakses tanggal 18 Desember 2015.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"ONORIFICENZE - 2006". quirinale.it (dalam bahasa Italia). 12 Desember 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Januari 2016. Diakses tanggal 19 Maret 2015.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)