* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik
Andrea PirloUfficiale OMRI[4][5] (pelafalan dalam bahasa Italia:[anˈdrɛːaˈpirlo]; lahir 19 Mei 1979) adalah pelatih dan mantan pemain sepak bola profesional Italia yang sekarang menjadi pelatih kepala klub Serie B, Sampdoria. Ia dianggap sebagai salah satu deep-lying playmaker terhebat yang pernah ada, Pirlo terkenal karena visi, kontrol bola, teknik, kreativitas, operan, dan kemampuan tendangan bebasnya.[6][7][8]
Pirlo memulai karier klubnya pada tahun 1995 sebagai gelandang serang dengan klub Brescia, menjuarai Serie B pada tahun 1997. Ia menandatangani kontrak dengan klub Serie A, Inter Milan setahun kemudian, tetapi karena waktu bermain yang ia dapatkan terbatas dan sempat dipinjamkan ke beberapa klub membuat dirinya pindah menyeberang ke klub rival sekota AC Milan pada tahun 2001. Di sana, Pirlo matang menjadi pemain kelas dunia, dan ia kemudian memenangkan dua gelar Serie A, dua Liga Champions UEFA, dua Piala Super UEFA, satu Piala Dunia Antarklub FIFA, satu Coppa Italia, dan satu gelar Supercoppa Italiana.[8] Ia pindah ke Juventus pada 2011, di mana ia berhasil memenangkan empat gelar Serie A berturut-turut, dua gelar Supercoppa Italiana, dan satu Coppa Italia. Pada 2015, Pirlo bergabung dengan klub Liga Utama Sepak Bola Amerika Serikat (MLS) New York City FC, di mana ia bermain selama dua tahun sebelum akhirnya pensiun pada 2017.
Setelah pensiun, Pirlo ditunjuk sebagai pelatih kepala di klub Serie C, Juventus U-23 pada 30 Juli 2020. Ia dipercayakan untuk melatih Juventus sembilan hari kemudian, dan berhasil memenangkan Coppa Italia dan Supercoppa Italiana di musim debutnya, sebelum akhirnya dipecat pada 2021.[14][15]
Karier klub
Tahun awal
Pada tahun 1995, pada usia 16, Pirlo melakukan debut untuk Brescia melawan Reggina.[16] Setelah menembus tim utama Brescia, Pirlo telah dibeli oleh pelatih Inter Milan, Mircea Lucescu. Pirlo tidak mampu untuk masuk ke skuat pertama, bagaimanapun, dan Inter finis di posisi kedelapan pada musim Serie A 1998–99. Inter meminjamkan Pirlo ke Reggina untuk musim 1999-2000. Setelah musim yang mengesankan, ia kembali ke Inter, tapi sekali lagi tidak dapat masuk ke tim pertama, ia hanya membuat empat kali penampilan di liga dan menghabiskan paruh kedua musim itu dengan dipinjamkan ke mantan klubnya, Brescia.
AC Milan
Setelah tiga musim di Inter, Pirlo dijual ke tim rival, AC Milan seharga 33 juta lira Italia (€ 17.043.078)[17] pada 30 Juni 2001. Biaya transfernya sebagian didanai oleh pergerakan Dražen Brnčić yang ditransfer dari Milan ke Inter untuk biaya yang tidak diungkapkan.
Di Milan ia membuat langkah besar dalam perkembangannya untuk menjadi pemain kelas dunia, dan salah satu deep-lying playmaker yang terbaik dan spesialis set-piece di dunia. Bersama Milan, ia memenangkan dua gelar Serie A dan merupakan bagian integral dari lini tengah Rossoneri; ia juga memenangkan dua Liga Champions pada 2003 dan 2007 (memberi assist untuk gol pertama Filippo Inzaghi) di bawah pelatih Carlo Ancelotti, dan juga mencapai final pada tahun 2005. Selama periode ini, Milan juga finis sebagai runner up di Serie A di musim 2004-05 dan musim 2005-06 (sebelum pengurangan 30 poin karena keterlibatan mereka dalam skandal Calciopoli 2006), serta menjadi runner-up Supercoppa Italiana 2003, di mana Pirlo mencetak gol penalti pada perpanjangan waktu dan pada babak adu penalti. Dalam turnamen Liga Champions 2004-05, Pirlo menjadi salah satu pengumpan gol kedua tertinggi dengan empat assist.[18] Ia juga memenangkan Coppa Italia, satu Supercoppa Italiana dan dua Piala Super UEFA selama waktunya dengan Milan antara 2003 dan 2007, serta gelar pertama mereka di Piala Dunia Antarklub FIFA pada tahun 2007. Insiden yang paling tidak bisa dilupakan adalah ketika ia gagal mencetak gol lewat titik penalti pada Final Liga Champions UEFA 2005, tendangannya diselamatkan oleh Jerzy Dudek, mereka kalah dalam adu penalti atas Liverpool, setelah sebelumnya Liverpool sukses mencetak tiga gol penyeimbang kedudukan di babak kedua waktu normal.[19] Padahal Pirlo sebelumnya, memberi assist bagi gol pembuka Paolo Maldini di laga final, setelah 50 detik pertandingan belangsung lewat umpan dari tendangan bebasnya.
Pirlo memulai kariernya sebagai gelandang bertahan sampai pelatih Carlo Mazzone memberinya peran sebagai playmaker di Brescia, bersama Roberto Baggio yang menjadi gelandang serang. Sebuah momen penting dalam kariernya di Brescia adalah ketika umpan panjangnya membantu gol penyeimbang dari Baggio saat melawan Juventus di Stadion delle Alpi, pada tahun 2001. Fatih Terim dan Carlo Ancelotti mengembangkan lebih lanjut peran ini di Milan, memungkinkan Pirlo bermain bersama gelandang serang berbakat lainnya, seperti Rivaldo, Rui Costa dan akhirnya Kaka, menggantikan kekosongan yang ditinggalkan oleh legenda Milan Demetrio Albertini di lini tengah. Dia membentuk kemitraan yang tangguh dengan Gennaro Gattuso (serta dengan Clarence Seedorf dan Massimo Ambrosini, yang juga mendukung peran playmaker nya) di lini tengah dan dia diberi julukan metronom untuk caranya mengatur ritme tim.[20] Pada bulan Oktober 2007, ia masuk nominasi penghargaan Pemain Terbaik Dunia FIFA 2007 dan Playmaker Terbaik Dunia 2007 tetapi dua penghargaan itu jatuh kepada rekan setimnya di Milan, Kaká. Setelah Kaká dan Ancelotti meninggalkan Milan pada musim panas tahun 2009, Chelsea menguji tekad Milan dengan melakukan penawaran $ 12 juta beserta Claudio Pizarro untuk ditukarkan dengan Pirlo. Klub menolak tawaran itu dan Pirlo dikatakan merenungkan permintaan transfer itu.[butuh rujukan] Pada 5 Agustus, pemilik klub Silvio Berlusconi memutuskan untuk tidak menjual Pirlo, yang mengatakan bahwa ia sangat gembira dan ingin mengakhiri kariernya di Milan.[21] Pada 21 Oktober 2009, Pirlo mencetak gol penting dari jarak 30 meter dalam kemenangan 3-2 Milan atas Real Madrid.[22] Milan menyelesaikan musim 2008-09 di peringkat ketiga dibawah tempat kedua Juventus dalam kompetisi Serie A.
Milan menjadi tuan rumah bagi Genoa pada 25 September 2010, Pirlo memberikan umpan bola atas kepada striker Zlatan Ibrahimović yang bebas untuk mencetak gol.[23] Pada 2 Oktober, Pirlo mencetak gol dari jarak 40 yard ketika melawan Parma untuk memberikan Milan kemenangan tandang pertama mereka di musim 2010-11.[24] Pada 14 Mei 2011, Pirlo tampil dalam pertandingan terakhirnya untuk Milan, datang sebagai pengganti dari Massimo Ambrosini, ia merayakan pencapaian titel klub dengan memenangkan laga 4-1 atas Cagliari.[25] Empat hari kemudian, Pirlo menegaskan bahwa ia akan meninggalkan Milan pada akhir musim 2010-11, setelah Milan tidak memperpanjang kontraknya.[26] Di musim terakhirnya bersama Milan, Pirlo tampil di liga hanya 17 kali, mencetak hanya satu gol dan tiga assist.[27]
Juventus
Pada tahun 2011, Juventus mendatangkan Pirlo dengan status bebas transfer dan dikontrak hingga 2014.[28] Debutnya bersama Juventus adalah dalam laga persahabatan melawan Sporting Clube de Portugal, namun mereka kalah 2-1. Pertandingan kompetitif pertamanya dengan La Vecchia Signora adalah pertandingan pembukaan Serie A melawan Parma di kandang dan ia memberikan dua assist, untuk Stephan Lichtsteiner dan Claudio Marchisio, dalam kemenangan 4-1.[29][30]Antonio Conte memainkannya bersama gelandang muda Marchisio dan pemain yang baru dikontrak Arturo Vidal di lini tengah yang terdiri dari tiga orang. Gol pertamanya untuk Juventus adalah tendangan bebas saat melawan Catania pada 18 Februari 2012 mengamankan kemenangan 3-1 untuk Bianconeri dan menempatkan klub kembali di bagian atas tabel Serie A, diatas mantan timnya, Milan.[31] Pada 18 Maret, Pirlo mencetak gol dalam kemenangan 5-0 atas Fiorentina dan setelah pertandingan, kemenangan itu didedikasikan untuk Fabrice Muamba, yang menderita serangan jantung saat bermain untuk Bolton Wanderers selama pertandingan melawan Tottenham Hotspur pada hari yang sama.[32][33]
Pirlo menyelesaikan musim dengan memenangkan gelar Serie A 2011–12, setelah membantu Juventus untuk mengamankan kemenangan 2-0 atas Cagliari.[34] Dia membuat assist paling banyak di Serie A musim itu, dengan 13 assist.[35] Pirlo mengirimkan 2.643 passing musim itu, dengan tingkat keberhasilan passing 87%, menyelesaikan 500 passing lebih banyak dari pemain lain di Serie A; satu-satunya pemain di dunia yang menyelesaikan passing lebih banyak dari dia musim itu adalah Xavi.[36] Karena penampilannya sepanjang musim, dan peran kunci dalam memimpin Juventus untuk merengkuh titel Serie A pertama mereka dalam sembilan tahun terakhir, ia masuk dalam "Serie A Team of the Year", bersama dengan rekan gelandangnya di Juventus Arturo Vidal.[37] Pirlo dan Juventus juga runner up Coppa Italia akhir musim itu, mereka kalah dari Napoli.[38] Pada musim 2011-12, ia memimpin Juventus meraih gelar liga, Supercoppa Italiana dan mencapai final Coppa Italia, serta memimpin Italia ke final Euro 2012, dia menjadi nominasi dalam Penghargaan Pemain Terbaik UEFA di Eropa 2012, di mana ia berada dalam urutan ke-4. Dia juga terpilih menjadi bagian dari ESM 2012 Team of the Year dan UEFA Team of the Year 2012.
Kehidupan pribadi
Pirlo lahir di Flero, dekat Brescia, Lombardia, dan memulai karier profesionalnya dengan klub raksasa di provinsi itu, Brescia Calcio.[39] Saudaranya, Ivan, bermain untuk klub Serie C2 di Brescia. Andrea Pirlo dan istrinya Deborah Roversi menikah pada 2001 dan memiliki dua anak: anak putra bernama Niccolò (lahir 2003) dan anak perempuannya bernama Angela (lahir 2006).[40][41]
Ayah Pirlo mendirikan sebuah perusahaan perdagangan logam di Brescia pada tahun 1982 disebut Elg Steel, yang saat ini memiliki omzet sekitar 70 juta Euro. Andrea Pirlo sendiri tetap memiliki saham di bisnis keluarganya.[42] Sehubungan dengan kekayaannya dari bisnis keluarganya dan karier sepak bola, Pirlo menyatakan dalam sebuah wawancara dengan majalah Italia Vanity Fair bahwa ia tidak pernah berbicara tentang uang.[43] Pirlo yang dikenal sebagai seorang ahli anggur dan ia juga menjalankan usaha kebun anggurnya sendiri di Italia, yang memproduksi sekitar 15.000-20.000 botol per tahun.[44] Pada 2013, Pirlo telah menulis sebuah autobiografi, Penso Quindi Gioco (Saya pikir, karena itu saya bermain).[45][46]
Playmaker Terbaik Dunia IFFHS: posisi ke-3 pada tahun 2006,[56] posisi ke-2 pada tahun 2007,[57] posisi ke-9 pada tahun 2009,[58] posisi ke-4 pada tahun 2012,[59] posisi ke-3 pada tahun 2013,[60] posisi ke-3 pada tahun 2015[61][62]
^"Serie A Team of the Year". Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Juni 2018. Diakses tanggal 30 Januari 2013.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ ab"FIFPro World XI 2006". FIFPro. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Agustus 2012. Diakses tanggal 24 Agustus 2012.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Andrea Pirlo". Major League Soccer. Diakses tanggal 26 October 2015.
^"Andrea Pirlo". TuttoCalciatori.Net (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 8 Oktober 2017.
^"Andrea Pirlo". New York City FC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2016. Diakses tanggal 27 April 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Top 10: Players of Germany 2006". FourFourTwo. 10 Juni 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Maret 2016. Diakses tanggal 11 Juli 2015.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"The World's best Playmaker 2006". International Federation of Football History & Statistics. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Juni 2009. Diakses tanggal 26 Mei 2017.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"THE WORLD'S BEST PLAYMAKER 2013". International Federation of Football History & Statistics. 20 Januari 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-25. Diakses tanggal 26 Mei 2017.
^"The World's Best Playmaker 2015". International Federation of Football History & Statistics. 4 Januari 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-28. Diakses tanggal 26 Mei 2017.
^"Cannavaro mister Pallone d'Oro". La Gazzetta dello Sport (dalam bahasa Italia). 11 November 2006. Diakses tanggal 4 February 2015.
^"2009 UEFA Super Cup Match Press Kit"(PDF). UEFA. 28 August 2009. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 3 March 2016. Diakses tanggal 4 December 2015.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)