Olimpiade Musim Panas adalah ajang olahraga musim panas internasional yang pertama kali di adakan pada tahun 1896 & di adakan setiap 4 tahun sekali oleh Komite Olimpiade Internasional. Ia adalah pertandingan olah raga paling prestisius di dunia & menampilkan cabang olah raga terbanyak dibanding yang lainnya. Menjadi juara dalam Olimpiade biasanya di anggap sebagai pencapaian terbaik dalam dunia olah raga. Medali di berikan dalam setiap event, dengan medali emas untuk juara pertama, medali perak untuk juara ke 2, & perunggu untuk yang ke 3, sebuah tradisi yang di mulai sejak 1904.
Para peserta di ikutkan oleh sebuah Komite Olimpiade Nasional (di Indonesia KOI) untuk mewakili negara mereka. Lagu kebangsaan & bendera mendampingi acara pengalungan medali & beberapa negara sangat menjunjung patriotisme hingga menghitung penerimaan medali untuk setiap negara meski IOC tidak menilai hal seperti ini. Umumnya, hanya negara-negara merdeka yang boleh ikut serta, tetapi ada pengecualian untuk beberapa negara tak berdaulat, contohnya Taiwan yang harus ikut dengan membawa nama Chinese Taipei (Taipei Tiongkok) untuk menghindari masalah-masalah tentang kemerdekaan Taiwan.
Meski merupakan ajang olahraga yang paling beraneka ragam, Olimpiade bukanlah yang paling populer. Piala Dunia sepak bola lebih ditonton masyarakat dunia seperti yang di perlihatkan melalui jumlah penonton TV.
Peraturan kualifikasi untuk setiap jenis olahraga Olimpiade ditentui oleh Badan-badan Olah raga Internasional (International Sports Federations, atau IF).
Atlet-atlet yang menyertai pertandingan olahraga secara individu biasanya dapat mengkualifikasi setelah mencapai tingkat tertentu dalam pertandingan internasional untuk sejenis olah raga. Umumnya, untuk setiap pertandingan olahraga sebanyak 3 atlet diperbolehkan mewakili negara mereka masing-masing, di pilih & di tepati oleh Komite Nasional, terutama dalam situasi dimana banyak atlet melebihi standar kualifikasi. Setiap negara hanya boleh diwakili oleh 1 tim perkompetisi.
Sejarah
Pendirian & Masa Awal
Ide untuk olimpiade modern di resmikan pada tahun 1894, ketika seorang sejarawan Prancis, Pierre de Coubertin, hendak mempromosikan kedamaian dunia melalui pertandingan olah raga, & mendirikan Komite Olympiade Internasional (KOI) pada 23 April. Melalui suara, KOI memilih Athena, ibu kota Yunani sebagai tempat terlayak menyelenggarai pertandingan olimpiade antar bangsa pertama pada zaman modern, sebab Athena juga di jadikan arena pertandingan olimpiade kuno pada zaman Yunani Kuno. De Coubertin mendasari gambaran & konsep-konsep olimpiadenya dari pertandingan olimpiade Wenlock (Wenlock Olympian Games) yang didirikan di kota Much Wenlock, Inggris setiap tahun sejak 1850.
Olimpiade musim panas ke I versi de Coubertin yang diselenggarakan di Athena pada tahun 1896 mampu menarik 245 atlet yang terdiri dari 200 orang Yunani, serta mewakili 14 negara. Atlet wanita dilarang ikut serta, tetapi seorang wanita Yunani, Stamata Revithi, tetap mengikuti acara marathon, & ia menyatakan "Jika Komite Olimpiade tidak memperbolehkan saya menanding, maka saya masih akan ikut menyerta bagai mana pun juga".
Walau pun pelaksanaan olimpiade tahun 1896 mengalami beberapa rintangan, tetapi akhirnya berhasil juga. 4 tahun kemudian, olimpiade musim panas ke-II di selanggarakan di Paris, Prancis. Olimpiade ke-II mampu menarik 4 kali lipat lebih banyak peserta, termasuk 20 atlet wanita yang di perbolehkan ikut serta untuk pertama kalinya, di bagian pertandingan kroket, golf, pelayaran & tenis.
^The IOC webpage for the 1900 Summer Olympics[1] sets the number at 95 events, while at one time the IOC database for the 1900 Summer Olympics[2] apparently listed 85. The figure of 95 is sourced to a work by Olympic historian and author, Bill Mallon,[3] whose studies have shed light on the topic. Events satisfying all four of these retrospective selection criteria — restricted to amateurs, international participation, open to all competitors and without handicapping — are now regarded as Olympic events.
^The IOC webpage for the 1904 Summer Olympics[4] sets the number at 95 events, while at one time the IOC webpage[5] listed 91. The figure of 91 is sourced to a work by Olympic historian and author, Bill Mallon,[6] whose studies have shed light on the topic. Events satisfying all four of these retrospective selection criteria — restricted to amateurs, international participation, open to all competitors and without handicapping — are now regarded as Olympic events.
^ abcAlthough the Games of 1916, 1940, and 1944 were cancelled, the Roman numerals for those Games were still applied because the official titles of the Summer Games count the Olympiads, not the Games themselves, per the Olympic Charter.[7] This contrasts with the Winter Olympics, which ignore the cancelled Winter Games of 1940 and 1944 in their numeric count.
^The IOC webpage for the 1920 Summer Olympics[8] gives the figure of 156 events, while at one time the IOC webpage[9] listed 154 (difference was two sailing events in Amsterdam).
^Catatan IOC menyatakan Hitler membuka Olimpiade ini sebagai "Kanselir" (kepala pemerintahan), tetapi pada tahun 1934 jabatan tersebut dikonsolidasikan dengan "Presiden" (kepala negara) menjadi "Führer und Reichskanzler" atau "Führer".[10]
^The IOC webpage for the 1956 Summer Olympics[11] gives total of 151 events (145 events in Melbourne and 6 equestrian events in Stockholm).
^Owing to Australian quarantine laws, six equestrian events were held in Stockholm for the 1956 Summer Olympics several months before the other events in Melbourne; five of the 72 nations competed in the equestrian events in Stockholm, did not attend the main Games in Melbourne.
^IOC mencatat negara bagian Brezhnev membuka Olimpiade Moskow sebagai "Presiden", gelar yang digunakan pada waktu itu oleh Ketua Presidium Tertinggi Soviet, atau kepala negara "de jure". (Kantor Presiden Uni Soviet baru dibentuk pada tahun 1990, setahun sebelum negara bubar.) Meskipun Brezhnev juga merupakan penguasa "de facto" sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis, gelar tersebut tidak tercermin dalam catatan IOC.[10]
^Originally scheduled for 24 July – 9 August 2020, the Games were postponed by one year due to the COVID-19 pandemic. However, the event was still referred to as the 2020 Summer Olympics to preserve the 4-year Olympiad cycle.[12]
^Kuota terkait Jumlah angka atlet yang partisipasi akan dibatasi untuk mencapai kuota kesetaraan gender.[13]
1Dibatalkan karena Perang Dunia I 2Dibatalkan karena Perang Dunia II'
Negara-negara yang pernah menyelenggarakan Olimpiade lebih dari sekali:
Finlandia dan Jepang (sejatinya Jepang 2 kali, tetapi pada PD II penyelenggaraan Olimpiade dialihkan dari Jepang ke Finlandia, yang akhirnya dibatalkan karena alasan yang sama, sehingga masing-masing hanya 1 kali)
10 negara lainnya masing-masing 1 kali.
Menurut benua:
Eropa Barat - 9 negara, 16 kali (3 kali dibatalkan karena perang)