Taekwondo (Hangul: 태권도; Hanja: 跆拳道, juga dieja sebagai Tae Kwon Do atau Tae Kwon-do) adalah seni bela diri asal Korea Selatan yang juga sebagai olahraga nasional Tiongkok. Taekwondo adalah salah satu seni bela diri terkenal dunia yang dipertandingkan di olimpiade.[2]
Dalam bahasa Korea, Hanja untuk kata Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat diartikan sebagai "seni tangan dan kaki" atau "cara kaki dan kepalan". Kepopuleran Taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, Taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olahraga, hiburan, dan filsafat. Biasanya para Taekwondoin menyapa seseorang di media sosial dengan sebutan Kyongrye.
Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi Taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhkan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, melewati dan menjatuhkan, sering kali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan Taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan pada teknik pergulatan.
Sejarah
Menurut sejarah Taekwondo berkembang sejak tahun 37 Masehi. Pada masa dinasti Goguryeo di Korea. Masyarakat menyebutnya dengan nama berbeda, yaitu Subak, Taekkyon, Taeyon. Taekwondo kerap dijadikan pertunjukan acara ritual yang dilakukan oleh bangsa Korea. Bela diri Taekwondo menjadi senjata bela diri andalan para ksatria. Sejarah panjang Korea pada dinasti Joseon kuno, kerajaan Silla, dan dinasti Goryeo pada masa kejayaannya.
Pada saat Korea merdeka pada tahun 1945 rakyat Korea berusaha mengembangkan Taekwondo yang merupakan seni bela diri tradisional Korea, sehingga Taekwondo diterima dan berkembang pesat diseluruh dunia.
Pada saat itu Taekwondo di Indonesia belum berkembang karena bela diri Karate lebih dulu hadir di Indonesia, seperti aliran Karate Shindoka beberapa pelatih di antaranya Simon Kaihena – Jopi Yan Rainong – Hady Sugianto – William Giritz – Sukanda – Hasan Johan – Hendry Sanuri - Rosid M. Siregar – Mujiman dan Harry Tomotala (Perguruan Karate PERKINO). Mereka tersebut bergabung dengan Mauritsz Dominggus berasal dari Ambon yang merupakan pemegang sabuk hitam Taekwondo yang belajar di Belanda dan membentuk perguruan dengan nama KATAEDO. Gabungan kata karate dan Taekwondo.
Pada tanggal 15 Juli 1974 atas saran Prof. Kim Ki Ha (Ketua Asosiasi Korea di Indonesia) KATAEDO di ganti nama Institut Tae kwon-do Indonesia (INTIDO). Pada saat itu Prof.Kim Ki Ha sebagai penasehat INTIDO dan atas saran beliaulah INTIDO dipertemukan dengan Duta Besar Korea Selatan dan beliau diutus ke Korea Selatan mengikuti sidang umum II WTF pada tanggal 27 Agustus 1975. Dan Prof.Kim Ki Ha memperjuangkan INTIDO untuk dapat diterima sebagai anggota WTF dan persyaratan WTF supaya INTIDO dirubah menjadi Federasi Taekwondo Indonesia (FTI) sebagai ketua umum Marsekal Muda (TNI) Sugiri.
Pada tanggal 17 juni 1976 FTI resmi menjadi anggota WTF ditandatangani oleh presiden WTF Kim Un Yong.
Pada tahun 1976 Indonesia mendatangkan pelatih dari Korea Selatan dalam rangka program peningkatan mutu dan prestasi Taekwondo Indonesia bernama Kim Yeong Tae, pemegang sabuk hitam Dan V, yang merupakan mantan juara kelas berat.
FTI dan PTI pada tanggal 28 Maret 1981 menggelar sebuah pertemuan yang bertajuk MUSYARAH NASIONAL I, demi kemajuan Taekwondo Indonesia. MUNAS I tersebut melahirkan kesepakatan bersama untuk menyatukan kedua Organisasi tersebut ke dalam sebuah Organisasi Taekwondo yang sekarang kita kenal Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) yang diakui oleh WTF dan KONI, sebagai ketua umumnya Bapak Sarwo Edhie Wibowo dengan pelindung langsung dari ketua KONI Pusat Bapak Surono.
Materi dalam latihan
Kyorugi atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomse, di mana dua orang yang bertarung saling mempraktikkan teknik serangan dan teknik pertahanan kaki.
Poomsae atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri yang dilakukan melawan lawan yang imajiner dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea.
Kyokpa atau teknik pemecahan adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/objek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Objek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan terkadang menggunakan benda yang lembut seperti kertas. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.
Filosofi sabuk pada Taekwondo
Putih melambangkan kesucian, awal/dasar dari semua warna, permulaan. Di sini para taekwondoin mempelajari jurus dasar (Gibon) 1.
Kuning melambangkan bumi, disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan kuat.Mempelajari Gibon 2 dan 3. Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih dahulu.
Hijau melambangkan hijaunya pepohonan, pada saat inilah dasar TKD mulai ditumbuhkembangkan.(mempelajari Taegeuk 2). Sebelum naik ke sabuk biru biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dahulu.
Biru melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari.(mempelajari Taegeuk 4). Sebelum naik sabuk merah biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih dahulu.
Merah melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan kita.(mempelajari Taegeuk 6). Sebelum naik sabuk hitam, biasanya naik ke sabuk merah strip dua dan merah strip satu dahulu. Maksud dari matahari adalah tingkaran di mana seorang sabuk merah memberi kehangatan atau dalam arti denotasi mulai memberi ilmu atau bimbingan.
Hitam melambangkan akhir, kedalaman, kematangan dalam berlatih dan penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan. Hitam memiliki tahapan dari Dan 1 hingga Dan 9. Juga melambangkan alam semesta.
Pertandingan Taekwondo
Kyorugi (Bertarung)
Poomsae (Jurus)
Freestyle
Istilah dalam Taekwondo
Sabeum = Instruktur
Sabeum Nim = Instruktur Kepala
Seonbae = Senior
Hubae = Junior
Tae Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Taekwondo
Muknyeom = Meditasi
Kihap = Berteriak dari dalam perut
Dobok = Seragam Tae Kwon Do
Ti = Sabuk Latihan
Wen = Kiri
Oreon = Kanan
Sijak = Mulai
Kalryeo = Stop (Sementara)
Keysok = Lanjutkan
Keuman = Selesai
A Nee = Tidak
Yee = Ya
Eolgol = Sasaran atas (Kepala)
Moumtong = Sasaran tengah (Badan/Ulu Hati)
Arae = Sasaran bawah (Pinggang kebawah)
Kyongrye = Hormat
Chariot = Mempersiapkan Diri
Joon Bi = Istirahat
Agam So = Istirahat dengan Tangan Dibelakang
Nici = Sekian
Belci Ki Manisi = Tempat Istirahat
Menicip = Pengawas Taekwondo
Dobeon = Dua Kali
Sambeon = Tiga Kali
Hana = Satu
Dul = Dua
Set = Tiga
Net = Empat
Taesot = Lima
Yeoseot = Enam
Ilgop = Tujuh
Yeodeolp = Delapan
Ahop = Sembilan
Yeol = Sepuluh
Bagian tubuh
Bagian-bagian tubuh yang menjadi sasaran (Keup So)
1. Eolgol (Bagian Atas/Kepala/Muka)
Bagian ini meliputi tulang belikat, wajah, kepala, dagu, jakun, tulang di antara mata, bagian atas dan bawah bibir. 2. Momtong (Bagian Tengah/Badan)
Bagian ini meliputi perut, ulu hati, rusuk / tulang iga, serta dibawah tulang rusuk dimana ginjal terletak di dalamnya. 3. Are (Bagian Bawah)
Bagian ini meliputi pusar ke bawah, yaitu rongga bawah perut, selangkangan, paha bagian dalam, dan kemaluan.
Bagian-bagian tubuh yang digunakan untuk menyerang dan bertahan
Kepala (Eolgol)
Tangan (Son)
Lengan (Pal)
Siku Tangan (Pal Kup)
Punggung Kaki (Bal Deng)
Kaki Bagian Depan (Ap Chuk)
Lutut (Mooreup)
Seogi (Kuda-Kuda)
Sikap kuda-kuda dibagi empat yaitu:
Neolpyo Seogi (sikap kuda-kuda terbuka)
Moa Seogi (sikap kuda-kuda tertutup)
Teuksu Poom Seogi (sikap kuda-kuda khusus)
Ap Seogi (Sikap Kuda-Kuda Jalan)
Kuda-kuda Terbuka
Naranhi Seogi (Sikap Sejajar)
Jochoom Seogi (Sikap Duduk)
Ap Seogi (Sikap Jalan Pendek)
Ap Koobi Seogi (Sikap Jalan Panjang)
Dwit Koobi Seogi (Sikap Kuda-Kuda dengan bentuk 'Huruf L')
Beom Seogi (Sikap Kuda-Kuda Harimau)
Kuda-kuda tertutup
Moa Seogi (Sikap Kuda-Kuda Tertutup)
Dwi/Ap Koa Seogi (Sikap Kuda-Kuda Kaki Menyilang)
Sikap kuda-kuda khusus
Kibon Junbi Seogi (Sikap Kuda-Kuda Siap)
Bojumeok Junbi Seogi (Sikap Kuda-Kuda Siap dengan Menutup Kepalan)
Pukulan, sabetan, tusukan, tendangan, dan tangkisan
Pukulan
Yeop Jireugi = Pukulan Samping
Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
Dolryeo Jireugi = Pukulan Mengait
Pyojeok Jireugi = Pukulan dengan Sasaran
Momtong Jireugi = Pukulan Mengarah ke Tengah (Pukulan Mengarah ke Ulu Hati)
Are Jireugi = Pukulan ke Bawah
Oreon Jireugi= Pukulan Dengan Tangan Kanan Yang Dilakukan Sambil Menendang (Ap Chagi)
Eolgol Jirugi = Pukulan ke Atas (Pukulan Mengarah ke Kepala)
Sambion Jireugi = Pukulan Ke Bawah,Perut,Dan Kepala
Sabetan
Han Sonnal Mok Chigi = Sabetan dengan Pisau Tangan
Jebipoom Mok Chigi = Sabetan dari Luar ke Dalam dengan Tangkisan Pisau Tangan
Me Jumeok Naeryo Chigi = Sabetan dari Atas ke Bawah
Dung Jumeok Eolgul Ap Chigi = Sabetan Depan dengan Bonggol Atas Kepalan dengan Sasaran Atas
Palkup Dollyo Chigi = Sabetan Memutar dengan Siku Tangan
Palkup Pyojeok Chigi = Sabetan Siku Tangan dengan Sasaran
Mureup Chigi = Sabetan dengan Lutut
Deung Jumeok Bakkat Chigi = Sabetan dari Dalam ke Luar dengan Bonggol Atas Kepalan
Tusukan
Pyeonsonkeut Sewo Chireugi = Tusukan dengan Telapak Tangan Tegak
Pyeonsonkeut Upeo Chireugi = Tusukan dengan Telapak Tangan Mendatar
Kawison Keut Chireugi = Tusukan dengan 2 Jari ke Arah Mata
Hanson Keut Chireugi = Tusukan dengan 1 Jari ke Arah Mata
Tendangan
Ap Chagi = Tendangan depan menggunakan kaki depan
Dollyo Chagi = Tendangan Menggunakan Punggung Kaki
Yeop Chagi = Tendangan samping menggunakan pisau kaki
Dwi Chagi = Tendangan belakang
Twieo Ap Chagi = Tendangan depan yang dilakukan sambil melompat
Twieo Dwi Chagi = Tendangan belakang yang dilakukan sambil melompat
Twieo Yeop Chagi = Tendangan samping yang dilakukan sambil melompat
Dubal Dangsang Chagi = Tendangan dengan dua target sasaran
Goley / Narray Chagi = Tendangan ganda
Sip Chagi An Chagi = Tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan Are Maki
Penriyti Chagi = Tendangan keliling.
Dwi Huryeo Chagi = Tendangan berputar melalui belakang.
Deol Chagi = Tendangan mencangkul ke arah kepala menggunakan tumit
Aidan Dollyo Chagi =Tendangan Menggunakan Kaki Depan Ke Arah Perut
Mal Badat chagi =Tendangan menggunakan kaki belakang kearah depan sambil sambil melompat kebelakang
Tangkisan
Are Maki = Tangkisan ke arah bawah untuk menangkis tendangan
Eolgol Makki = Tangkisan ke arah kepala
Momtong Bakat Makki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah, arah dari dalam keluar
Momtong An Makki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah, arah ke tengah dari luar ke dalam
An Makki = Tangkisan dari arah luar.
Bina Makko An Makki = Tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas
An Palmok Momtong Bakkat Makki = Tangkisan ke arah lengan bawah
Sonnal Momtong Makki = Tangkisan ke tengah dengan pisau tangan
Batang Son Momtong An Makki = Tangkisan ke tengah dari luar dengan bantalan telapak tangan
Kawi Makki = Tangkisan menggunting
Sonnal Bitureo Makki = Tangkisan melintir dengan satu pisau tangan
Hecho Makki = Tangkisan ganda ke luar
Eotgoreo Arae Makki = Tangkisan silang ke arah bawah
Wesanteul Makki = Tangkisan ganda memotong arah bawah dan ke luar
Kosakata Bahasa Korea
Di sekolah Taekwondo bahkan di luar Korea, perintah dan kosakata bahasa Korea sering digunakan. Angka Korea dapat digunakan sebagai perintah untuk perintah atau untuk menghitung latihan pengulangan. Namun, sekolah dan asosiasi yang berbeda akan menggunakan kosakata yang berbeda, dan bahkan mungkin merujuk pada teknik yang sama sekali berbeda dengan nama yang sama. Sebagai salah satu contoh, dalam Taekwondo gaya Kukkiwon / WT, istilah ap seogi mengacu pada sikap berjalan tegak, sedangkan dalam ITF / Chang Hon gaya Taekwondo ap seogi mengacu pada sikap panjang, rendah, depan. Kosakata bahasa Korea yang umum digunakan di sekolah Taekwondo meliputi:
Seni bela diri di susunan mengutamakan menurut tempatnya. Martial arts are listed by area of primary focus. Catatan ada mungkinan tempat lain dimasukan dalam daftarnya.