Seni bela diri
Seni bela diri adalah seni yang timbul sebagai salah satu cara seseorang untuk mempertahankan atau membela diri dengan mengutamakan ketahanan dan kekuatan fisik. Seni bela diri telah lama ada dan berkembang dari masa ke masa. Pada dasarnya, manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dari segala sesuatu yang mengancam hidupnya. Dalam tumbuh atau berkembang, manusia tidak dapat lepas dari kegiatan fisik. Hal inilah yang akan memicu aktivitas fisik sepanjang waktu. Disaat belum ada persejataan modern, manusia menggunakan dan memanfaatkan apa yang dimiliki dalam tubuh untuk melindungi diri. Kemampuan bertarung dipelajari sebagai cara untuk menyerang atau bertahan dari serangan, namun pada perkembangannya bela diri digunakan untuk meningkatkan kemampuan fisik seseorang. Dapat dikatakan bahwa seni bela diri tersebar di seluruh penjuru dunia dan hampir setiap negara mempunyai seni bela diri yang berkembang di daerah masing-masing maupun hasil serapan dari seni bela diri lain yang berkembang di daerah asalnya. Sebagai contoh, seni silat yang merupakan seni bela diri yang berkembang di negara ASEAN dan terdapat di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Brunei. Jenis-jenisSeni bela diri terbagi atas berbagai macam jenis, yaitu: seni tempur bersenjata tajam, seni tempur bersenjata tumpul/tidak tajam (kayu, bambu, dll), dan seni tempur tangan kosong. Pencak silatPencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan Nusantara (Indonesia). Unsur-unsur untuk membela diri dengan seni bela diri, yaitu dengan menggunakan pukulan dan tendangan. Pencak silat merupaka bela diri yang banyak diminati oleh banyak orang terutama masyarakat Indonesia.[1] Seni bela diri di IndonesiaSeni bela diri sudah ada di Indonesia dari masa Hindu-Budha, yang mana hal tersebut dapat dilihat dari penemuan artefak senjata dan pahatan relief-relief di candi Prambanan dan Borobudur yang isinya adalah sikap kuda-kuda silat.[2] Di Indonesia sendiri terdapat salah satu budaya yang termasuk ke dalam seni bela diri yaitu pencak silat atau atau silat Indonesia.[3][4] Sebagian besar daerah di Indonesia tidak menggunakan istilah pencak silat untuk merujuk kepada suatu aktivitas bela diri. Pencak diartikan sebagai gerakan serang untuk membela diri berupa tarian dan irama dengan peraturan (adat kesopanan) dan dapat dijadikan sebagai pertunjuk. Silat diartikan sebagai intisari pencak, sedangkan untuk berkelahi atau membela diri bukan lagi sekedar pertunjukan semata tapi istilah ‘pencak silat’ secara harfiah berarti bertarung dengan seni.[5] Pencak silat didasarkan pada estetika seni, yakni wiraga, wirama, dan wirasa (bahasa Jawa) sebagai satu kesatuan.[6] Pencak silat merupakan hasil budaya masyarakat di Indonesia untuk membela, mempertahankan, eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggal) terhadap lingkungan hidup atau alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna untuk meningkatkan iman dan taqwa ke Maha Pencipta. Terdapat banyak manfaat yang diperoleh individu dalam pembelajaran pencak silat, seperti pengembangan kognitif, afektif, dan psikomotor.[7] Pencak silat sudah masuk dalam dunia pendidikan seperti di berbagai sekolah dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi dengan berbagai aliran yang ada. Pencak silat menjadi bagian dari kegiatan ekstrakurikuler yang sangat digemari oleh siswa maupun mahasiswa karena memiliki banyak manfaat dan telah menjadi salah satu cabang olahraga yang ditandingkan di tingkat nasional maupun internasional.[8] Terdapat 3 tampilan pencak silat yang ada di Indonesia, yaitu pencak silat asli (lokal dari Indonesia), pencak silat bukan asli (berasal dari kungfu dan jujitsu), dan pencak silat campuran (pencak silat yang memadukan antara pencak silat asli dan bukan asli).[9] Pencak silat dibagi menjadi empat kategori yang dipertandingkan pada pertandingan pencak silat yaitu katagori tanding, tunggal, ganda dan regu.[10] Lihat pulaWikimedia Commons memiliki media mengenai Seni bela diri. Referensi
Daftar pustaka
|