Sarri tidak bermain sepak bola secara profesional, mengambil bagian sebagai bek tengah amatir dan menjadi pelatih sambil bekerja sebagai bankir. Pada tahun 2005, dia mendapat pekerjaan pertamanya di Serie B di Pescara. [1] Pada tahun 2014, Sarri memenangkan promosi ke Serie A dengan Empoli, dan setelah mempertahankan tempat mereka di papan atas ia dipekerjakan oleh Napoli. Dia memenangkan beberapa penghargaan individu saat mengelola klub yang berbasis di Naples, setelah finis sebagai runner-up liga di 2017–18, Sarri pindah ke klub Inggris Chelsea, di mana ia memenangkan Liga Eropa UEFA dalam satu-satunya gelarnya musim bersama klub. Ia kembali ke Italia untuk melatih Juventus pada tahun 2019, dan ia memenangkan gelar Serie A pada musim pertama, dan menjadi manajer tertua yang pernah ada. memenangi Serie A.[2]
Filosofi bermain
Berbeda dengan pelatih asal Italia kebanyakan, Sarri adalah seorang idealis penyuka sepak bola ofensif. Ia sering kali dianggap "anak ideologis" dari Arrigo Sacchi, mantan pelatih legendaris AC Milan dan tim nasional sepak bola Italia yang mendobrak paham catenaccio atau sepak bola pertahanan gerendel.
Sacchi merevolusi sepak bola Italia dengan pendekatan sepak bola ofensif dan dinamis yang juga disukai Sarri. Kebetulan pula, Sacchi senasib dengan Sarri. Keduanya bukanlah "darah biru" di sepak bola. Mereka sama-sama meniti karier pelatih tanpa pernah menjadi pemain profesional yang sukses. Sacchi, yang dianggap guru oleh Sarri, dulu adalah pedagang sepatu.[2]
Pada periode 2015 hingga 2018, Sarri selalu membawa Napoli menduduki peringkat tiga besar di Serie A. Bahkan, pada musim 2017-2018, Sarri mengantarkan Napoli meraih poin terbanyak sepanjang sejarah klub ini dengan raihan 91 poin. Ia pun dipuja-puja pendukung Napoli karena menghidupkan nama besar klub itu sekaligus memeragakan sepak bola indah.
Semasa di Napoli pula, filosofi sepak bola Sarri mulai dikenal publik dengan sebutan "Sarrismo", meskipun sesungguhnya ia telah memperkenalkan filosofi sepak bola menyerang itu sejak melatih klub amatir pada awal 1990-an.
Atas capaian Sarri itu, kamus ensiklopedia bahasa Italia, Treccani, secara resmi memasukkan Sarrismo sebagai kosakata baru pada 13 September 2018. Sarrismo diartikan sebagai konsep permainan sepak bola ala Maurizio Sarri yang berdasarkan kecepatan, pendekatan menyerang dan dinamis, khususnya terkait pergerakan para penyerangnya. Sarri adalah pelatih pertama yang memiliki kosakata khusus untuk pola permainannya. Bahkan, Guardiola yang memperkenalkan kembali istilah tiki-taka di Barcelona belum memperoleh kehormatan untuk memiliki kosakata khusus serupa.[2]