Associazione Calcio Milan (pelafalan dalam bahasa Italia:[assotʃatˈtsjoːneˈkaltʃoˈmiːlan]), sering disebut sebagai AC Milan, adalah klub Italia yang berbasis di Milan, Lombardia, yang bermain di Serie A. Mereka bermain dengan seragam bergaris merah-hitam dan celana putih (kadang-kadang hitam), sehingga dijuluki Rossoneri ("merah-hitam"). Milan adalah tim tersukses pertama dalam sejarah persepak bolaan Italia, menjuarai Serie A 19 kali dan Piala Italia 5 kali. Klub besar Eropa ini adalah peraih 7 tropi UCL dan 19 Scudetto Liga Italia dan 2 tropi Seri B.
Klub ini didirikan pada tahun 1899 dengan nama Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Cricket and Football Club) oleh Alfred Edwards dan Herbert Kilpin, seorang ekspatriat Inggris.[9][10] Sebagai penghormatan terhadap asal usulnya, Milan tetap menggunakan ejaan bahasa Inggris nama kotanya (Milan) daripada menggunakan ejaan bahasa ItaliaMilano.
Laga kandang Milan dimainkan di San Siro, juga dikenal sebagai Stadion Giuseppe Meazza. Stadion yang dimiliki bersama dengan Inter, merupakan yang terbesar di sepak bola Italia, dengan total kapasitas 80.018.[11] Inter dianggap rival terbesar mereka, dan pertandingan antara kedua tim disebut Derby della Madonnina, yang merupakan salah satu derbi yang paling diikuti di dunia sepak bola.[12] Pada 2010, Milan adalah ketiga tim yang paling didukung di Italia, dan ketujuh tim yang paling didukung di Eropa, menjelang tim lain Italia.[13]
Pemilik klub sebelumnya adalah mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi, dan wakil presiden adalah Adriano Galliani. Klub ini adalah salah satu yang terkaya dan paling berharga di sepak bola Italia dan dunia.[14] Itu adalah anggota pendiri yang kini tidak berfungsi G-14 kelompok klub sepak bola terkemuka Eropa serta penggantinya, Asosiasi Klub Eropa.[15]
Sejarah
Pendirian dan awal tahun
A.C. Milan didirikan sebagai Klub Kriket dan Sepak bola Milan pada 16 Desember 1899 oleh ekspatriat Inggris, Alfred Edwards dan Herbert Kilpin, yang datang dari kota Inggris Nottingham. Untuk menghormati asal usul bahasa Inggris, klub telah mempertahankan ejaan bahasa Inggris dari nama kota, yang bertentangan dengan ejaan Italia Milano yang terpaksa menanggung bawah rezim fasis. Milan memenangkan kejuaraan Italia pertama pada 1901 dan dua lagi secara beruntun pada tahun 1906 dan 1907. Pada tahun 1908, Milan mengalami perpecahan yang disebabkan oleh perselisihan internal atas penandatanganan pemain asing, yang menyebabkan pembentukan tim lain Milan berbasis, F.C. Internazionale Milano.[16] Setelah pemisahan, Milan menyentuh kejuaraan di 1910-11 dan 1911-12 (kedua kejuaraan dimenangkan oleh Pro Vercelli), sedangkan pada tahun 1916, Rossoneri menempatkan di papan pengumuman Piala federal. Pada musim berikutnya tim memenangkan kejuaraan daerah dua kali tetapi gagal untuk mendapatkan kesuksesan dalam tahap nasional.
Kita akan menjadi sebuah tim iblis. Warna kita adalah merah menandakan api dan warna hitam menandakan rasa takut yang akan menyerang lawan!
— Herbert Kilpin
Naik ke tim top Eropa
Pada dekade 50-an, Milan ditakuti di bidang sepak bola dunia karena mempunyai trio GreNoLi, yang terdiri atas Gunnar Gren, Gunnar Nordahl dan Nils Liedholm. Ketiganya merupakan pemain asal Swedia. Gren dan Nordahl beroperasi di sektor depan sebagai striker, sementara Liedholm mendukung serangan sebagai penyerang bayangan (playmaker). Tim pada masa ini juga dihuni oleh sekelompok pemain-pemain berkualitas pada masanya, seperti Lorenzo Buffon, Cesare Maldini, dan Carlo Annovazzi. Kemenangan tersukses AC Milan atas Juventus tercipta 5 Februari1950, dengan skor 7-1, dan Gunnar Nordahl mencetak hat-trick.
Milan kembali memenangi musim 1961-62. Pelatihnya saat itu adalah Nereo Rocco, pelatih sepak bola yang inovatif, yang dikenal sebagai penemu taktik catenaccio (pertahanan gerendel/berlapis). Di dalam tim termasuk Gianni Rivera dan José Altafini yang keduanya masih muda. Musim berikutnya, dengan gol Altafini, Milan memenangkan Piala Eropa pertama mereka (kemudian dikenal sebagai Liga Champions UEFA) dengan mengalahkan Benfica 2-1. Ini juga merupakan pertama kalinya sebuah tim Italia memenangkan Piala Eropa.
Meskipun begitu, selama tahun 1960-an piala kemenangan Milan mulai menyusut, terutama karena perlawanan berat dari Inter yang dilatih Helenio Herrera. Scudetto berikutnya tiba hanya di 1967-68, berkat gol Pierino Prati, topskor Serie A di musim itu, Piala Winners berhasil direbut ketika mengalahkan Hamburger SV, dan juga berkat dua gol dari Kurt Hamrin. Musim selanjutnya AC Milan memenangkan Piala Eropa kedua (4–1 untuk AFC Ajax), dan pada 1969 memenangkan Piala Interkontinental pertama, setelah mengalahkan Estudiantes de La Plata dari Argentina dalam dua leg dramatis (3–0, 1–2).
Penaklukan La Stella d'Oro
Pada tahun 1970, Milan merebut tiga gelar Coppa Italia dan gelar Piala Winners kedua; namun, tujuan utama Milan adalah scudetto kesepuluh, yang berarti mendapatkan "bintang" untuk tim (di Italia,setiap tim yang meraih 10 gelar liga mendapat bintang yang disemat di bajunya). Di 1972 mereka meraih semifinal Piala UEFA, kalah dari pemenang sesungguhnya, Tottenham Hotspur. Musim 1972-73 mereka hampir memenangkan scudetto kesepulh, tetapi gagal karena hasil kalah menyakitkan dari Hellas Verona di pertandingan terakhir musim. AC Milan menunggu sampai musim 1978-79 untuk meraih scudetto kesepuluh mereka, yang dipimpin oleh Gianni Rivera, yang pensiun dari dunia sepak bola setelah membawa timnya meraih kemenangan tersebut.
Tahun-tahun sulit
Namun, hasil terburuk datang kepada "Rossoneri": setelah memenangkan musim 1979-80, Milan didegradasi ke Serie B oleh F.I.G.C, bersama S.S. Lazio, karena terlibat skandal perjudian Totonero 1980. Di 1980-81, Milan dengan mudah menjuarai Serie B, dan kembali ke Serie A, di mana penyakit tersebut terulang di musim 1981-82, Milan terdegradasi kembali.
Saat Sacchi meninggalkan Milan untuk melatih Italia, Fabio Capello dijadikan pelatih Milan selanjutnya, dan Milan meraih masa keemasannya sebagai Gli Invicibli (The Invicibles) dan Dream Team. Dengan 58 pertandingan tanpa satu pun kekalahan Invicibli membuat tim impian di semua sektor seperti Baresi, Costacurta, dan Maldini memimpin pertahanan terbaik, Marcel Desailly, Donadoni, dan Ancelotti di gelandang, dan Dejan Savićević, Zvonimir Boban, dan Daniele Massaro bermain di sektor depan. Pada saat dilatih Capello ini, Milan pernah singgah ke Indonesia dalam rangka tur musiman dan melawan klub lokal Persib Bandung. Pertandingan yang dimulai di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada tanggal 4 Juni1994 itu dimenangkan Milan dengan skor telak 8-0. Gol kemenangan Milan dicetak oleh Dejan Savićević ('17)('18), Gianluigi Lentini ('26), Paolo Baldieri ('27)('48)('58), Christian Antigori ('68), dan Stefano Desideri ('78).
Awal dari sebuah era baru
Setelah kepergian Fabio Capello pada tahun 1996, Milan merekrut Oscar Washington Tabarez tetapi perjuangan keras di bawah kendalinya kurang berhasil dan mereka selalu kalah dalam beberapa pertandingan awal. Dalam upaya untuk mendapatkan kembali kejayaan masa lalu, mereka memanggil kembali Arrigo Sacchi untuk menggantikan Tabarez. Milan mendapatkan tamparan keras kekalahan terburuk mereka di Serie A, dipermalukan oleh Juventus di rumah mereka sendiri San Siro dengan skor 1-4. Milan membeli sejumlah pemain baru seperti Ibrahim Ba, Christophe Dugarry dan Edgar Davids. Milan berjuang keras dan mengakhiri musim 1996-97 di peringkat kesebelas di Serie A.
Sacchi digantikan dengan Capello di musim berikutnya. Capello yang menandatangani kontrak baru dengan Milan merekrut banyak pemain potensial seperti Christian Ziege, Patrick Kluivert, Jesper Blomqvist, dan Leonardo; tetapi hasilnya sama buruk dengan musim sebelumnya. Musim 1997-98 mereka berakhir di peringkat kesepuluh. Hasil ini tetap tidak bisa diterima para petinggi Milan, dan seperti Sacchi, Capello dipecat.
Era Zaccheroni, Cesare Maldini hingga Terim
Dalam pencarian mereka untuk seorang manajer baru, Alberto Zaccheroni menarik perhatian Milan. Zaccheroni adalah manajer Udinese yang telah mengakhiri musim 1997-98 pada peringkat yang tinggi di tempat ke-3. Milan mengontrak Zaccheroni bersama dengan dua orang pemain dari Udinese, Oliver Bierhoff dan Thomas Helveg. Milan juga menandatangani Roberto Ayala, Luigi Sala dan Andres Guglielminpietro dan dengan formasi kesukaan Zaccheroni 3-4-3, Zaccheroni membawa klub memenangkan scudetto ke-16 kembali ke Milan. Starting XI adalah: Christian Abbiati; Luigi Sala, Alessandro Costacurta, Paolo Maldini; Thomas Helveg, Demetrio Albertini, Massimo Ambrosini, Andres Guglielminpietro; Zvonimir Boban, George Weah, Oliver Bierhoff.
Meskipun sukses di musim sebelumnya, Zaccheroni gagal untuk mentransformasikan Milan seperti The Dream Team dulu. Pada musim berikutnya, meskipun munculnya striker Ukraina Andriy Shevchenko, Milan mengecewakan fans mereka baik dalam Liga Champions UEFA 1999-2000 ataupun Serie A. Milan keluar dari Liga Champions lebih awal, hanya memenangkan satu dari enam pertandingan (tiga seri dan dua kalah) dan mengakhiri musim 1999-2000 di tempat ke-3. Milan tidaklah menjadi sebuah tantangan bagi dua pesaing Scudetto kala itu, S.S. Lazio dan Juventus.
Pada musim berikutnya, Milan memenuhi syarat untuk Liga Champions UEFA 2000-01 setelah mengalahkan Dinamo Zagreb agregat 9-1. Milan memulai Liga Champions dengan semangat tinggi, mengalahkan Beşiktaş dari Turki dan raksasa Spanyol Barcelona, yang pada waktu itu terdiri dari superstar internasional kelas dunia, Rivaldo dan Patrick Kluivert. Tapi performa Milan mulai menurun secara serius, seri melawan sejumlah tim (yang dipandang sebagai kecil/lemah secara teknis untuk Milan), terutama kalah 2-1 oleh Juventus di Serie A dan 1-0 untuk Leeds United. Dalam Liga Champions putaran kedua, Milan hanya menang sekali dan seri empat kali. Mereka gagal untuk mengalahkan Deportivo de La Coruña dari Spanyol di pertandingan terakhir dan Zaccheroni dipecat. Cesare Maldini, ayah dari kapten tim Paolo, diangkat dan hal segera menjadi lebih baik. Debut kepelatihan resmi Maldini di Milan dimulai dengan menang 6-0 atas A.S. Bari, yang masih memiliki senjata muda, Antonio Cassano. Itu juga di bawah kepemimpinan Maldini bahwa Milan mengalahkan saingan berat sekota Internazionale dengan skor luar biasa 6-0, skor yang tidak pernah diulang dan di mana Serginho membintangi pertandingan. Namun, setelah bentuk puncak ini, Milan mulai kehilangan lagi termasuk kekalahan 1-0 yang mengecewakan untuk Vicenza Calcio, dengan satu-satunya gol dalam pertandingan dicetak oleh seorang Luca Toni. Terlepas dari hasil ini, dewan direksi Milan bersikukuh bahwa Milan mencapai tempat keempat di liga di akhir musim, tetapi Maldini gagal dan tim berakhir di tempat keenam.
Terim digantikan oleh Carlo Ancelotti, meskipun rumor bahwa Franco Baresi akan menjadi manajer baru. Terlepas dari masalah cedera pemain belakang Paolo Maldini, Ancelotti berhasil dan mengakhiri musim 2001-02 dalam peringkat empat, tempat terakhir untuk di Liga Champions. Starting XI pada saat itu adalah Cristian Abiatti; Cosmin Contra, Alessandro Costacurta, Martin Laursen, Kakha Kaladze, Gennaro Gattuso, Demetrio Albertini, Serginho; Manuel Rui Costa; Andriy Shevchenko, Filippo Inzaghi.
Ancelotti membawa Milan meraih gelar juara Liga Champions pada musim 2002-03 ketika mengalahkan Juventus lewat drama adu penalti di Manchester, Inggris. Milan terakhir kali meraih gelar prestisus dengan merebut juara Liga Italia pada musim kompetisi 2003-04 sekaligus menempatkan penyerang Andriy Shevchenko sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Italia, maka Rossoneri-pun semakin ditakuti.
Pada musim 2004-05 Milan mengakhirinya tanpa gelar sama sekali. Setelah kandas di babak perempat final Coppa Italia oleh Udinese Calcio dan kalah bersaing dengan Juventus di pentas Serie A, Milan harus pulang dari Istanbul dengan tangan hampa setelah takluk dari Liverpool secara dramatis di laga Final Liga Champions UEFA 2005. Pada laga tersebut Milan berhasil unggul 3-0 di babak pertama lewat gol cepat Paolo Maldini pada detik ke-52 dan sepasang gol Hernan Crespo pada menit ke-38 dan 42. Namun kelengahan, kecerobohan dan seolah tak belajar dari pengalaman mereka kala dikalahkan oleh Deportivo La Coruna pada babak perempat final Liga Champions edisi sebelumnya (kala itu Milan berhasil menang 4-1 di leg 1 namun kalah 0-4 di leg kedua) membuyarkan harapan mereka untuk merengkuh gelar ke-7 mereka di pentas tertinggi ranah Eropa tersebut. Liverpool berhasil menyamakan kedudukan pada babak kedua yang masing-masing dicetak oleh sang kapten Steven Gerrard, Vladimír Šmicer, dan Xabi Alonso dalam kurun waktu hanya 6 menit (52', 54', dan 60') memaksa laga harus diselesaikan hingga adu penalti. Andriy Shevchenko yang menjadi pahlawan Milan memenangi gelar ke-6 di Old Trafford dua musim sebelumnya kini menjadi pecundang, setelah sebelumnya gagal mengonversi peluang emas menjadi gol pada babak tambahan ia pun gagal mengeksekusi penalti kala tendangannya berhasil diblok oleh Jerzy Dudek dan memastikan trofi jatuh ke tangan klub asal Inggris tersebut.
Pada musim kompetisi Liga Italia Serie A 2006-07, Milan terkait dengan skandal calciopoli yang mengakibatkan klub tersebut harus memulai kompetisi dengan pengurangan 8 poin. Meskipun begitu, publik Italia tetap berbangga karena di tengah rusaknya citra sepak bola Italia akibat calciopoli, Milan berhasil menjuarai kompetisi sepak bola yang paling bergengsi di dunia, Liga Champions. Hasil itu didapat setelah Milan menaklukkan Liverpool 2-1 lewat dua gol Filippo Inzaghi. Gelar inipun menuntaskan dendam Milan yang kalah adu penalti dengan Liverpool dua tahun silam. Gelar pencetak gol terbanyakpun disabet pemain genius Milan, Kaká dengan torehan 10 gol. Pada pertengahan musim, Milan mendatangkan mantan pemain terbaik dunia, Ronaldo dari Real Madrid untuk memperkuat armada penyerang mereka setelah penyerang muda Marco Borriello dihukum karena terbukti doping.
Musim 2007-08, Milan terpaksa bermain di kompetisi Piala UEFA setelah hanya berhasil menduduki peringkat ke-5 dibawah Fiorentina dengan selisih 2 poin.[17] Dalam pertandingan Serie A yang terakhir, Milan menang 4-1 atas Udinese, tetapi pada saat bersamaan, Fiorentina juga menang atas Torino dengan skor 1-0 yang akhirnya posisi kedua tim tak ada perubahan. Untuk memperbaiki performa di musim berikut (2008-09), Milan membeli sejumlah pemain baru, di antaranya Mathieu Flamini dari Arsenal, serta Gianluca Zambrotta juventus dan Ronaldinho yang berasal dari Barcelona.
Pada transfer paruh musim 2008-09, Milan mendatangkan David Beckham dengan status pinjaman dari klub sepak bola Amerika Serikat LA Galaxy.
Era Leonardo
Pada akhir musim 2008-09, Milan menempati peringkat ke-3 klasemen liga Serie A, dua peringkat di bawah rival sekota, Internazionale yang meraih scudetto dan di bawah Juventus. Untuk memperbaiki hasil yang kurang memuaskan ini, Milan mendatangkan pelatih muda yang sekaligus mantan pemain Milan era 90-an, Leonardo untuk menggantikan pelatih Milan sebelumnya, Ancelotti yang "hijrah ke London", tepatnya klub Chelsea.
Masalah terbesar yang mengganjal transfer para pemain tersebut adalah pihak Milan yang selalu berpikir dua kali untuk mengeluarkan uang demi membeli seorang pemain. Pada bulan Juli dan Agustus2009, Milan mendapatkan dua pemain baru, yaitu Oguchi Onyewu yang merupakan seorang mantan bek Standard Liège dengan status bebas transfer dan Klaas-Jan Huntelaar bekas penyerang Real Madrid dengan nilai kontrak 14,7 juta Euro.
Namun hasil yang di dapatkan Milan pada turnamen pra-musim banyak menuai kekecewaan, pemain anyar yang diturunkan oleh Milan pada saat tur pra-musim hanya Oguchi Onyewu karena Huntelaar baru bergabung bulan Agustus.
Musim 2009-10 diawali Milan dengan hasil yang tidak memuaskan. Bermula ketika Milan meraih hasil imbang 2-2 melawan Los Angeles Galaxy, seterusnya, Milan terus menuai hasil negatif. Milan terperosok di ajang World Football Challange2009. Di ajang Audi Cup, Milan juga kalah oleh Bayern München dengan skor 1–4. Bahkan, ketika menghadapi derby30 Agustus2009 melawan Internazionale di San Siro, Milan kalah memalukan dengan skor 0-4, sekaligus memecahkan rekor kemenangan terbesar Inter di San Siro.
Pertengahan Oktober 2009, penilaian berbagai pihak tentang kinerja Leonardo sebagai pelatih yang tadinya berada di titik terendah akibat serentetan performa buruk, mulai terdongkrak dengan berhasilnya Leonardo memimpin Milan mengalahkan AS Roma 2-1 di San Siro.[18] Setelah kemenangan itu, Milan juga menuai hasil positif di Stadion Santiago Bernabéu dengan kemenangan dramatis atas Real Madrid 3-2.[19] Dan setelah itu, Milan kembali menuai kemenangan atas Chievo Verona di Stadio Marc'Antonio Bentegodi, kandang Chievo, skor 2-1 untuk kemenangan AC Milan. Pada 1 November2009, Milan mengalahkan Parma di San Siro 2-0[20] sekaligus mengantarkan Milan ke peringkat 4 klasemen sementara (Zona masuk Liga Champions terakhir). Pada 19 November2009, kekalahan 0-2 Juventus dari Cagliari membuat Milan berada di posisi runner-up di bawah Internazionale; karena, beberapa jam setelah kekalahan Juventus, Milan memenangkan pertandingannya dengan Catania, 2-0.[21]
Memasuki bagian akhir musim Serie A April 2010, Milan yang tengah berada di peringkat ketiga dan hanya selisih 4 poin dari peringkat pertama kelasemen AS Roma, dan hanya berjarak 1 poin dengan peringkat kedua Inter Milan. Namun pada akhirnya Milan harus takluk dua kali berturut-turut dari Sampdoria 2-1, dan dari Palermo dengan skor 3-1. Dengan kekalahan tersebut, impian Milan untuk meraih gelar musim ini pupus. Pada pertandingan di giornata terakhir Serie A 2009-10 antara Milan melawan Juventus, Leonardo memimpin Milan mengalahkan Juventus 3-0 di San Siro,[22] sekaligus memberi kontribusi terakhirnya bagi rossoneri, dan mengumumkan bahwa ia akan berhenti melatih Milan untuk musim depan.[23] Sejak mundurnya Leonardo, banyak spekulasi yang berpendapat mengenai pelatih baru Milan, tetapi pada 25 Juni2010, secara mengejutkan pihak Milan mengumumkan untuk memilih Massimiliano Allegri sebagai pelatih baru Milan.[24]
Era Allegri
Musim 2010-11, Milan dipimpin oleh Massimiliano Allegri, dengan berbagai pembaruan mulai dari sponsor (bwin.com digantikan Emirates), hingga lini pemain. Di akhir bursa transfer, secara mengejutkan Milan memboyong Zlatan Ibrahimovic dari F.C. Barcelona (dengan opsi pinjaman dan pembelian 24 juta Euro di akhir musim), dan Robinho dari Manchester City. Awal musim, Milan dikejutkan dengan kekalahan 0-2 dari tim promosi A.C. Cesena, meski dalam pertandingan tersebut baik Ibrahimovic maupun Robinho memulai debutnya. Pada pertandingan derby tanggal 14 November 2010, Milan mengalahkan Internazionale di Giuseppe Meazza dengan gol tunggal penalti Ibrahimovic. Pada transfer paruh musim, Milan memboyong sejumlah pemain anyar seperti Antonio Cassano dari U.C. Sampdoria, Mark van Bommel dari Bayern München, dan Nicola Legrottaglie dari Juventus. Di ajang Liga Champions, Milan yang berhasil menembus babak penyisihan grup dipermalukan Tottenham Hotspur dengan skor 0-1 di San Siro. 13 Maret 2011, Milan mengalami hasil seri 1-1 dengan penghuni dasar klasemen A.S. Bari, minggu berikutnya 19 Maret, Milan dipermalukan U.S. Città di Palermo 0-1 di Stadion Renzo Barbera. Kekalahan tersebut membuat jarak poin dengan posisi 2 Internazionale berkurang menjadi 2 poin, dan itu terjadi tepat sebelum derby Milan putaran kedua. 2 April, derby antara Milan dan Inter berlangsung di San Siro, berakhir dengan kemenangan Milan 3-0, berkat 2 gol Pato dan 1 gol Cassano. Pada 7 Mei 2011, Milan meraih hasil imbang 0-0 dengan A.S. Roma, 1 poin tambahan hasil seri membuat poin Milan menjadi 78 poin, tak terkejar peringkat 2 Inter karena kalah head-to-head, dan membuat Milan meraih gelar juara Serie A atau scudetto yang ke-18.[25] Pada 6 Agustus2011, Milan bertemu kembali dengan Inter dalam rangka pertandingan Piala Super Italia, Milan sebagai juara Serie A bertemu Inter sebagai juara Piala Italia. Milan memenangi pertandingan tersebut 2-1 melalui gol Ibrahimovic dan Boateng, sementara gol Inter dicetak oleh Wesley Sneijder, membuat Milan unggul 1 Piala Super (6) dari Inter (5),[26][27] Namun gagal untuk mengulang di liga, finishing kedua di belakang Juventus. Setelah tempat ketiga di liga musim berikutnya, di akhir putaran pertama Serie A 2013–14, finis di posisi kedelapan, klub berbasis di Milan telah memecat pelatih Massimiliano Allegri, sementara mempercayakan tugas kepada asisten pelatih Mauro Tassotti.
Warna kostum kebanggaan Milan adalah merah-hitam,atau dalam bahasa Italia: Rossoneri,[28] namun anehnya, di ajang final suatu kompetisi yang tidak memakai format kandang-tandang (contoh:Liga Champions), Milan selalu memakai warna kostum putih. Tradisi ini dipercaya membawa keberuntungan untuk Milan. Dengan enam kali menang dari delapan laga final Liga Champions berkostum putih (hanya kalah melawan Ajax pada 1995 dan Liverpool pada 2005) membuat tradisi ini semakin kukuh dipertahankan. Selain kedua kostum Milan (merah-hitam dan putih), Milan memiliki kostum ketiga (third kit) berwarna hitam dengan sentuhan garis merah di beberapa bagian.
Untuk "beberapa tahun" belakangan, lambang Milan memakai sentuhan bendera Milan (flag of Milan), yaitu lambang yang terlihat seperti lambang salib berwarna merah pada lambang Milan, yang aslinya adalah bendera dari Saint Ambrose.[29] Panggilan Milan yang lainnya, Il Diavolo Rosso (setan merah) berasal dari lambang bintang yang dikenakan Milan di atas lambang klubnya.[29] Bintang tersebut dikenakan Milan pada 1979 karena Milan sudah memenangkan lebih dari sepuluh gelar lokal (scudetto Serie A). Saat ini, lambang klub Milan adalah untuk dipersembahkan kepada bendera Comune di Milano, dengan singkatan ACM di atas dan tahun berdirinya 1899 di bawah.[29]
Stadion tim adalah San Siro, dengan 80.018 kursi, secara resmi dikenal sebagai Stadion Giuseppe Meazza setelah mantan pemain yang mewakili kedua Milan dan Inter Milan. Nama yang lebih umum digunakan, San Siro, adalah nama daerah di mana itu terletak. Milan lebih memilih penyebutan stadion ini dengan San Siro daripada Giuseppe Meazza karena Giuseppe Meazza lebih terkenal sebagai legenda Inter Milan. San Siro telah menjadi kandang dari Milan sejak 1926, ketika dibangun empat mata oleh dari dana presiden Milan pada saat itu, Piero Pirelli. Konstruksi dilakukan oleh 120 pekerja, dan mengambil 13 dan setengah bulan untuk menyelesaikan. Stadion ini dimiliki oleh klub itu sampai dijual ke dewan kota pada tahun 1935, dan sejak tahun 1947 telah berbagi dengan Inter Milan, ketika klub Milanese utama lainnya diterima sebagai penyewa bersama.
Pertandingan pertama dimainkan di stadion itu pada tanggal 19 September 1926 saat Milan kalah 6-3 dalam pertandingan persahabatan melawan Internazionale. Milan memainkan pertandingan liga pertama di San Siro pada 19 September 1926, kalah 1-2 untuk Sampierdarenese. Dari kapasitas awal 35.000 penonton, stadion ini telah mengalami beberapa renovasi besar, baru-baru ini dalam persiapan untuk Piala Dunia FIFA 1990 saat kapasitas yang ditetapkan untuk 85.700, semua ditutupi dengan atap polikarbonat. Pada musim panas tahun 2008 kapasitasnya telah dikurangi menjadi 80.018, dalam rangka memenuhi standar baru yang ditetapkan oleh UEFA.
Berdasarkan model Inggris untuk stadion, San Siro dirancang khusus untuk pertandingan sepak bola, sebagai lawan banyak stadion multi-tujuan yang digunakan di Serie A. Oleh karena itu terkenal di Italia dengan suasana fantastis selama pertandingan, berkat kedekatan berdiri ke lapangan. Penggunaan flare sering oleh pendukung memberikan kontribusi ke atmosfer tetapi praktik telah kadang-kadang menyebabkan masalah.
Pada tanggal 19 Desember 2005, wakil presiden Milan dan direktur eksekutif Adriano Galliani mengumumkan bahwa klub secara serius bekerja untuk relokasi. Dia mengatakan bahwa stadion baru Milan akan sebagian besar didasarkan pada Veltins-Arena dan akan mengikuti standar stadion sepak bola di Amerika Serikat, Jerman dan Spanyol. Berbeda dengan banyak stadion lain di Italia, stadion baru Milan kemungkinan akan digunakan hanya untuk sepak bola, tidak memiliki lintasan atletik. Hak penamaan stadion baru akan mungkin dijual ke sponsor, mirip dengan Arsenal, Stadion Emirates. Ini masih harus dilihat apakah rencana ini akan dilanjutkan atau jika ini hanyalah sebuah cara untuk memaksa pemilik (Comune di Milano) untuk menjual stadion ke Milan untuk biaya nominal sehingga untuk melanjutkan dengan renovasi besar-besaran. Kemungkinan Inter Milan mengosongkan San Siro dapat mempengaruhi proses.
Pada November 2023, Presiden Paolo Scaroni mengumumkan AC Milan telah mengajukan proposal untuk membangun stadion baru dengan kapasitas 70.000 tempat duduk, di samping kantor pusat klub dan museum di komune San Donato Milanese, pinggiran selatan Milan.[30]
Secara sejarah, AC Milan (dipanggil dengan "Milan" saja di Italia) didukung oleh kaum pekerja dan kelas buruh di Milan yang umumnya merupakan para pendatang dari daerah Italia selatan (atas dasar itulah julukan "Casciavit" / obeng diberikan untuk Milan),[31] sementara Inter lebih didukung orang-orang kaya.[31] Meskipun begitu, pada beberapa tahun terakhir, basis pendukung telah banyak berubah. Milan kini dimiliki oleh Yonghong Li, sementara Inter dimiliki oleh Zang Jindong.
Basis pendukung Milan yang disebut Milanisti mayoritas berhaluan politik sayap kiri, berseberangan dengan Inter yang didominasi oleh pendukung yang secara tradisional berhaluan sayap kanan. Grup pendukung (ultras) yang terkenal dari Milan adalah Fossa Dei Leoni[32] yang beraliran ekstrem kiri, dan Brigate Rossonere[32] yang beraliran ekstrem kanan. Menyusul keributan dengan suporter Inter pada derby musim kompetisi 2005-06, Fossa Dei Leoni membubarkan diri secara organisasi. Meskipun begitu, massa mereka masih setia mendukung Milan di tribun khusus bagian selatan stadion San Siro bersama kelompok lain, dengan sebutan Curva Sud.[32]
Pendukung Genoa menganggap Milan saingan yang dibenci setelah pendukung Genoa, Vincenzo Spagnolo ditikam sampai mati oleh seorang pendukung Milan pada Januari 1995.[38] Namun, persaingan utama Milan adalah klub tetangga, Inter Milan, kedua klub bertemu di derby dua kali setiap musim Serie A. Nama Derby della Madonnina merujuk kepada Santa Perawan Maria, yang patung di atas Katedral Milan merupakan salah satu atraksi utama kota. Pertandingan biasanya menciptakan suasana yang hidup, dengan banyak membuka spanduk (sering humoris atau menyinggung) sebelum pertandingan dimulai. Suar sering kali dinyalakan dan memberikan kontribusi untuk tontonan tetapi mereka kadang-kadang menyebabkan masalah, termasuk ditinggalkannya leg kedua Liga Champions UEFA 2004–05 pada pertandingan perempat final antara Milan dan Inter pada tanggal 12 April 2005, setelah suar dilemparkan dari kerumunan oleh seorang pendukung Inter Milan terkena kiper Dida pada bahu.[39]
* Mungkin dikembalikan untuk salah satu dari kedua putranya, harus salah satu dari mereka bermain secara profesional untuk klub.
Staf kepelatihan saat ini
Per 29 November 2017.
Jabatan
Nama
Pelatih utama
Stefano Pioli
Asisten pelatih
Giacomo Murelli
Pelatih kiper
Luigi Turci
Emiliano Betti
Pelatih teknis
Daniele Bonera
Davide Lucarelli
Gianmarco Pioli
Luciano Vulcano
Dokter klub
Stefano Mazzoni
Armando Gozzini
Pelatih kebugaran
Loca Monguzzi
Matteo Osti
Roberto Peressutti
Marco Vago
Kiropraktor
Stefano Arata
Fisioterapis
Marco Cattaneo
Dario Lorenzo Fort
Stefano Grani
Roberto Morosi
Marco Paesanti
Ahli pemijatan
Endo Tomoroni
Presiden dan manajer
Sejarah kepresidensial
Milan memiliki bayak presiden sejak didirikan, beberapa dari mereka juga adalah pemilik klub dan presiden yang diistimewakan. Inilah daftar lengkapnya.[52]
Milan adalah salah satu klub paling sukses di Italia, setelah memenangkan total 30 penghargaan domestik, selain keberhasilan kontinental mereka. Milan telah mendapatkan hak untuk menempatkan bintang di kausnya sebagai pengakuan atas fakta bahwa mereka telah memenangkan setidaknya sepuluh scudetti. Selain itu, klub secara permanen diizinkan untuk menampilkan lencana pemenang ganda di kemejanya karena telah memenangkan lebih dari lima Piala Eropa.[56]
Paolo Maldini sampai sekarang mencetak rekor untuk total penampilan di Serie A untuk Milan dengan total 902 penampilan, dan 647 di antaranya diperoleh dari Serie A (14 Mei2007, tidak termasuk pertandingan playoff).[59] Selanjutnya ia dikenal sebagai pemain paling sering tampil di Serie A sepanjang masa.[60]
Penyerang SwediaGunnar Nordahl mencetak 38 gol di musim 1950-51, 35 di antaranya berada di Serie A, yang ditetapkan sebagai rekor dalam persepak bolaan Italia dan rekor klub. Dia kemudian menjadi pencetak gol terbanyak Milan sepanjang masa, mencetak 221 gol untuk klub dalam 268 pertandingan[61]Andriy Shevchenko berada di urutan kedua dengan 175 gol dalam 322 permainan, dan Gianni Rivera di tempat ketiga, yang telah mencetak 164 gol dalam 658 pertandingan. Rivera juga pencetak gol termuda Milan, mencetak gol di pertandingan liga melawan Juventus pada hanya 17 tahun.
Pelatih legendaris Nereo Rocco, pendukung pertama catenaccio (sistem pertahanan yang kuat dan dikenal di Indonesia sebagai sistem grendel) di negeri ini, adalah pelatih kepala terlama Milan, duduk di bangku cadangan selama lebih dari 9 tahun (dalam dua periode) pada tahun 1960 dan awal 1970-an, memenangkan Piala Eropa pertama klub. Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi, yang membeli klub pada tahun 1986, adalah presiden terlama Milan (23 tahun, karena kekosongan dua tahun antara 2004 dan 2006).
Pertandingan resmi pertama di mana Milan berpartisipasi adalah di Federal Football Championship Ketiga, pendahulu dari Serie A, kalah 3-0 untuk Torinese. Kemenangan terbesar yang pernah Milan adalah 13-0 melawan Audax Modena, dalam pertandingan liga pada musim 1914-15. Kekalahan terberat yang tercatat di liga pada musim 1922-23, kalah 0-8 oleh Bologna.
Milan memiliki rekor yang unik namun impresif, yaitu saat mengikuti musim 1991-92. Milan tidak pernah kalah dalam musim tersebut. Totalnya, Milan tidak pernah kalah dalam 58 pertandingan, dimulai dengan seri 0-0 melawan Parma saat 26 Mei1991 dan secara ironis diakhiri dengan kekalahan kandang 1-0 dengan Parma juga, 21 Maret1993. Rekor tidak terkalahkan ini merupakan rekor terpanjang ketiga di sepak bola Eropa, di bawah Steaua Bucureşti dengan 104 pertandingan tanpa kekalahan dan Celtic dengan 68 pertandingan tanpa kekalahan.[62][63]
Pada 2007, Milan bersama dengan Boca Juniors dari Argentina menyandang gelar klub dengan gelar internasional terbanyak versi FIFA. Karena status ini, Milan sempat merajai peringkat klub sepak bola terhebat dunia pada kisaran 2007.[64]
Penjualan Kaká ke Real Madrid pada tahun 2009, memecahkan rekor transfer dunia sepak bola 8 tahun dipegang oleh Zinedine Zidane, biaya klub Spanyol £ 56.000.000.[65] Namun, catatan yang berlangsung selama kurang dari satu bulan, pecah oleh Transfer Cristiano Ronaldo, biaya sebesar £ 80.000.000. Catatan ini, bagaimanapun, adalah dalam hal tingkat pound Inggris nominal, tidak disesuaikan dengan inflasi atau nilai sebenarnya di Euro, mata uang yang digunakan di Italia dan Spanyol.
A.C. Milan sebagai perusahaan
Milan saat ini adalah anak perusahaan dari Rossoneri Sport Investment Luxembourg sejak 13 April 2017, yang memperoleh 99.92973% saham A.C. Milan S.p.A. dari Fininvest. Yonghong Li menjadi presiden baru dan Marco Fassone dikonfirmasi sebagai CEO. Anggota dewan direktur yang lain adalah Roberto Cappelli, David Han Li, Lu Bo (Chinese: 路博 of Haixia Capital), Marco Patuano, Paolo Scaroni dan Xu Renshuo. (Chinese: 许仁硕)
Berdasarkan Deloitte Football Money League yang diterbitkan oleh konsultan Deloitte, di musim 2005-06, Milan ada di peringkat kelima klub sepak bola dengan pendapatan terringgi di dunia dengan jumlah estimasi pendapatannya 233.7 juta Euro.[66] Saat ini, Milan menempati peringkat ke-8 dalam daftar Klub Sepak bola Terkaya Di Dunia dalam majalah Forbes pada tahun 2014, membuat Milan klub sepak bola Italia terkaya.[67]
Fly Emirates adalah sponsor Milan saat ini, di mulai dari musim 2010-11 dan setidaknya akan bertahan hingga 5 musim ke depan.[68] Perusahaan judi onlineAustria, bwin.com adalah sponsor Milan yang sebelumnya, dengan kontrak empat tahun dimulai dari musim 2006-07.[69]
Sebelum bwin.com, sponsor Milan adalah Opel, perusahaan mobil asal Jerman. Opel mensponsori Milan selama 12 tahun, dan terpampang selama itu juga dengan logonya, tetapi, pada musim 2003-04 dan 2005-06 nama sponsor Opel di seragam Milan berubah, menjadi Meriva (2003-04) dan Zafira (2005-06), dua mobil produk mereka.
Seragam dan perlengkapan olahraga Milan saat ini disuplai dari perusahaan manufaktur olahraga Jerman, Adidas, yang kontraknya berakhir pada musim 2017-18.[70] Kontrak ini membuat Adidas adalah manufaktur resmi semua seragam dan perlengkapan replika Milan. Sebelum Adidas, perusahaan olahraga Italia Lotto adalah manufaktur resmi seragam dan perlengkapan Milan.
Pada 14 Januari2008, Milan dan Adidas memperbaharui kontrak kerjasama sampai 30 Juni2018. Berdasarkan kontrak, Adidas bertanggungjawab terhadap tiga franchise Milan: sponsor terhadap seragam, merchandise Milan, dan distribusi semua produk non-sepak bola Milan. Berdasarkan kontrak baru, Adidas akan bertanggung jawab untuk 3 area yang terpisah dari sponsorship, sedangkan sponsorship pada kemeja, merchandising dan distribusi semua non-sepak bola Milan terkait produk.[71]
Milan juga mensponsori "AC Milan Superleague Formula"[96] dalam ajang balap mobil Superleague Formula (ajang balap mobil formula yang diponsori klub sepak bola, dan balapan sesuai nama klub yang mensponsorinya). Robert Doornbos yang balapan untuk Minardi dan Red Bull Racing di kejuaraan dunia Formula One, akan membalap untuk Milan.[97] Doornbos memenangkan balapan pertamanya untuk tim di Superleague Formula Nürburgring2008. Doornbos digantikan oleh juara GP2 series, Giorgio Pantano.[98] Penggantian ini menyebabkan Milan adalah peserta pertama yang memakai lebih dari satu pembalap. Di balapan pertama Giorgio, tim AC Milan mengalami masalah pada gearbox - saat pertandingan kualifikasi - yang menyebabkan ia terdampar di grid ke-16 saat balapan pertama. AC Milan memenangkan balapan kedua dari pembukaan musim 2009. Pada musim 2010, Milan menggunakan jasa Yelmer Buurman sebagai pengendara mobil Superleague Formula.[99]
AC Milan juga mempunyai himne yang berjudul "Inno Milan!", diciptakan oleh Tony Renis, pembuat lagu asal Italia.
Bahasa Italia
Bahasa Indonesia
Milan milan solo con te
Milan milan sempre per te
Camminiamo noi accanto ai nostri eroi
Sopra un campo verde sotto un cielo blu
Conquistate voi una stella in piã
A brillar per noi
E insieme cantiamo
Milan Milan solo con te, Milan!!
Milan Milan sempre per te
Ooo oo... Ooo oo..
Una grande squadra
Sempre in festa olã¨
Ooo oo... Ooo oo.. Ooo oo..
E insieme cantiamo
Milan Milan solo con te, Milan!!
Milan Milan sempre per te
Con il Milan nel cuore
Nel profondo dell'anima
Un vero amico sei
E insieme cantiamo
Milan Milan solo con te, Milan!!
Milan Milan sempre con te
Ooo oo.. Ooo oo..
Milan Milan hanya dengan anda
Milan Milan selalu untuk anda
Kita berjalan di samping pahlawan kita
Di lapangan hijau, di bawah langit biru
Anda memenangkan bintang utama
Bersinar untuk kita
Dan bersama kami menyanyi
Milan Milan hanya dengan anda, Milan!!
Milan Milan selalu untuk anda
Ooo oo... Ooo oo..
Sebuah tim besar
Juga dalam perayaan
Ooo oo... Ooo oo.. Ooo oo..
Dan bersama kami menyanyi
Milan Milan hanya dengan anda, Milan!!
Milan Milan selalu untuk anda
Dengan Milan di hati
Di kedalaman jiwa
Seorang sahabat sejati anda
Dan bersama kami menyanyi
Milan Milan hanya dengan anda, Milan!!
Milan Milan selalu untuk anda
Ooo oo... Ooo oo..
Tim rival
Sebagai tim tradisional dalam kompetisi Italia dan Eropa, Milan memiliki berbagai rival/pesaing yang seimbang, yang telah bertemu dengan Milan di berbagai ajang pertandingan.
Potongan koranRepublika yang menjadikan pertandingan antara Milan melawan Persib sebagai headline
Catatan
^Laporan keuangan lengkap 2014 yang disajikan kembali tidak tersedia; dalam Laporan Tahunan 2016, ekuitas pada akhir tahun keuangan 2014 dinyatakan negatif 111,616 juta
Referensi
^"Organisational chart". acmilan.com. Associazione Calcio Milan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-10-07. Diakses tanggal 4 October 2010.
^"Relazione e bilancio al 30 giugno 2019" [Financial statement as of 30 June 2019] (PDF) (dalam bahasa Italia). Associazione Calcio Milan. 18 October 2019. hlm. 14. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 22 October 2020. Diakses tanggal 10 October 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Chi Siamo" [About]. APA Milan (dalam bahasa Italia). 15 May 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 October 2020. Diakses tanggal 10 October 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Cariche sociali". acmilan.com (dalam bahasa Italian). Associazione Calcio Milan. Diakses tanggal 7 March 2013.Parameter |trans_title= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^ abcde"Honours". acmilan.com. Associazione Calcio Milan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-10-07. Diakses tanggal 4 October 2010.
^"Struttura". sansiro.net (dalam bahasa Italian). San Siro. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-06-12. Diakses tanggal 4 October 2010.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"Italia, il paese nel pallone"(PDF). demos.it (dalam bahasa Italian). 24 September 2010. hlm. 3, 9–10. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2011-07-21. Diakses tanggal 20 July 2011.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"Men's First Team". acmilan.com. Associazione Calcio Milan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 June 2016. Diakses tanggal 7 January 2024.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"BILANCIO IN ATTIVO" (Siaran pers) (dalam bahasa Italian). A.C. Milan. 27 April 2007. Diakses tanggal 1 July 2012.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"Il Milan approva il bilancio 2007" (Siaran pers) (dalam bahasa Italian). A.C. Milan. 24 April 2008. Diakses tanggal 1 July 2012.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"2008 Bilancio" [2008 annual report] (PDF) (dalam bahasa Italian). A.C. Milan. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 14 Mei 2013. Diakses tanggal 5 Agustus 2011.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"Bilancio 2008 approvato" (Siaran pers) (dalam bahasa Italian). A.C. Milan. 26 April 2009. Diakses tanggal 1 July 2012.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^ Ditulis di Milan. "Milan: bilancio 2009 perdita 9,8 milioni" (dalam bahasa Italian). Rome. Agenzia Nazionale Stampa Associata. 23 April 2010. Diakses tanggal 1 July 2012.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^ ab"2010 Bilancio" [2010 annual report] (PDF) (dalam bahasa Italian). A.C. Milan. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 15 Mei 2012. Diakses tanggal 5 Agustus 2011.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"IL MILAN APPROVA IL BILANCIO 2010" (Siaran pers) (dalam bahasa Italian). A.C. Milan. 20 April 2011. Diakses tanggal 1 Juli 2012.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"IL MILAN APPROVA IL BILANCIO 2011" (Siaran pers) (dalam bahasa Italian). A.C. Milan. 20 April 2012. Diakses tanggal 1 July 2012.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"2012 Bilancio" [2012 Annual Report] (PDF) (dalam bahasa Italian). A.C. Milan. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 1 Mei 2015.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"2013 bilancio"(PDF) (dalam bahasa Italian). A.C. Milan. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 1 May 2015. Diakses tanggal 2015-05-28.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"CASA MILAN, BILANCIO APPROVATO" (Siaran pers) (dalam bahasa Italian). A.C. Milan. 28 April 2015. Diakses tanggal 28 April 2015.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"Nota Integrativa". A.C. Milan S.p.A. bilancio al 2014-12-31 [A.C. Milan S.p.A. financial report at 31 December 2014] (dalam bahasa Italian). Milan: Italian C.C.I.A.A. 2015.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"Nota Integrativa". A.C. Milan S.p.A. bilancio al 2015-12-31 [A.C. Milan S.p.A. financial report at 31 December 2015] (dalam bahasa Italian). Milan: Italian C.C.I.A.A. 2016.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"Nota Integrativa". A.C. Milan S.p.A. bilancio al 2016-12-31 [A.C. Milan S.p.A. financial report at 31 December 2016] (dalam bahasa Italian). Milan: Italian C.C.I.A.A. 2017.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"Nota Integrativa". A.C. Milan S.p.A. bilancio al 2017-06-30 [A.C. Milan S.p.A. financial report at 30 June 2017] (dalam bahasa Italian). Milan: Italian C.C.I.A.A. December 2017.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^ abcdeRelazione e Bilancio al 30 giugno 2018 [Annual report and financial statements [for the conditions] at 30 June 2018] (PDF) (Laporan) (dalam bahasa Italian). A.C. Milan. 2018. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2020-12-20. Diakses tanggal 11 April 2019.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)