Miroslav Klose
Miroslav Josef Klose (Jerman: [ˈmiːʁoslaf ˈkloːzə] ⓘ, bahasa Polandia: Mirosław Marian Klose; lahir 9 Juni 1978)[4] adalah pelatih dan mantan pemain sepak bola profesional Jerman. Sebagai seorang striker, Klose adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk Jerman dan memegang rekor gol terbanyak yang dicetak di Piala Dunia FIFA. Klose dikenal dengan penampilan apiknya bersama tim nasional Jerman. Ia merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang masa timnas Jerman dengan catatan 71 gol, seklaigus menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Piala Dunia FIFA dengan raihan 16 gol. Ia juga merupakan bagian dari skuat kampiun Jerman pada Piala Dunia 2014, setelah sebelumnya menjadi juara kedua (2002) dan juara ketiga (2006 dan 2010). Klose juga berhasil menyamai rekor Uwe Seeler dan Pelé sebagai pemain yang pernah mencetak gol di 4 edisi Piala Dunia. Timnas Jerman juga tidak pernah kalah pada suatu pertandingan, yang Klose berhasil mencetak gol pada pertandingan tersebut.[5] Klose pensiun dari laga internasional pada 11 Agustus 2014.[6] Di level klub, Klose memulai kariernya di FC 08 Homburg. Kemudian pindah ke Kaiserslautern, Werder Bremen, Bayern München, dan di Serie A membela tim Lazio. Dia memenangkan dua gelar bersama Bayern, beserta beberapa kompetisi piala domestik bersama Bayern, Werder Bremen, dan Lazio. Kehidupan pribadiKlose lahir pada 9 Juni 1978 di kota Opole, Silesia, Polandia. Kedua orang tuanya adalah atlet profesional.[7] Ayahnya, Josef Klose, juga seorang pemain sepak bola profesional yang bermain untuk Odra Opole sebelum meninggalkan Polandia pada tahun 1978 untuk bermain untuk klub Prancis Auxerre.[8] Ibunya, Barbara Jeż, adalah anggota tim nasional bola tangan wanita Polandia. Sebagai etnik Jerman dan bangsa Jerman, Josef Klose adalah seorang Aussiedler yang keluarganya tetap tinggal ketika Silesia diserahkan ke Polandia setelah Perang Dunia II.[4] Pada tahun 1986, Miroslav yang saat itu berusia delapan tahun bergabung dengan ayahnya di Kusel, Jerman Barat, ia hanya mengetahui dua kata bahasa Jerman pada saat itu. [9] Klose mengembangkan keterampilan dan hasrat sepak bolanya dengan klub lokal SG Blaubach-Diedelkopf, yang saat itu berada di divisi tujuh Jerman Barat. Ia juga pernah menjadi seorang tukang kayu.[10][11] Klose dan istrinya Sylwia memiliki putra kembar, Luan dan Noah.[12][13] Dalam wawancara tahun 2007 dengan Der Spiegel, ia menyatakan bahwa di rumah, ia dan istrinya berbicara bahasa Polandia kepada anak-anak mereka, yang belajar bahasa Jerman di sekolah.[14] Klose melepaskan kewarganegaraan Polandia pada usia 18 tahun, memilih untuk menyimpan paspor Jermannya.[15] Klose adalah seorang penganut Katolik Roma.[16][17] Karier klubAwal karierKarier profesionalnya dimulai saat ia berusia 20 tahun dengan bergabung ke tim cadangan FC Homburg selama semusim, lalu pindah ke FC Kaiserslautern dan kembali masuk tim cadangan. Berkat talenta, kerja keras, serta produktivitas yang ia tampilkan, ia akhirnya dipromosikan ke skuat Bundesliga. Setelah satu tahun bergabung, barulah ia bisa tampil bersama tim utama. Dari 67 pertandingan pertamanya, Klose telah mencetak 33 gol dan berhasil mendapat posisi reguler di skuat utama FC Kaiserslautern Werder BremenPada tanggal 2 Maret 2004, Klose menandatangani kontrak berdurasi 4 tahun dengan klub Bundesliga, Werder Bremen, dengan biaya €5 juta ($6,2 juta).[18][19] Ia menjalani debut liganya pada 6 Agustus 2004, menggantikan penyerang asal Paraguay, Nelson Valdez, saat Bayern menang 1–0 melawan Schalke 04.[20][21] Pada 29 Agustus 2004, Klose mencetak gol pertamanya bagi klub yang merupakan gol penyeimbang, saat takluk dari Wolfsburg 1–2.[22][23] Setelah menjalani awal musim yang kurang baik, performa Klose menanjak dengan membentuk formasi trio penyerang bersama Johan Micoud dan Ivan Klasnić, dan terkadang bersama Nelson Valdez, hingga berhasil mencetak 15 gol di Bundesliga. Pada musim 2005–2006, ia hanya tampil sebanyak 26 kali di liga, namun mampu menjadi pencetak gol terbanyak dengan torehan 25 gol, ditambah dengan koleksi 16 assist. Penampilannya yang memukau di ajang Piala Dunia 2006, membuat isu kepindahan Klose dari Weserstadion merebak di media. Raksasa Eropa, FC Barcelona dan Juventus, masuk dalam daftar kandidat potensial untuk mendapatkan tanda tangannya. Ia juga kerap dikaitkan dengan Bayern Munchen, dengan kabar bahwa sang presiden, Franz Beckenbauer, merupakan seorang pengagum dirinya. Tanggal 7 Juni 2007, Klose mengkonfirmasi bahwa dirinya akan meninggalkan Werder Bremen menuju Bayern München.[24] Bayern MünchenPada 26 Juni 2007, presiden klub Karl-Heinz Rummenigge memberikan konfirmasi bahwa Bayern München telah mencapai kesepakatan dengan Werder Bremen terkait transfer pemain asal Jerman ini. Klose pun menjalani tes medis di Bayern pada 28 Juni 2007 sebelum akhirnya meneken kontrak berdurasi 4 tahun.[25][26] Klose tampil perdana di pertandingan kompetitif saat Bayern menang 4–1 atas mantan timnya, Werder Bremen, di babak pertama DFB-Ligapokal. Setelah absen di semifinal melawan VfB Stuttgart karena cedera, Klose kembali bermain di partai final melawan Schalke 04. Di laga tersebut, ia berhasil mencetak gol pertamanya bagi Bayern sekaligus mengantar timnya meraih gelar juara. Klose menjalani debutnya di Bundesliga di laga melawan Hansa Rostock pada 11 Agustus 2007, yang pada pertandingan tersebut, ia berhasil mencetak 2 gol. Di akhir September, ia membukukan hat-trick pertamanya bagi club saat menang 5–0 atas Energie Cottbus. Klose menutup musim pertamanya dengan koleksi 21 gol di semua kompetisi, plus raihan titel Bundesliga dan DFB Pokal. Pada musim keduanya, Klose menjadi pencetak gol terbanyak klub di semua kompetisi dengan mengoleksi 20 gol. Tujuh di antaranya dicetak di Liga Champions, yang menjadikannya pencetak gol terbanyak kedua di kompetisi musim tersebut, di bawah Lionel Messi yang mencetak 9 gol. Klose dibekap dua cedera pada awal musim 2010–2011. Usai dari masa pemulihan, ia masih tetap dibangkucadangkan. Pada bulan Desember, saat melawan VfB Stuttgart di ajang DFB-Pokal, barulah Klose kembali bermain. Ia masuk sebagai pemain pengganti dan berhasil mencetak sepasang gol. Pada tanggal 7 Juni 2011, dengan masa kontrak yang hampir habis, Klose tidak kunjung mencapai kesepakatan dengan pihak Bayern München. Ia pun meninggalkan klub pada akhir musim 2010–2011.[27] LazioKlose hijrah ke Italia dan meneken kontrak tiga tahun dengan Lazio pada 9 Juni 2011.[28] Ia mencetak gol pertamanya untuk Lazio pada ajang play off Piala Eropa 2012, sekaligus memberikan 4 assist saat melawan Rabotnički. Lazio memenangi laga tersebut 6–0 dan memenang play-off dengan agregat 9–1.[29] Pada 9 September 2011, ia menjalani debutnya di liga saat imbang 2–2 kontra AC Milan. Ia berhasil mencetak satu gol di pertandingan ini, yang juga menjadi gol Serie A pertamanya. Pada 16 Oktober 2011, Klose mencetak gol pada menit 93 yang memenangkan Lazio 2–1 di partai derby Roma. Namun, laga tersebut dinodai oleh ulah sebagian fans Lazio yang dianggap radikal, karena memasang poster yang diadopsi dari moto Nazi. Poster tersebut bertuliskan 'Klose Mit Uns', yang berarti 'Klose bersama kami'. Poster tersebut sebenarnya ditujukan sebagai pujian untuk Klose; namun, moto Nazi 'Gott Mit Uns' (Tuhan bersama kami) dan poster fans Lazio fans tersebut, memiliki huruf 'S' dengan font yang sama dengan logo Schutzstaffel (SS) milik Adolf Hitler. Klose sendiri secara tegas mengutuk keberadaan poster tersebut.[30][31][32] Klose sangat produktif di paruh pertama musim sampai sebagian paruh kedua, hingga akhirnya ia terkena cedera paha yang membuatnya harus istirahat selama 7 pekan. Pada musim pertamanya, ia berhasil mengemas 15 gol dari seluruh kompetisi bersama Biancocelesti. Pada 2 September 2012, Klose mencetak gol pertama pada musim keduanya, saat menang 3–0 atas Palermo.[33] Pada 26 September, Klose secara tidak sengaja mencetak gol menggunakan tangannya ke gawang Napoli dan tidak terlihat oleh wasit. Namun, Klose justru menunjukkan sikap sportivitasnya dengan memberitahukan wasit tentang kejadian sebenarnya dan meminta agar gol tersebut dianulir. Wasit kemudian membatalkan keputusan sebelumnya dan gol tersebut pun dianulir.[34] Pada 5 Mei 2013, ia memborong 5 gol saat menggilas Bologna 6–0, sebelum digantikan oleh Louis Saha pada menit 68.[35] Ini merupakan pertama kalinya sejak musim 1984–85, ada pemain yang mampu mencetak 5 gol dalam satu pertandingan Serie A.[36] Pada 26 Mei, Klose berhasil memenangi Coppa Italia setelah mengalahkan rival sekota AS Roma 1–0. Gelar tersebut menjadi gelar Coppa Italia keenam bagi Lazio, dan untuk pertama kalinya terjadi derby Roma di pertandingan final.[37] Karier internasionalKonsistensi Klose dalam mencetak gol untuk Kaiserslautern pada musim pertamanya di Bundesliga, mulai menarik perhatian. Pada Januari 2001, pelatih Polandia di kemudian hari, Jerzy Engel, pergi ke Jerman untuk membujuk Klose agar bergabung dengan timnas Polandia. Namun permintaan tersebut ditolak oleh Klose,[38] dan ia pun bergabung dengan Jerman. Pada sebuah wawancara yang dilakukan oleh Przegląd Sportowy, 9 Juni 2008, Klose menyatakan bahwa keputusan untuk menolak Polandia dan bermain untuk Jerman tidaklah mudah. Namun, ia tidak menyesal dengan keputusannya tersebut, karena bersama Jerman, ia telah memenangi beberapa medali di ajang Piala Dunia.[39] Timnas Jerman tidak pernah kalah dalam pertandingan yang Klose berhasil mencetak gol di dalamnya.[5] Piala Dunia 2002Debut internasional Klose datang pada 21 Maret 2001 di kualifikasi Piala Dunia 2002 melawan Albania,[40] saat pelatih Rudi Völler memasukannya sebagai pemain pengganti pada menit 73. Dua menit berselang, ia berhasil mencetak gol lewat sundulan, merayakannnya dengan salto ke depan, dan membawa Jerman menang 2–1.[41] Empat hari kemudian, di pertandingan keduanya, Klose membantu Jerman menduduki puncak klasemen sementara, saat masuk pada menit ke-67 dan mencetak gol pada menit ke-82 ke gawang Yunani. Dua hat-trick ke gawang Israel dan Austria pada pertandingan persahabatan menjelang gelaran Piala Dunia, lebih dari cukup untuk menjamin satu posisi di skuat utama Jerman.[42] Klose menjadi sorotan internasional saat Piala Dunia 2002 di Korea-Jepang, karena berhasil mencetak 5 gol lewat sundulan. Ia menjadi pemain pertama yang mampu mencetak 5 gol sundulan dalam sejarah Piala Dunia. Selebrasi salto ke depan yang dilakukan usai mencetak keseluruhan gol tersebut, membuatnya dijuluki "Salto-Klose".[43] Kelima gol tersebut yaitu: hat-trick saat menggilas Arab Saudi, dan masing-masing satu gol ke gawang Republik Irlandia dan Kamerun.[44] Namun Jerman harus puas dengan posisi kedua, saat takluk 0–2 dari Brazil di partai final. Euro 2004Klose juga ikut serta dalam Euro 2004 dan masuk sebagai oemain pengganti di 2 pertandingan, yaitu melawan Latvia dan Ceko. Pada turnamen kali ini, tubuhnya tak begitu bugar karena baru sembuh pasca cedera lutut. Ia tidak mampu mencetak satu gol pun dan dan Jerman harus tersingkir sejak babak pertama.[45] Piala Dunia 2006Klose kembali masuk dalam skuat untuk Piala Dunia keduanya. Di pertandingan pembuka melawan Kosta Rika, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-28, Klose berhasil mencetak sepasang gol, masing-masing pada menit ke-17 dan ke-61.[46] Klose juga berperan penting pada kemenangan 2–0 atas Swedia di babak 16 besar, dengan memberikan 2 umpan untuk 2 gol Lukas Podolski. Klose mencetak gol penyeimbang ke gawang Argentina pada babak perempat final, 30 Juni 2006, dengan kemenangan Jerman 4–2 lewat adu penalti. Walau Jerman hanya mampu menjadi juara ketiga, Klose berhasil menjadi pencetak gol terbanyak pada ajang ini. Ia menjadi pemain Jerman pertama, setelah Gerd Müller pada tahun 1970, yang mampu menjadi pencetak gol terbanyak di Piala Dunia.[47] Euro 2008Kariernya di timnas kembali menanjak pada 8 September 2007, saat ia menjadi kapten timnas Jerman untuk pertama kalinya, dan merayakannya dengan sumbangan 2 gol untuk mengalahkan Wales 2–0. Pada turnamen Euro 2008, Klose belum bisa mencetak gol di babak grup, dan hanya mampu memberikan dua umpan matang untuk dua gol Podolski ke gawang Polandia, dengan kemenangan 2–0 untuk Jerman. Ia baru bisa memecah kebuntuannya di fase knockout, saat melesakkan satu gol masing-masing ke gawang Portugal dan Turki. Uniknya, kedua gol tersebut merupakan gol kedua Jerman dan kedua pertandingan berakhir dengan skor 3–2. Sayangnya, ia tak mampu mencetak gol pada pertandingan final kontra Spanyol dan harus tunduk 1–0, berkat gol Fernando Torres.[48][49] Piala Dunia 2010Klose kembali terpilih ke dalam skuat Jerman untuk bertanding di Piala Dunia ketiganya. Pada tanggal 13 Juni, Klose mencetak gol kedua Jerman ke gawang Australia saat menang 4–0. Gol ini menjadikan raihan golnya di Piala Dunia setingkat dengan mantan pelatihnya, Jürgen Klinsmann.[50] Akan tetapi, Klose dikeluarkan dari lapangan pada menit ke-37 pada pertandingan melawan Serbia, dan tidak bermain dalam pertandingan melawan Ghana karena sanksi kartu merah. Ia kembali mencetak gol setelah mendapat umpan cantik yang langsung berasal dari tendangan Manuel Neuer, pada babak 16 besar kontra Inggris pada 27 Juni 2010, yang berakhir dengan kemenangan 4–1 untuk Jerman. Gol ini merupakan gol kedua belasnya di Piala Dunia, yang menyaingi torehan Pelé di peringkat keempat pencetak gol terbanyak Piala Dunia sepanjang masa, yang juga menggenapkan koleksi gol internasionalnya menjadi 50 gol dari 99 penampilan.[51] Klose membuat penampilan internasionalnya yang ke-100 saat berjumpa Argentina di babak perempat final, dan menjadi pemain Jerman keenam yang mampu mencapai raihan tersebut. Ia mencetak gol kedua dan keempat bagi Jerman (Jerman menang 4–0), yang menjadikan rekor golnya sejajar dengan pencetak gol terbanyak Jerman di Piala Dunia, Gerd Müller.[52] Jerman mengakhiri kompetisi sebagai juara ketiga. Euro 2012Selama kualifikasi Euro 2012, Klose sedikitnya mencetak satu gol di tiap pertandingan yang ia mainkan, sekaligus mengalahkan kesemua lawan timnas Jerman tersebut: Belgia, Azerbaijan, Turki, Kazakhstan dan Austria. Walau hanya tampil sebanyak enam kali di babak kualifikasi, ia berhasil mengemas 9 gol dan 2 assist, terbaik kedua dalam periode tersebut, satu tingkat di bawah Klaas-Jan Huntelaar yang mencetak 12 gol di 8 pertandingan.[53] Hingga akhir kualifikasi, Klose telah memberikan 21 assist dan mencetak 63 gol untuk Jerman, tertinggal lima gol dari Gerd Müller, pemegang rekor pada saat itu.[54] Namanya masuk dalam skuat Jerman untuk putaran final kali ini, namun Mario Gómez-lah yang selalu dipilih sebagai starter oleh pelatih Joachim Löw pada ketiga pertandingan pertama. Walaupun begitu, ia selalu masuk menggantikan Gómez pada ketiga pertandingan tersebut. Saat babak perempat final melawan Yunani, ia masuk dalam starting line up dan berhasil mencetak satu gol.[55] Namun, Jerman harus pulang di babak semi fnal, setelah kalah 1–2 dari Italia. Piala Dunia 2014Klose menyatakan bahwa Piala Dunia 2014 akan menjadi ajang terakhirnya bersama Jerman.[56][57][58] Pada 6 Juni 2014, pada pertandingan persahabatan pra-Piala Dunia melawan Armenia, Klose mencetak gol internasionalnya yang ke-69, yang berhasil memecahkan rekor 68 gol milik Gerd Müller, sehingga menjadikannya pencetak gol terbanyak timnas Jerman.[59] Ia mencetak satu gol saat Jerman diimbangi Ghana 2–2 pada 21 Juni 2014,[60] yang merupakan gol ke-15 baginya di Piala Dunia, yang juga menyamai rekor gol terbanyak Piala Dunia milik pemain Brazil, Ronaldo.[61] Dengan gol ini pula, Klose menjadi pemain sepak bola ketiga dalam sejarah yang telah mencetak gol dalam empat edisi Piala Dunia yang berebeda. Pada 8 Juli 2014, Klose memecahkan rekor 16 gol di Piala Dunia pada menit ke-23 pertandingan semi final kontra Brazil, yang juga merupakan gol keduanya di Piala Dunia 2014. Gol tersebut membuat Jerman unggul 2–0, pada pertandingan yang diakhiri dengan skor 7–1, mengalahkan tuan rumah Brazil.[62] Pada pertandingan yang sama, Klose juga membuat rekor lainnya dengan menjadi pemain pertama yang berlaga di 4 semi final Piala Dunia secara berturut-turut.[63] Jerman akhirnya menjadi kampiun Piala Dunia 2014 setelah mengalahkan Argentina 1–0 pada pertandingan di final, yang juga merupakan gelar juara Piala Dunia pertama bagi Klose setelah berlaga di empat Piala Dunia yang berbeda. Klose kemudian menyatakan diri pensiun dari laga internasional, empat pekan setelah laga final Piala Dunia 2014.[64] Karier kepelatihanPada 1 November 2016, Klose direkrut sebagai bagian dari staf pelatih tim nasional Jerman. Klose berkata, "Saya merayakan kesuksesan terbesar bersama tim nasional dan itu merupakan saat yang menakjubkan dan tak terlupakan. Itulah alasannya saya senang dapat kembali ke DFB. Pada beberapa bulan terakhir, saya telah memikirkan dengan matang tentang kelanjutan karier saya sebagai pemain, tetapi juga tentang beralih profesi di bidang lain, yakni menjadi seorang pelatih."[65] Pada 11 Mei 2018, Bayern München merekrut Klose sebagai pelatih untuk tim U-17. Klose menandatangani kontrak dua tahun hingga akhir Juni 2020.[66][67] Pada 7 Mei 2020, Klose menandatangani kontrak satu tahun untuk menjadi asisten manajer tim utama di bawah Hansi Flick.[68] Ia meninggalkan Bayern München pada Mei 2021.[69] Rheindorf AltachPada 17 Juni 2022, diumumkan bahwa Klose telah mengambil alih jabatan pelatih kepala klub Bundesliga Austria Rheindorf Altach.[70] Gaya bermainSebagai pencetak gol yang produktif, Klose merupakan pemain penyerang yang dikenal terutama karena keahliannya di posisi penyerang tengah karena kekuatannya, timing-nya, akurasi elevasi dan sundulan, serta kemampuannya dalam teknik finishing.[71] Pada masa kejayaannya, dia juga merupakan pemain yang dikenal lincah karena keahliannya dalam mengubah laju, gerakan, dan indera posisional di area penalti.[72][73][74] Selain kemampuan fisiknya, dia memiliki teknik yang baik,[72] dan mampu mengumpan gol untuk rekannya selain mencetaknya langsung,[75] karena kecerdasan taktiknya dan keahlian untuk menginterpretasikan jalannya pertandingan.[76] Dia juga dikenal karena dedikasi dan perilaku yang baik di lapangan.[73] Selebrasi golDi sepanjang kariernya, Klose dikenal karena selebrasi gol akrobatik yang khas, yang meliputi gerakan salto di udara.[71] Fair playSelama kariernya, Klose sering dipuji karena fair play dan kejujurannya di samping keterampilan dan kemampuan mencetak gol sebagai pemain sepak bola.[77] Pada 30 April 2005, saat bermain untuk Werder Bremen, Klose menolak tendangan penalti saat menghadapi Arminia Bielefeld karena merasa bahwa keputusan tersebut tidak tepat. Dia kemudian diberi penghargaan fair play karena tindakannya,[78] meski dia memiliki perasaan campur aduk soal penghargaan tersebut dan menyatakan, "Suatu kehormatan besar bagi saya untuk menerima penghargaan ini, tetapi saya juga merasa sedikit jengkel. Bagi saya, ini merupakan sesuatu yang harus selalu Anda lakukan. Saya akan melakukannya lagi – selalu."[79] Pada akhir September 2012, Klose mencetak gol untuk Lazio menggunakan tangannya saat menghadapi Napoli. Dia mengakuinya kepada wasit, yang menarik keputusannya untuk menganulir gol, yang kemudian urung mengganjarkan kartu kuning dan menjabat tangannya.[78][79] Pada tahun yang sama, dia sekali lagi mendapat penghargaan fair play dari Asosiasi Sepak Bola Jerman atas tindakannya tersebut, yang kemudian berkomentar, "Wasit bertanya kepada saya apakah saya menyentuh bola menggunakan tangan saya dan tidak masalah bagi saya untuk menjawab 'ya.' Ada banyak anak muda yang menyaksikan pertandingan sepak bola melalui TV dan kami menjadi panutan bagi mereka."[80] Pada tahun 2016, dia diberikan penghargaan "Sport Ethics Award" oleh Universitas Roma Tor Vergata atas kejujurannya, dan kemudian berkata terkait insiden tersebut, "Napoli? Bagi saya itu mudah, itulah karakter saya. Kita perlu menetapkan contoh yang baik, ... Bahkan jika saya dapat membantu wasit, saya akan melakukannya dengan senang hati."[81] PrestasiWerder Bremen[82] Bayern München[82] Lazio[82] Jerman[82]
Individu Statistik karierKlub
Internasional
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Miroslav Klose.
|