Tim nasional sepak bola Brasil mewakili negara Brasil dalam kejuaraan sepak bola internasional dan merupakan tim tersukses dalam sejarah. Brasil telah lima kali menjuarai Piala Dunia FIFA. Tim Brasil sering dijuluki dengan nama Seleção, yang bermakna "orang-orang yang terpilih". Brasil adalah satu-satunya negara dengan timnas yang selalu tampil di Piala Dunia dan tidak pernah absen.
Brasil terkualifikasi untuk setiap Piala Dunia FIFA, tanpa pernah menjalani play-off interkonfederasi. Dengan 5 gelar, Brasil telah memenangi PD FIFA lebih banyak daripada timnas lainnya. Brasil adalah satu-satunya timnas yang selalu tampil dalam setiap edisi PD FIFA tanpa pernah absen.
Warna kostum tim utama Brasil adalah putih dengan kerah biru. Namun, setelah kekalahan di Maracanã pada Piala Dunia 1950, warna kostum dikritik karena kekurangan patriotisme. Dengan izin dari Konfederasi Olahraga Brasil, surat kabar Correio da Manhã mengadakan kompetisi desain kostum baru yang melibatkan empat warna bendera Brasil.[10] Desain terbaik adalah jersey kuning dengan garis hijau dan celana biru dengan garis putih yang digambar oleh Aldyr Garcia Schlee, berumur sembilan belas tahun dari Pelotas.[10] Warna baru tersebut digunakan pertama kali pada Maret 1954 dalam pertandingan melawan Chili, dan telah digunakan semenjak itu. Topper merupakan pembuat kostum Brasil hingga pertandingan melawan Wales pada 11 September 1991; Umbro mengambil alih sebelum pertandingan berikutnya, lawan Yugoslavia pada Oktober 1991.[11]Nike mulai membuat kostum Brasil pada Piala Dunia 1998.[12]
Penggunaan warna biru sebagai warna kostum kedua sejak 1930-an, tetapi menjadi pilihan warna kostum kedua permanen secara tidak sengaja pada Final Piala Dunia 1958. Lawan Brasil adalah Swedia, yang juga mengenakan warna kuning, dan hasil undian diberikan kepada tim kandang, Swedia, hak bermain dengan kostum warna kuning. Brasil, yang berangkat tanpa kostum kedua, bergegas membeli satu set baju biru dan menjahit lencana yang diambil dari baju kuning.[13]
Para pemain berikut dipanggil untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2022 melawan Venezuela, Kolombia, dan Uruguay masing-masing pada 7, 10 dan 14 Oktober 2021. Informasi per 9 September 2021, setelah pertandingan melawan Peru.
Brasil menorehkan rekor baru dengan 10 kemenangan beruntun pada putaran final Piala Dunia 2006 setelah mengalahkan Ghana, 27 Juni2006.
Kapten Brasil Marcos Cafu, 36 tahun, menambahkan catatan rekor dalam kariernya di level internasional menjadi pemain Tim Samba yang paling sering menang di pertandingan Piala Dunia. Sehabis pertandingan melawan Australia di München, Minggu 18 Juni 2006, Cafu resmi menyamai rekor yang dipegang Carlos Dunga dan Claudio Taffarel sebagai pemain yang paling sering membela Brasil di Piala Dunia, yakni sebanyak 18 pertandingan. Cafu telah merasakan 14 kemenangan, lebih banyak daripada Dunga, Taffarel, dan pemain Brasil manapun. Sampai saat piala dunia ini, Cafu juga masih memegang rekor pemain Brasil dengan cap terbanyak, yakni 148 pertandingan. Dari ratusan partai itu ia hanya merasakan kekalahan sebanyak 19 kali. Rekor ini terus bertambah ketika Brasil menang atas Ghana pada babak 16 besar.
Pada pertandingan melawan Jepang, 22 Juni 2006, Ronaldo menyamai rekorGerd Müller pencetak gol terbanyak sepanjang piala dunia dengan total 14 gol. Pada pertandingan perdelapan final melawan Ghana, 27 Juni 2006, tambahan gol Ronaldo menjadikannya sebagai rekor pemain dengan gol terbanyak sepanjang piala dunia, dengan 15 gol.
^23 September 1993 sampai 19 November 1993, 19 April 1994 sampai 14 Juni 1994, 21 Juli 1994 sampai 16 Mei 2001, 3 Juli 2002 sampai 14 Februari 2007, 18 Juli 2007 sampai 19 September 2007, 1 Juli 2009 sampai 20 November 2009, 28 April 2010 sampai 14 Juli 2010, 6 April 2017
^Peringkat Elo berubah dibandingkan dengan satu tahun yang lalu."World Football Elo Ratings". eloratings.net. 19 Januari 2024. Diakses tanggal 19 Januari 2024.
^After 1988, the tournament has been restricted to squads with no more than 3 players over the age of 23, and these matches are not regarded as part of the national team's record, nor are caps awarded.