Inggris adalah salah satu dari delapan negara yang telah memenangkan Piala Dunia FIFA.[5] Inggris telah lolos ke Piala Dunia FIFA sebanyak 16 kali. Mereka telah memenangkan Final Piala Dunia 1966, yang pada saat itu juga diselenggarakan di Inggris, dan menjadi juara keempat pada tahun 1990, dan 2018. Inggris belum pernah menjuarai Kejuaraan Eropa UEFA, dengan performa terbaiknya hingga saat ini merupakan juara kedua pada tahun 2020. Inggris sebagai negara konstituen Britania Raya, bukan anggota Komite Olimpiade Internasional, oleh karena itu mereka tidak berkompetisi dalam Olimpiade. Hingga saat ini, Inggris menjadi satu-satunya tim yang memenangkan Piala Dunia FIFA, tetapi tidak memenangkan gelar kontinental utama pada tingkat senior, dan satu-satunya entitas non-negara yang memenangkan Piala Dunia FIFA.
Sejarah
Tahun-tahun awal
Tim sepak bola nasional Inggris adalah yang tertua di dunia; tim ini dibentuk bersamaan dengan Skotlandia. Pertandingan perwakilan antara Inggris dan Skotlandia dimainkan pada tanggal 5 Maret 1870, dan diselenggarakan oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris.[6] Pertandingan kembali diselenggarakan oleh perwakilan dari tim sepak bola Skotlandia pada 30 November 1872. Pertandingan ini, digelar di Hamilton Crescent, Skotlandia, dan dipandang sebagai pertandingan sepak bola internasional resmi pertama, karena kedua tim dipilih dan dioperasikan secara mandiri, bukan hasil kerja dari satu asosiasi sepak bola.[7] Selama 40 tahun ke depan, Inggris bermain secara eksklusif dengan tiga Home Nations lainnya—Skotlandia, Wales dan Irlandia—di British Home Championship.
Pada awalnya, Inggris tidak memiliki stadion permanen. Pada tahun 1906 mereka bergabung dengan FIFA dan memainkan pertandingan pertama mereka melawan negara-negara selain Home Nations dalam tur ke Eropa Tengah pada tahun 1908.[8]Stadion Wembley dibuka pada tahun 1923 dan menjadi stadion kandang mereka.[8] Hubungan antara Inggris dan FIFA menjadi tegang, hal ini menyebabkan mereka mengundurkan diri dari FIFA pada tahun 1928, sebelum bergabung kembali pada tahun 1946.[9] Akibatnya, mereka tidak berkompetisi Piala Dunia sampai tahun 1950, di mana mereka kalah 1–0 dari Amerika Serikat, dan menjadi kekalahan paling memalukan dalam sejarah tim karena gagal melewati babak pertama.[10]
Kekalahan pertama mereka di kandang adalah ketika melawan tim asing Irlandia2–0, pada 21 September 1949 di Goodison Park.[11]Kekalahan 6–3 melawan Hungaria pada tahun 1953, merupakan kekalahan kedua mereka dari tim asing di Wembley.[12] Dalam pertandingan balasan di Budapest, Hungaria berhasil memenangkan 7–1. Pertandingan ini menjadi kekalahan terbesar Inggris dalam sejarah. Setelah pertandingan, Syd Owen kebingungan dan mengatakan, "pertandingan itu seperti memainkan pria dari luar angkasa".[13] Di Piala Dunia FIFA 1954, Inggris berhasil mencapai perempat final untuk pertama kalinya, mengalahkan 4–2 dari juara bertahan Uruguay.[14]
Inggris lolos secara otomatis ke Piala Dunia FIFA 1970 di Meksiko sebagai juara bertahan, dan mencapai perempat final, kemudian berhasil digeser oleh Jerman Barat. Inggris unggul 2-0, tetapi akhirnya dikalahkan 3-2 saat perpanjangan waktu.[19] Mereka kemudian gagal lolos ke Piala Dunia FIFA 1974, yang menyebabkan FA memecat Ramsey.[20]
Don Revie, Ron Greenwood dan Bobby Robson
Setelah pemecatan Ramsey, Joe Mercer mengambil alih sementara Inggris untuk memimpin tujuh pertandingan sampai Don Revie diangkat sebagai manajer baru pada tahun 1974.[21] Dibawah kepemimpinan Revie, kinerja tim memburuk dan gagal lolos ke Kejuaraan Eropa UEFA 1976 atau Piala Dunia FIFA 1978.[22] Revie mengundurkan diri pada tahun 1977 dan digantikan oleh Ron Greenwood, yang berhasil membuat kinerja tim meningkat. Tim akhirnya lolos ke Kejuaraan Eropa UEFA 1980 tanpa kalah dalam pertandingan, hingga tersingkir di pada babak penyisihan grup terakhir.[23] Mereka juga berhasil lolos ke Piala Dunia FIFA 1982 di Spanyol. Meskipun tidak terkalahkan dipertandingan ini, mereka tidak lolos di babak penyisihan grup kedua.[24][25]
Bobby Robson mengurus Inggris dari tahun 1982 hingga 1990.[26] Meskipun tim gagal lolos ke Kejuaraan Eropa UEFA 1984, mereka berhasil mencapai perempat final di Piala Dunia FIFA 1986 dan kalah 2–1 dari Argentina dalam pertandingan terkenal dengan dua gol yang sangat kontras yang dicetak oleh Maradona. Pertama terang-terangan menggunakan tangannya, dan dapat sebutan "Tangan Tuhan". Kedua merupakan gol yang indah dengan melewati beberapa pemain lawan.[27][28] Striker Inggris Gary Lineker dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak pada turnamen ini dengan enam gol.[29]
Inggris terus kalah di setiap pertandingan Kejuaraan Eropa UEFA 1988.[30] Selanjutnya mereka berhasil mencapai hasil terbaik kedua mereka di Piala Dunia FIFA 1990 dan mendapatkan posisi keempat – kalah lagi dari Jerman Barat setelah pertandingan semifinal yang diperebutkan dengan skor 1–1 saat perpanjangan waktu, kemudian menjadi 3–4 dalam adu penalti pertama Inggris.[31] Meski kalah dari Italia saat perebutan tempat ketiga, anggota tim Inggris diberi medali perunggu yang identik dengan tim Italia. Berkat kinerja tim yang bagus, dan bisa menerima kekalahan tipis dari Jerman Barat,[32] tim disambut pulang sebagai pahlawan dan ribuan orang berbaris di jalan, mengadakan parade bus beratap terbuka.[33]
Graham Taylor, Terry Venables, Glenn Hoddle dan Kevin Keegan
Tahun 1990-an keempat manajer Inggris mengikuti Robson, masing-masing memiliki jabatan dalam kurun waktu singkat. Graham Taylor merupakan penerus langsung Robson.[34] Inggris gagal memenangkan pertandingan di Kejuaraan Eropa UEFA 1992, bermain imbang dengan Denmark sebagai pemenang dan kemudian dengan Prancis, sebelum disingkirkan oleh negara tuan rumah Swedia. Tim kemudian gagal lolos ke Piala Dunia FIFA 1994 setelah kalah dalam pertandingan kontroversial melawan Belanda di Rotterdam, yang mengakibatkan pengunduran diri Taylor. Taylor menghadapi banyak kritik pada surat kabar selama masa jabatannya karena taktik dan pemilihan timnya.[35]
Antara tahun 1994 dan 1996, Terry Venables mengambil alih tim. Di Kejuaraan Eropa UEFA 1996, yang diadakan di Inggris, mereka mengimbangi kinerja terbaik mereka di Kejuaraan Eropa, mencapai semifinal seperti yang mereka lakukan pada tahun 1968, sebelum tersingkir melalui kekalahan adu penalti dari Jerman.[36] Striker asal Inggris Alan Shearer adalah pencetak gol terbanyak dengan lima gol.[37] Di Euro 96, lagu "Three Lions" karya Baddiel, Skinner dan The Lightning Seeds menjadi lagu wajib bagi para penggemar.[38] Sebelum turnamen Venables mengumumkan bahwa dia akan mengundurkan diri di akhir turnamen, mengikuti penyelidikan atas aktivitas keuangan pribadinya dan menjelang kasus pengadilan yang akan datang. Karena kontroversi seputar dirinya, FA menekankan bahwa dia adalah pelatih, bukan manajer tim.[39][40]
Penerus Venables, Glenn Hoddle, berhasil membawa tim ke Piala Dunia FIFA 1998 — di mana Inggris tersingkir di babak kedua oleh Argentina melalui adu penalti (setelah seri 2–2).[41] Pada Februari 1999, Hoddle dipecat oleh FA karena komentar kontroversialnya tentang orang cacat di sebuah surat kabar.[42]Howard Wilkinson mengambil alih sebagai manajer sementara untuk dua pertandingan.[43]Kevin Keegan kemudian ditunjuk sebagai manajer baru dan berhasil membawa Inggris ke Kejuaraan Eropa UEFA 2000, tetapi tim tersingkir di babak penyisihan grup dan dia tiba-tiba mengundurkan diri setelahnya.[44]
Sven-Göran Eriksson, Steve McClaren dan Fabio Capello
Peter Taylor diangkat sebagai pengurus manager untuk satu pertandingan, sebelum Sven-Göran Eriksson mengambil alih antara tahun 2001 dan 2006, dan menjadi manajer asing pertama dalam tim.[45][46] Dia berhasil membimbing Inggris hingga perempat final Piala Dunia FIFA 2002, Kejuaraan Eropa UEFA 2004 dan Piala Dunia FIFA 2006. Inggris hanya kalah dalam lima pertandingan kompetitif selama masa jabatannya, dan langsung naik ke peringkat empat dunia di bawah bimbingannya.[47][butuh rujukan] Kontrak Eriksson kemudian diperpanjang oleh FA selama dua tahun, hingga Kejuaraan Eropa UEFA 2008, tetapi dihentikan setelah Piala Dunia 2006.[48][49]
Steve McClaren kemudian diangkat sebagai manajer, namun setelah gagal lolos ke Euro 2008 dia dipecat pada 22 November 2007 setelah bertugas selama 18 pertandingan.[50] Bulan berikutnya, dia digantikan oleh manajer asing kedua asal Italia Fabio Capello, yang sudah memiliki pengalaman di Juventus and Real Madrid.[51] Inggris berhasil memenangkan semua pertandingan kecuali babak kualifikasi dalam Piala Dunia FIFA 2010. Di turnamen tersebut, Inggris bermain imbang di dua pertandingan pembuka, dan menimbulkan pertanyaan tentang semangat, taktik, dan kemampuan tim saat menangani tekanan.[52] Namun, mereka akhirnya maju ke babak berikutnya dan dikalahkan 4-1 oleh Jerman, yang merupakan kekalahan terberat mereka dalam pertandingan turnamen final Piala Dunia.[53] Pada Februari 2012, Capello mengundurkan diri sebagai manajer Inggris, bersamaan dengan perselisihannya terhadap FA atas permintaan mereka untuk mencopot John Terry dari jabatan kapten tim setelah tuduhan pelecehan rasisme terhadap pemain tersebut.[54]
Roy Hodgson, Sam Allardyce dan Gareth Southgate
Setelah kepergian Capello, Stuart Pearce ditunjuk sebagai manajer pengurus untuk satu pertandingan, setelah itu pada Mei 2012 Roy Hodgson diumumkan sebagai manajer baru, enam minggu sebelum Kejuaraan Eropa UEFA 2012.[55] Inggris berhasil finis di puncak grup, tetapi tersingkir saat lolos di perempat final melalui adu penalti melawan Italia.[56] Di Piala Dunia FIFA 2014, Inggris tersingkir di babak penyisihan grup untuk pertama kalinya sejak Piala Dunia 1958, dan pertama kali di turnamen besar sejak Euro 2000.[57] Inggris lolos tak terkalahkan ke Kejuaraan Eropa UEFA 2016,[58] tapi akhirnya tersingkir di babak 16 besar, kalah 2–1 dari Islandia.[59] Hodgson mengundurkan diri sebagai manajer pada Juni 2016,[60] kemudian digantikan oleh Sam Allardyce.[61] Namun, setelah hanya 67 hari bertugas, Allardyce mengundurkan diri dari jabatan manajerialnya atas kesepakatan bersama, setelah dugaan pelanggaran aturan FA, menjadikannya sebagai manajer Inggris tersingkat.[62] Satu-satunya pertandingan Allardyce sebagai manajer Inggris adalah kemenangan 1-0 atas Slovakia, hal ini juga menjadikannya satu-satunya manajer Inggris yang pernah pergi dengan tingkat kemenangan 100%.
Gareth Southgate, yang saat itu menjadi pelatih tim Inggris U-21, ditugaskan sementara di tim nasional hingga November 2016,[63] sebelum diberikan posisi secara permanen.[64] Di bawah Southgate, Inggris berhasil lolos ke Piala Dunia FIFA 2018[65] dan berada di urutan kedua dalam grup di turnamen tersebut.[66][67] Mereka mengalahkan Kolombia melalui adu penalti di babak sistem gugur pertama,[68][69] dan kemudian mengalahkan Swedia 2-0 di perempat final hanya untuk mencapai semifinal Piala Dunia ketiga mereka.[70] Di semifinal, mereka dikalahkan 2-1 saat perpanjangan waktu oleh Kroasia[71][72] dan kemudian dikalahkan oleh Belgia untuk kedua kalinya dengan skor 2-0 saat perebutan tempat ketiga.[73] Striker asal Inggris Harry Kane menyelesaikan turnamen sebagai pencetak gol terbanyak dengan enam gol.
Di Kejuaraan Eropa UEFA 2020 Inggris tergabung di Grup D bersama dengan Kroasia, Skotlandia dan Republik Ceko. Inggris berhasil mendapatkan tujuh poin dari tiga pertandingan grup, menang 1-0 melawan Kroasia dan Ceko, dan seri 0-0 dengan Skotlandia. Di babak sistem gugur, Inggris mempu mengalahkan Jerman, Ukraina dan Denmark untuk melaju ke final turnamen besar untuk pertama kalinya sejak 1966, dan final Kejuaraan Eropa pertama negara tersebut, di mana mereka kalah dari Italia dalam adu penalti di Wembley pada 11 Juli 2021.[76][77] Dalam Liga Negara UEFA 2022–2023, Inggris dikalahkan 4-0 oleh Hungaria, dan menjadikannya sebagai kekalahan terberat mereka di kandang sejak tahun 1928.[78] Pada 23 September 2022 Inggris dikalahkan 1-0 oleh Italia di San Siro, sehingga mereka diturunkan ke divisi B untuk kompetisi edisi 2024–2025.[79]
Motif lambang tim nasional sepak bola Inggris terdapat tiga singa passant guardant, lambang Raja Richard I, yang pernah memerintah dari tahun 1189 sampai 1199.[92] Pada tahun 1872, para pemain Inggris mengenakan kaus putih yang dihiasi lambang tiga singa dari Asosiasi Sepak Bola.[93] Singa seringkali berwarna biru, memiliki sedikit perubahan warna dan penampilan.[94] Awalnya terdapat mahkota, kemudian dihapus pada tahun 1949 ketika FA diberi lambang resmi oleh Lembaga Lambang. Lambang ini memperkenalkan sepuluh Mawar tudor, setiap cabang mewakili regional FA.[93][95] Sejak tahun 2003, Inggris melengkapi logo mereka dengan bintang sebagai bentuk pengakuan kemenangan mereka pada Piala Dunia 1966; pertama kali dibordir ke lengan kiri seragam kandang, dan setahun kemudian dipindahkan ke posisinya saat ini, dan bordir untuk pertama kalinya juga di baju tandang.[96]
Warna seragam kandang Inggris adalah putih, celana pendek biru tua, dan kaus kaki putih atau hitam. Tetapi seringnya mengenakan seragam serba putih.
Meskipun seragam tandang pertama Inggris berwarna biru, Warna tandang Inggris adalah merah, celana pendek putih dan kaus kaki merah. Pada tahun 1996, seragam tandang Inggris diubah menjadi kemeja abu-abu, celana pendek, dan kaus kaki. Seragam ini baru dipakai tiga kali, termasuk melawan Jerman di semifinal Kejuaraan Eropa UEFA 1996 tetapi warna tersebut tidak populer di kalangan pendukung dan seragam tandang Inggris tetap berwarna merah hingga 2011, saat seragam tandang biru tua diperkenalkan. Seragam tandang juga terkadang dipakai selama pertandingan kandang, saat edisi baru telah dirilis untuk mempromosikannya.
Inggris terkadang memiliki seragam ketiga. Pada Piala Dunia 1970 Inggris mengenakan seragam ketiga dengan kaos biru pucat, celana pendek dan kaus kaki saat melawan Cekoslovakia. Mereka memiliki seragam yang mirip dengan Brasil, dengan kaos kuning, kaus kaki kuning dan celana pendek biru yang mereka kenakan pada musim panas tahun 1973. Piala Dunia 1986 Inggris memiliki seragam ketiga berwarna biru pucat, meniru yang dipakai di Meksiko 16 tahun sebelumnya dan Inggris mempertahankan seragam ketiga berwarna biru pucat hingga tahun 1992, tetapi jarang digunakan.
Umbro pertama kali setuju untuk mulai memproduksi pada tahun 1954 dan sejak itu telah memasok sebagian besar seragam tersebut, pengecualian dari tahun 1959 hingga 1965 dengan Bukta dan 1974–1984 dengan Admiral. Nike membeli Umbro pada tahun 2008 dan mengambil alih sebagai pemasok seragam pada tahun 2013 setelah menjual merek dagang Umbro.[97]
Seragam yang dikenakan Inggris saat bertandang ke Kosovo pada 17 November 2019
Selama 50 tahun pertama keberadaan mereka, Inggris memainkan pertandingan kandang mereka di seluruh negeri. Mereka awalnya menggunakan lapangan kriket sebelum kemudian pindah ke stadion klub sepak bola. Stadion Kerajaan yang pertama dibangun di Wembley, London, dan sempat digunakan untuk British Empire Exhibition.[98][99]
Inggris memainkan pertandingan pertama mereka di stadion tersebut pada tahun 1924 saat melawan Skotlandia[100] dan selama 27 tahun berikutnya Wembley hanya digunakan sebagai tempat pertandingan melawan Skotlandia. Stadion ini kemudian dikenal sebagai Stadion Wembley dan menjadi stadion kandang Inggris selama tahun 1950-an. Pada Oktober 2000, stadion ditutup, diakhiri dengan kekalahan melawan Jerman.[101]
Stadion ini dihancurkan selama periode 2002–2003, dan mulai dibangun kembali sepenuhnya.[102] Selama pembangunan, Inggris bermain di tempat-tempat seluruh negeri, meskipun pada saat kualifikasi Piala Dunia 2006, sebagian besar diselesaikan untuk menjadikan stadion Old TraffordManchester United sebagai tempat utama, bersama dengan St. James' ParkNewcastle United pada saat Old Trafford tidak bisa digunakan.[103]
Pertandingan pertama mereka di Stadion Wembley yang baru adalah pada Maret 2007 saat mereka bermain imbang dengan Brasil.[104] Stadion ini sekarang dimiliki oleh Asosiasi Sepak Bola, melalui anak perusahaannya Wembley National Stadium Limited.[105]
Liputan media
Semua pertandingan Inggris disiarkan dengan komentar di talkSPORT dan BBC Radio 5 Live. Dari musim 2008–09 hingga musim 2017–18, Kualifikasi pertandingan Inggris, dan pertandingan persahabatan disiarkan langsung di ITV Sport (sering kali dengan pengecualian STV, sebuah waralaba ITV di Skotlandia tengah dan utara). Kualifikasi tandang Inggris untuk Piala Dunia 2010 ditampilkan di Setanta Sports hingga perusahaan tersebut bubar. Akibat bubarnya Setanta Sports, kualifikasi Piala Dunia Inggris di Ukraina pada 10 Oktober 2009 ditayangkan di Britania Raya dengan sistem bayar per tayang melalui internet saja. Pertandingan satu kali ini adalah pertama kalinya dalam pertandingan Inggris diputar sedemikian rupa. Para pelanggan harus membayar antara £4,99 dan £11,99, diperkirakan antara 250.000 dan 300.000 dan jumlah total pemirsa sekitar 500.000.[106] Pada 2018, Sky Sports menyiarkan Liga Negara Inggris dan pertandingan persahabatan dalam musim hingga 2021 dan ITV Sport menyiarkan Kualifikasi Eropa untuk Piala Dunia Euro dan pertandingan persahabatan pra-turnamen (setelah pertandingan grup Liga Negara berakhir), hingga 2022.[107] Pada April 2022, Channel 4 memenangkan hak untuk pertandingan Inggris hingga Juni 2024, termasuk pertandingan Liga Negara UEFA 2022–2023, Kualifikasi Kejuaraan Eropa UEFA 2024, dan pertandingan persahabatan. Hak Piala Dunia FIFA 2022 tetap di BBC dan ITV.[108]
Inggris pertama kali tampil di Piala Dunia FIFA 1950, dan kemudian lolos ke 16 turnamen final Piala Dunia FIFA, berada di urutan keenam terbaik berdasarkan jumlah penampilan. Mereka juga berada di urutan keenam dengan jumlah kemenangan, bersama Spanyol. Tim nasional adalah salah satu dari delapan tim nasional yang memenangkan setidaknya satu gelar Piala Dunia FIFA. Tim Inggris memenangkan gelar Piala Dunia pertama dan satu-satunya pada tahun 1966. Turnamen tersebut dimainkan di kandang sendiri, dan Inggris berhasil mengalahkan Jerman Barat 4–2 di final. Pada tahun 1990, Inggris berakhir menjadi juara keempat, kalah 2-1 dari tuan rumah Italia di perebutan tempat ketiga, menyusul kekalahan adu penalti, setelah perpanjangan waktu, dari juara Jerman Barat di semifinal. Mereka juga berakhir menjadi juara keempat pada 2018,kalah 2-0 dari Belgia saat perebutan tempat ketiga, menyusul kekalahan 2-1 dari Kroasia, setelah perpanjangan waktu, di semifinal. Tim ini juga mencapai babak perempat final pada tahun 1954, 1962, 1970, 1986, 2002, [[Piala Dunia FIFA 2006 dan 2022.
Inggris gagal lolos ke Piala Dunia pada tahun 1974, 1978 dan 1994. Tersingkirnya tim paling awal di turnamen final adalah penyisihannya di babak pertama pada tahun 1950, 1958 dan terakhir Piala Dunia FIFA 2014. Hal ini terjadi setelah dikalahkan dalam dua pertandingan pembukaan untuk pertama kalinya saat melawan Italia dan Uruguay di Grup D. Pada tahun 1950, tersisa empat tim setelah putaran pertama, pada tahun 1958 tersisa delapan tim dan pada tahun 2014 tersisa enam belas tim. Pada tahun 2010, Inggris menderita kekalahan Piala Dunia yang paling parah, 4-1 dari Jerman di babak 16 Besar. Hal ini terjadi setelah bermain imbang dengan Amerika Serikat, Aljazair, dan mengalahkan Slovenia 1–0 di babak penyisihan grup.
* Dinyatakan seri termasuk pertandingan babak gugur yang ditentukan dengan adu penalti.
** Pertandingan babak grup dimainkan dengan sistem pertandingan kandang dan tandang. Bendera yang ditampilkan mewakili tuan rumah untuk pertandingan final.
^England's two largest victories (13–0 away and then 13–2 at home) coincidentally both occurred on 18 February, against Ireland. Four of England's five largest margins of victory occurred away from home. As well as the 13–0 victory, they defeated Austria 11–1 in 1908, Portugal 10–0 in 1947, United States 10–0 in 1964 and San Marino 10–0 in 2021.
^Peringkat Elo berubah dibandingkan dengan satu tahun yang lalu."World Football Elo Ratings". eloratings.net. 19 Januari 2024. Diakses tanggal 19 Januari 2024.
^"England win the World Cup". 7 June 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 January 2021. Diakses tanggal 27 January 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ ab"A history of the FA". The Football Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2020. Diakses tanggal 26 June 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"England disappointed before '66". BBC Sport. 11 April 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 June 2021. Diakses tanggal 26 June 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"England v Uruguay past-meetings". The Football Association. 18 June 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 June 2021. Diakses tanggal 26 June 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Brian Glanville (18 February 2002). "Sir Walter Winterbottom". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 June 2021. Diakses tanggal 26 June 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"1966: Football glory for England". BBC Sport 30 July 1996. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 January 2021. Diakses tanggal 26 June 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"World Cup quarter-final 1970". BBC Sport. 17 November 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 April 2022. Diakses tanggal 26 June 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Brian Glanville (10 February 2006). "Ron Greenwood". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 July 2021. Diakses tanggal 27 June 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Rahman-Jones, Imran (2021). "It's coming home: How Three Lions became the definitive England song". BBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 July 2021. Diakses tanggal 9 July 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan) "Three lions on a shirt / Jules Rimet still gleaming / Thirty years of hurt / never stopped me dreaming"
^"Venables is also the only England manager ever to resign from his post because of the muddy personal details set to be showcased in a high-profile trial related to financial irregularities." V is for Venables. When Saturday Comes. 3 August 2006. ISBN9780141927039. Diakses tanggal 10 September 2014.
^"Hoddle sacked". BBC News. 3 February 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2022. Diakses tanggal 9 July 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Capello named new England manager". BBC Sport. 14 December 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 November 2020. Diakses tanggal 10 September 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Kevin McCarra (27 June 2010). "Germany 4–1 England". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 November 2019. Diakses tanggal 10 September 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^McNulty, Phil (24 June 2012). "England 0–0 Italy (2–4 on pens)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 November 2013. Diakses tanggal 20 November 2013.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"FT: England Out of Euro 2016". BBC Sport. 23 June 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 June 2016. Diakses tanggal 27 June 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^FIFA.com. "2018 FIFA World Cup Russia™ - FIFA" (dalam bahasa Inggris). FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"World Cup 2018: Croatia v England" (dalam bahasa Inggris). BBC Sport. 11 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 July 2018. Diakses tanggal 12 July 2018.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^McNulty, Phil. "Italy 1 England 0". BBC Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 September 2022. Diakses tanggal 23 September 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"England Player Kits". England Football Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 January 2008. Diakses tanggal 12 February 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"England's Home Uniform 1954 to 1959". englandfootballonline.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 February 2020. Diakses tanggal 12 February 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"England 1946–1960". Historical Football Kits. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 January 2022. Diakses tanggal 16 September 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"England 1960–1983". Historical Football Kits. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2022. Diakses tanggal 16 September 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"England 1960–1983". Historical Football Kits. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2022. Diakses tanggal 16 September 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"England 1960–1983". Historical Football Kits. Diakses tanggal 16 September 2022.
^ ab"England 1872–1960". Historical Football Kits. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 March 2016. Diakses tanggal 16 January 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"England 1997 – 2010". Historical Football Kits. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 January 2016. Diakses tanggal 16 January 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Open University. "1924 British Empire Exhibition". Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2022. Diakses tanggal 16 September 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"End of era for Wembley". BBC Sport. 7 February 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2022. Diakses tanggal 16 September 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"England 1–1 Brazil". BBC Sport. 1 June 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 September 2009. Diakses tanggal 16 September 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Stakeholders". Wembley Stadium. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 March 2021. Diakses tanggal 16 September 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Mamrud, Roberto. "England – Record International Players". Rec.Sport.Soccer Statistics Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 April 2009. Diakses tanggal 26 February 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Kevin Keegan and Howard Wilkinson managed one qualifying match each: Eriksson managed the remainder of qualification and the finals campaign.
^Sam Allardyce managed one qualifying match: Gareth Southgate managed the remainder of the qualification and the finals campaign.
^"England Mens ranking". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 December 2020. Diakses tanggal 21 December 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)