* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 08.07.2021
Lukas Josef Podolski (ejaan bahasa Polandia: Łukasz Józef Podolski; lahir 4 Juni 1985) adalah seorang pemain sepak bola profesional Jerman keturunan Silesia yang bermain sebagai penyerang di klub Polandia Górnik Zabrze. Ia memiliki nama julukan Prinz Poldi ("Pangeran Poldi"). Dia diakui sebagai salah satu pemain Jerman terbaik dari generasinya. Terkenal karena kaki kirinya yang sangat kuat dan akurat, dia juga dikenal karena tendangan eksplosif, teknik, dan serangannya dari sisi kiri.[5]
Podolski bergabung dalam 1. FC Köln pada tahun 1995 dan kemudian masuk ke dalam tim utama pada tahun 2003. Podolski mencatat prestasi tersendiri karena dalam usia 18 tahun berhasil mencetak sepuluh gol ke gawang lawan dalam 19 pertandingan. Prestasi itu membawa namanya tercatat sebagai pemain berusia 18 yang paling cemerlang di Jerman selama 43 tahun terakhir. Podolski tampil dalam 81 pertandingan sebelum pindah ke Bayern München. Saat bermain bersama Bayern, Podolski memenangkan gelar Bundesliga dan DFB-Pokal pada tahun 2008. Podolski kembali ke 1. FC Köln pada tahun 2009. Dia kemudian direkrut ke klub Premier LeagueArsenal pada tahun 2012 dan memenangkan FA Cup pada tahun 2014. Dia kemudian dipinjamkan ke klub Serie AInter Milan pada Januari 2015, enam bulan sebelum menandatangani kontrak bersama Galatasaray dan juga memenangkan Türkiye Kupası pada tahun 2016.[6]
Podolski berhak bermain untuk Jerman dan Polandia. Podolski semula ingin membela tim nasional Polandia tetapi ditolak oleh pelatih Polandia saat itu Paweł Janas pada tahun 2003.[7] Podolski menikmati kesuksesan besar bersama tim nasional Jerman, menjadi salah satu pahlawan nasional. Dia memulai debut tim senior Jerman pada tahun 2004 dan telah menjadi bagian dari skuad di semua turnamen utama semenjak itu, termasuk memenangkan Piala Dunia FIFA 2014. Dia merupakan pemain dengan penampilan terbanyak ketiga dalam sejarah Jerman, dengan 130 penampilan, dan pencetak gol terbanyak ketiga, dengan mencetak 49 gol.[6][8]
Pada 29 Mei 2013, Podolski mencetak gol tercepat dalam sejarah tim nasional Jerman, hanya dalam waktu sembilan detik pada pertandingan yang dimenangkan dengan skor 4–2 atas Ekuador. Gol ini merupakan gol tercepat kedua dalam sejarah pertandingan internasional pada saat itu, setelah gol yang diciptakan oleh Davide Gualtieri dari San Marino dalam waktu 8,3 detik saat melawan Inggris pada tahun 1993.[9][10] Podolski pensiun dari sepak bola internasional pada tanggal 22 Maret 2017 setelah mencetak gol kemenangan dalam pertandingan persahabatan melawan Inggris.[8]
Karier klub
1. FC Köln
Podolski mulai bermain sepak bola pada umur enam tahun di tim usia muda FC 07 Bergheim. Dia bermain di tim tersebut hingga dia bergabung dalam tim 1. FC Köln pada umur sepuluh tahun. Pada tim tersebut bakat Podolski mulai terasah. Pada tahun 2003, pada umur 18 tahun, Podolski masih menjadi bagian dari tim usia muda. Pada saat itu, klub berusaha berjuang untuk terhindar dari degradasi dari Bundesliga. Manajer tim utama Marcel Koller, yang memiliki sedikit anggaran, mengajak Podolski untuk berlatih bersama pemain senior dan Podolski segera memulai debut di tim utama setelahnya pada 22 November 2003. Meski Köln gagal terhindar dari degradasi ke divisi kedua, Podolski telah menampilkan permainan terbaiknya dengan mencetak 10 gol dalam 19 penampilan perdananya di tim senior. Ini merupakan rekor bagi pemain berusia 18 tahun dalam sejarah Bundesliga.
Meski panggilannya ke dalam skuad Jerman untuk Euro 2004 menarik perhatian dari beberapa klub papan atas, Podolski memutuskan untuk bertahan di Köln untuk membantu klub memperoleh promosi pada musim 2004–2005. Dengan 24 gol, Podolski menjadi pencetak gol terbanyak di liga divisi kedua. Secara tidak lazim, Podolski tetap menjadi bagian dari skuad Jerman meskipun dia tidak bermain di liga divisi utama.
Setelah Köln memperoleh promosi, tekanan yang didapat Podolski untuk mempertahankan klub di divisi utama Bundesliga semakin kuat. Podolski berhasil mencetak 12 gol pada musim 2005–2006, tetapi kemudian Köln terdegradasi lagi. Hal ini memperjelas bahwa Podolski tidak akan bertahan lagi pada musim 2005–2006, mengingat Podolski menjadi bagian inti dari tim nasional.
Bayern München
Pada tahun 2006, beberapa klub seperti Liverpool, Bayern München, Hamburger SV, Werder Bremen, dan Real Madrid menunjukkan ketertarikan pada Podolski, meski dia masih terikat kontrak dengan 1. FC Köln hingga 2007. Pada 1 Juni 2006, Podolski mengumumkan bahwa kesepakatan transfer telah dicapai bersama Bayern München, memungkinkannya untuk bergabung dalam klub Bavaria untuk musim 2006–2007. Detail anggaran pada kesepakatan transfer tidak diumumkan, tetapi biaya transfer diperkirakan sekitar €10 juta. Dia memulai debut Bundesliga bersama Bayern pada 11 Agustus 2006 sebagai pemain pengganti pada pertandingan yang berakhir kemenangan 2–0 atas Borussia Dortmund. Pada 9 September, dia bermain sebagai pemain pengganti di babak kedua dalam pertandingan DFB-Pokal melawan FC St. Pauli. Hanya dalam waktu 26 detik setelah babak kedua dimulai, dia mencetak gol penyeimbang, mengakhiri pertandingan dengan skor 1–1. Pada 14 Oktober, bersama dengan gol pertamanya di Bundesliga untuk Bayern, Podolski membantu mengamankan kemenangan 4–2 atas Hertha BSC. Pada 26 Oktober, Podolski menderita cedera serius pada sendi pergelangan kaki kanannya yang disebabkan oleh rekan setimnya, Mark van Bommel, selama sesi latihan. Akibatnya, Podolski melewatkan lebih dari lima pekan pertandingan. Dia pulih dari cedera dan mencetak gol dalam pertandingan melawan Alemannia Aachen.
Setelah Bayern memborong pemain penyerang Italia Luca Toni pada tahun 2007, Podolski menerima waktu bermain yang lebih sedikit karena keputusan Ottmar Hitzfeld yang lebih memilih duet antara Miroslav Klose dan Luca Toni. Akan tetapi, Bayern mengakhiri musim 2007–2008 dengan memenangkan Bundesliga dan DFB-Pokal, memberikan kemenangan perdana di kompetisi utama dalam karier Podolski.
Meski mantan pelatih tim nasional Jürgen Klinsmann mengambil alih kepelatihan Bayern untuk musim 2008–2009, Podolski kembali gagal masuk ke dalam daftar pemain lini utama tetap. Setelah menjalani karier yang kurang baik bersama Bayern, dia kembali ke klub lamanya Köln pada tahun 2009.[11]
Kembali ke 1. FC Köln
Setelah Podolski diyakinkan oleh pelatih JermanJoachim Löw bahwa kembali ke FC Köln tidak akan mengurangi kesempatannya untuk berlaga bersama tim nasional, sebuah kesepakatan transfer dilakukan antara Bayern München dan Köln pada Januari 2009, meski dia tidak akan kembali ke Köln hingga permulaan periode transfer musim panas. Pada 1 Juli, Podolski kembali ke Köln dengan kontrak selama empat tahun, dengan nilai transfer sekitar €10 juta, setara dengan nilai transfer yang dibayar Bayern untuk memborong Podolski pada tahun 2006.[12][13] Köln membuat situs web yang dapat digunakan banyak orang untuk membeli piksel dari gambar Podolski dengan harga €25 per kotak berukuran 8×8 piksel dalam rangka mengumpulkan €1 juta untuk menutupi defisit biaya transfer;[14][15] Pembalap Formula 1 sekaligus suporter Köln Michael Schumacher membeli beberapa piksel senilai €875.[16]
Setelah pindah dari Bayern München, Podolski mengakhiri musim pertama yang kurang baik di Köln, dengan hanya mencetak tiga gol sepanjang musim. Salah satu dari tiga gol berasal dari tendangan bebasnya pada pertandingan melawan klub sebelumnya, menghasilkan gol penyeimbang dan pertandingan berakhir imbang.
Pada musim 2010–2011, Podolski mencetak gol ke-50 di Bundesliga dalam pertandingan melawan Hannover 96 pada Maret 2011. Sepanjang musim 2010–2011, Podolski mencetak 13 gol dan memberi tujuh assist.
Musim 2011–2012 adalah musim terakhirnya dalam karier keduanya bersama Köln. Meski terdegradasi ke 2. Bundesliga, Podolski mencetak 18 gol dalam 29 pertandingan di Bundesliga.
Untuk menghormati loyalitas dan prestasinya bersama klub, 1. FC Köln memilih untuk memensiunkan nomor punggung 10 selama dia aktif sebagai pemain sepak bola.[17] Akan tetapi, Köln mulai kembali menggunakan nomor punggung 10 pada permulaan musim Bundesliga 2014–2015.[18]
Arsenal
Musim 2012–2013
Setelah menjadi rumor pada awal tahun 2012, akhirnya 1. FC Köln mengumumkan secara resmi bahwa Podolski akan bergabung dengan Arsenal F.C. pada akhir musim 2011–2012 dengan besar nilai transfer yang tidak diumumkan.[19][20] Pada 12 Agustus 2012, Podolski mulai bermain untuk Arsenal pada pertandingan pra-musim melawan klub lamanya, Köln, mencetak dua gol, salah satunya dari tendangan penalti dengan kemenangan 4–0.[21] Podolski mengambil nomor punggung 9 dari Park Chu-Young, yang dipinjamkan ke Celta Vigo, setelah nomor punggung 10 yang dilepas oleh Robin van Persie diberikan kepada Jack Wilshere.[22][23] Podolski kemudian memulai pertandingan resmi perdananya untuk Arsenal melawan Sunderland pada pertandingan pertama Premier League musim 2012–2013 pada tanggal 18 Agustus. Dia bermain selama 63 menit sebelum digantikan dengan pemain yang juga diborong pada musim yang sama, Olivier Giroud, pada pertandingan yang berakhir 0–0.[24] Dia mencetak gol pertamanya untuk Arsenal pada 2 September dalam kemenangan 2–0 atas Liverpool serta memberikan assist kepada Santi Cazorla yang juga mencetak gol pertamanya bersama the Gunners.[25] Podolski mencetak gol keduanya pada pertandingan berikutnya melalui tendangan bebas sejauh 25 yard (23 m), yang berakhir kemenangan 6–1 atas Southampton.[26]
Pada 18 September 2012, Podolski mencetak gol pertamanya di Liga Champions UEFA untuk the Gunners pada kemenangan tandang 2–1 atas Montpellier.[27] Pada pertandingan kedua Arsenal di Liga Champions, Podolski kembali mencetak gol saat Arsenal mengalahkan juara Yunani Olympiacos dengan skor akhir 3–1 pada 3 Oktober.[28] Lebih dari sebulan kemudian, Podolski mencetak gol pertama atas Fulham pada pertandingan yang berakhir imbang 3–3.[29] Pada 17 November, Podolski mencetak gol keempatnya di Premier League saat Arsenal mengalahkan Tottenham dengan skor 5–2 dalam North London derby.[30] Dia kemudian membantu Arsenal lolos ke babak 16 besar Liga Champions dengan mencetak gol kedua saat Arsenal mengalahkan Montpellier 2–0.[31] Podolski berperan penting dalam kemenangan impresif tim tandang dengan skor 5–2 atas Reading di Stadion Madejski, dengan mencetak gol pertama dan memberi dua assist, yang membantu rekan setimnya Santi Cazorla mencetak hat-trick pertamanya. Pada 30 Desember, Podolski berperan banyak bagi tim yang mengalahkan Newcastle 7–3. Kontribusi pertamanya adalah operan tajam kepada Theo Walcott yang mencetak gol pertama untuk Arsenal. Selain itu, karena kesalahan yang dilakukan Newcastle, Podolski memanfaatkannya dengan sundulan yang berbuah gol terakhir untuk tahun 2012. Saat diganti dengan Aaron Ramsey, Podolski mendapat standing ovation.[32]
Pada 23 Januari 2013, Podolski tampil cemerlang saat Arsenal mengalahkan West Ham 5–1, mencetak satu gol dan memberi assist untuk tiga gol lainnya. Pada 2 Februari, Podolski mencetak satu-satunya gol melalui tendangan bebas berkelok untuk kemenangan the Gunners 1–0 atas Stoke City.[33] Pada 13 April, Podolski mengunci kemenangan 3–1 atas Norwich City melalui gol pertamanya setelah bulan Februari lalu.[34] Setelah banding terhadap larangan tiga-pertandingan bagi Giroud ditolak,[35] Podolski mulai bermain sebagai pemain penyerang tengah sejak pertandingan melawan Manchester United yang berakhir imbang 1–1.[36][37] Podolski kemudian mencetak dua gol dalam kemenangan 4–1 atas Wigan Athletic, yang menyebabkan degradasi Wigan dari Premier League.[38] Podolski mengakhiri musim pertamanya di Arsenal dengan total 16 gol dan 11 assist.
Musim 2013–2014
Pada 24 Agustus 2013, Podolski mencetak beberapa gol pertamanya untuk musim 2013–2014 dengan mencetak dua gol pada pertandingan tandang melawan Fulham dengan kemenangan 3–1.[39] Akan tetapi, dia mengalami cedera pada pertandingan berikutnya pada kualifikasi Liga Champions melawan Fenerbahçe dan diistirahatkan selama 10 pekan.[40] Podolski kembali tampil dalam pertandingan melawan West Ham United dengan kemenangan 3–1 di Boxing Day, mencetak gol ketiga bagi tim pada menit ke-79.[41]
Podolski mencetak dua gol pertamanya pada tahun 2014 dalam kemenangan di babak keempat FA Cup dengan skor 4–0 atas Coventry City.[42] Dia kemudian mencetak gol pada kemenangan 2–1 atas Liverpool dan mengantarkan Arsenal lolos ke babak perempat-final dari FA Cup.[43]
Podolski mencetak dua gol di bulan Maret saat dia mulai tampil menetap di the Gunners sebagai pemain lini utama. Gol pertamanya diperoleh saat menghadapi mantan klubnya, Bayern München, di leg kedua babak 16 besar Liga Champions UEFA. Gol yang dicetak oleh Podolski tidak lebih dari sekadar gol hiburan karena Arsenal tersingkir setelah kalah dengan skor agregat 3–1 dari juara bertahan.
Gol keduanya di bulan Maret adalah gol penyeimbang pada pertandingan Premier League melawan Swansea City. Satu menit setelah mencetak gol, Podolski memberikan assist untuk rekan setim Olivier Giroud, yang memberikan keunggulan 2–1 untuk Arsenal. Akan tetapi, gol bunuh diri yang dilakukan oleh Mathieu Flamini pada menit terakhir mengakhiri keunggulan Arsenal dengan skor 2–2, sekaligus memupuskan harapan Arsenal untuk mengangkat trofi Premier League.
Arsenal lolos ke babak final FA Cup pada tanggal 12 April setelah memenangkan pertandingan melawan Wigan. Pada pertandingan tersebut, Podolski dicadangkan setelah bermain selama 68 menit. Dia mencetak dua gol dalam pertandingan berikutnya melawan West Ham United di Emirates Stadium dan diikuti dengan dua gol berikutnya dalam kemenangan tandang 3–0 atas Hull City. Dia bermain sebagai pemain lini utama pada pertandingan final FA Cup 2014 melawan Hull City dan digantikan oleh Yaya Sanogo setelah 61 menit saat Hull mengungguli Arsenal 1–2. Arsenal mengubah keadaan menjadi kemenangan 3–2 setelah perpanjangan waktu, mengakhiri periode tanpa trofi selama sembilan tahun terakhir.[44]
Pada November 2014, Podolski berbicara tentang kegelisahannya atas perannya di Arsenal dan kurangnya waktu bermain, berkata: "Tentu saja saya tidak senang dengan situasi yang saya hadapi saat ini. Saya tidak dapat puas dengan situasi tersebut. Tentu sulit jika Anda tidak dapat melakukan apa yang Anda sukai."[46]
Inter Milan
Pada 5 Januari 2015, Arsenal mengumumkan bahwa Podolski telah menyelesaikan kepindahannya ke klub Serie A, Inter Milan dengan status pemain pinjaman untuk sisa musim 2014–2015.[47] Dia langsung bergabung ke dalam sesi latihan setelah kesepakatan transfer diselesaikan sebelum pertandingan tandang melawan Juventus pada tanggal 6 Januari.[48] Pada pertandingan yang berakhir imbang 1–1 di Juventus Stadium, dia bermain menggantikan Zdravko Kuzmanović pada menit ke-54.[49] Podolski tidak masuk ke dalam daftar skuad Inter untuk pertandingan babak gugur Liga Eropa UEFA karena pelatih Roberto Mancini lebih memilih Xherdan Shaqiri ketimbang pemain internasional Jerman.[50] Pada 28 April 2015, Podolski mencetak satu-satunya gol untuk Inter yang menentukan kemenangan 2–1 atas Udinese pada menit ke-65.[51]
Galatasaray
Podolski menandatangani kontrak tiga tahun bersama klub Turki Galatasaray pada 4 Juli 2015 dengan biaya awal £1,8 juta. Juara Süper Lig kemudian akan membayar kepada Arsenal sebanyak £2,1 juta setelahnya selama tiga musim berturut-turut.[52][53] Tidak lama kemudian, dia memenangkan TFF Süper Kupa.[54] Di babak final Türkiye Kupası pada tanggal 26 Mei 2016, dia mencetak gol penentu kemenangan bagi Galatasaray atas Fenerbahçe.[55]
Vissel Kobe
Pada 2 Maret 2017, Podolski mengumumkan kepindahannya ke klub Jepang Vissel Kobe setelah menuntaskan musimnya terakhirnya di Liga Turki.[56] Pada 29 Juli, dia memulai debut bersama Vissel Kobe dan mencetak dua gol dalam kemenangan 3–1 atas Omiya Ardija di J1 League.[57]
Karier internasional
Debut
Di akhir 2003, setelah beberapa penampilan yang memukau dalam beberapa pertandingan di Bundesliga, media Polandia menyarankan pelatih tim nasional Polandia pada saat itu Paweł Janas untuk memantau Podolski mengingat bahwa dia pada saat itu masih berhak bermain untuk Polandia. Janas mengabaikan permintaan tersebut dan menyatakan dalam wawancara pers bahwa "hingga saat ini kami memiliki banyak pemain penyerang di Polandia dan saya tidak mempunyai alasan untuk memanggil pemain hanya karena dia bermain pada satu atau dua pertandingan yang bagus di Bundesliga. Dia bahkan bukan pemain lini utama tetap di klubnya." Pada saat itu Podolski masih tertarik untuk membela Polandia, tetapi saat musim pertandingan sedang berlangsung media Jerman semakin menyoroti penampilannya dan menyimpulkan bahwa dia harus dipanggil ke dalam skuad tim nasional Jerman. Saat potensi penuhnya akhirnya terungkap, dia telah memutuskan untuk membela Jerman. Walau di akhir musim Köln terdegradasi, Podolski tetap dipuji atas penampilannya. Podolski memulai debutnya untuk tim nasional Jerman di bawah kepelatihan Rudi Völler pada tanggal 6 Juni 2004, di umur 19 tahun, di Kaiserslautern melawan Hungaria sebagai pemain pengganti. Dia menjadi pemain pertama dari divisi kedua yang masuk ke dalam tim nasional sejak 1975.
Euro 2004
Podolski bermain untuk Jerman pada Euro 2004 dan menjadi pemain termuda dalam skuad. Dia bermain sebagai pemain pengganti dalam pertandingan melawan Republik Ceko. Pada pertandingan tersebut, dia menggantikan Torsten Frings pada pergantian babak.
Piala Dunia 2006
Pada Piala Dunia FIFA 2006, Podolski terpilih dalam skuad Jerman dan dipasangkan dengan Miroslav Klose sebagai duo penyerang di lini utama. Dia mencetak gol pertamanya di Piala Dunia dalam pertandingan ketiga Jerman di babak grup melawan Ekuador, dan dua gol dalam kemenangan 2–0 atas Swedia di babak 16 besar. Dia menjadi pemain pertama yang mencetak dua gol dalam 12 menit pertama pertandingan Piala Dunia setelah tahun 1962 dan pemain ketiga sepanjang masa.
Jerman memperoleh peringkat ketiga dalam turnamen. Podolski meraih penghargaan sebagai Pemain Muda Terbaik. Dia terpilih oleh 14 anggota Kelompok Studi Teknis FIFA (TSG) setelah menilai gaya, karisma, fair play, semangat, dan kemampuan teknisnya. Dia berhasil mengalahkan 40 pemain muda yang berasal dari 32 negara, seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Meskipun pertama kali tampil di ajang Piala Dunia, Podolski sudah bisa mencetak tiga gol. Saat rekan setimnya Miroslav Klose memenangkan Golden Boot, tiga gol yang dicetak Podolski membuatnya bertengger di posisi kedua bersama Ronaldo, Thierry Henry, Fernando Torres, David Villa, Maxi Rodríguez, Hernán Crespo, dan Zinedine Zidane.
Euro 2008
Pada pertandingan kualifikasi Euro 2008 melawan San Marino di Serravalle, Podolski mencetak empat gol dalam kemenangan akbar 13–0. Dia menjadi salah satu dari hanya empat pemain Jerman yang mencetak empat gol dalam pertandingan internasional. Dia menjadi pemain ketiga setelah Gerd Müller dan Michael Ballack, dan Mario Gómez menyusul setelahnya. Pada kemenangan Jerman 4–1 atas Slowakia di Bratislava pada 11 Oktober 2006, dia mencetak gol pertama dan gol terakhir bagi Jerman, berkat assist dari Miroslav Klose. Dia tetap mencetak gol di tingkat yang menakjubkan. Pada 17 November 2007, pada pertandingan Grup D melawan Siprus, Podolski terlibat dalam setiap gol dalam kemenangan 4–0 bagi Jerman. Ini merupakan salah satu penampilan terbaik Podolski untuk tim nasional Jerman. Bahkan meski dia bermain di luar posisi aslinya, bermain sebagai gelandang kiri, dia mencetak satu gol sendirian dan terpilih sebagai Man of the Match.
Pada 8 Juni 2008, Podolski memulai Euro 2008 saat menghadapi debutan Polandia dalam pertandingan Grup B di Klagenfurt, Austria. Dia mencetak kedua gol dalam kemenangan 2–0. Akan tetapi, dia menolak merayakan gol demi menghormati negara tempat kelahirannya. Setelah pertandingan dia menyampaikan wawancara emosional pada televisi Polandia. Gol yang dia cetak memimpin daftar pencetak gol di Euro 2008 selama dua hari hingga David Villa mencetak hat-trick untuk Spanyol atas Rusia.[58]
Pada 12 Juni, Jerman menghadapi Kroasia pada pertandingan kedua Grup B, sekali lagi di Klagenfurt. Podolski mencetak satu-satunya gol bagi Jerman pada menit ke-79, setelah Kroasia unggul 2–0. Dia tetap tidak merayakan gol meski dia bertengger di posisi yang sama dengan David Villa dalam daftar pencetak gol terbanyak. Gol yang dicetak Podolski tidak cukup untuk menyamakan kedudukan, sehingga Kroasia tetap memenangkan pertandingan 2–1 atas Jerman.[59] Pada 19 Juni, Jerman menghadapi Portugal di babak perempat-final di Basel, Podolski berperan pada gol pertama dengan melakukan umpan silang ke dalam kotak penalti yang kemudian dimanfaatkan oleh Bastian Schweinsteiger pada menit ke-22 untuk memberikan keunggulan 1–0 bagi Jerman.
Pada laga internasional, Podolski tampak lebih menonjol saat bermain sebagai gelandang serang kiri ketimbang posisi aslinya sebagai penyerang. Awalnya, Löw memindahkannya ke posisi sayap untuk mengakomodasi duet Klose dan Mario Gómez di lini depan. Ketika hal ini menjadi bumerang baginya, dia melanjutkan posisi awalnya sebagai penyerang di Final UEFA Euro 2008, tetapi tidak mampu untuk mencegah kekalahan Jerman 1–0 dari Spanyol. Dalam suatu insiden kontroversial, Podolski ditanduk oleh gelandang Spanyol David Silva, meski kejadian ini tidak diperhatikan oleh wasit dan asistennya, dan pada akhirnya tidak dihukum. Lukas Podolski masuk ke dalam skuad 23 pemain sebagai salah satu pemain terbaik dalam turnamen bersama kompatriot Michael Ballack dan Philipp Lahm.
Piala Dunia 2010
Pada 6 September 2008, Podolski mencetak dua gol pembuka dalam pertandingan kualifikasiPiala Dunia 2010 pertama melawan Liechtenstein di Vaduz; yang berakhir dengan kemenangan 6–0 bagi Jerman. Dia mencetak gol pembuka dalam kemenangan kandang 2–1 atas Rusia pada 11 Oktober, saat dia melewati Vasili Berezutski di pinggir area penalti sebelum melepaskan tendangan kuat melewati kiper Rusia Akinfeev. Dia mengakhiri kualifikasi sebagai pencetak gol terbanyak kedua di Grup 4 dengan enam gol, di belakang rekan setim Miroslav Klose dengan 7 gol. Pada salah satu pertandingan kualifikasi, dia terlibat pertengkaran dengan kapten tim Michael Ballack.
Pada 13 Juni 2010, Podolski, yang telah diganti posisinya menjadi pemain sayap, mencetak gol pertama untuk Jerman di pertandingan pertama Piala Dunia dengan kemenangan 4–0 atas Australia, sebelum memberi assist kepada Thomas Müller untuk gol ketiga. Pada 18 Juni, Podolski menyia-nyiakan tendangan penalti di babak kedua setelah pelanggaran tangan yang dilakukan oleh Nemanja Vidić pada kekalahan 1–0 dari Serbia. Tim Jerman harus bermain dengan 10 pemain setelah kartu kuning kedua diganjarkan kepada Miroslav Klose pada menit ke-36. Walaupun Jerman bermain dengan 10 pemain di sisa pertandingan, Podolski memiliki banyak peluang untuk mencetak gol. Akan tetapi, dia tidak mampu mengubahnya menjadi gol, dan pertandingan berakhir dengan kekalahan mengejutkan bagi Jerman. Di babak 16 besar, dia berhasil mencetak gol saat menghadapi Inggris, memberikan keunggulan 2–0 bagi Jerman di babak pertama. Jerman lolos ke babak berikutnya dengan mengalahkan Inggris dengan skor akhir 4–1.[60] Pada pertandingan perempat-final melawan Argentina, Podolski memberikan assist untuk dua gol pertama yang dicetak oleh Klose, memberikan keunggulan 2–0. Jerman memenangkan pertandingan dengan skor akhir 4–0.[61]
Euro 2012
Selama kualifikasi, Podolski memberikan assist untuk tiga gol dan mencetak tiga gol, membantu Jerman memenangkan kesepuluh pertandingan kualifikasi. Selama Euro 2012, Podolski bermain sebagai pemain lini utama di ketiga pertandingan Grup B. Pertandingan ketiga tersebut merupakan penampilannya yang ke-100 bersama Jerman; pada pertandingan tersebut pula dia mencetak gol. Pertandingan terakhir Podolski di Euro 2012 adalah pertandingan melawan tim nasional Italia di babak semi-final yang berakhir kekalahan bagi Jerman dengan skor akhir 2–1.
Piala Dunia 2014
Podolski merupakan bagian dari skuad Jerman di Piala Dunia 2014. Sebelum turnamen, dia bermain di lima pertandingan kualifikasi. Pada turnamen final di Brasil, dia tampil dalam kemenangan atas Amerika Serikat dan Portugal di babak grup, tetapi dia tidak bermain selama 90 menit penuh.[62] Walau demikian, Jerman tetap menjadi Juara Dunia.
Euro 2016 dan akhir karier
Podolski dimasukkan ke dalam skuad untuk UEFA Euro 2016. Dia tampil sebagai pemain pengganti saat melawan Slowakia selama turnamen berlangsung. Setelah turnamen berakhir, pada 15 Agustus, dia mengumumkan akan pensiun dari sepak bola internasional (efektif 23 Maret 2017) dan berkata bahwa dia ingin mengalihkan fokusnya dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya.[63] Dia bermain pada penampilan terakhirnya di laga internasional saat Jerman menghadapi Inggris pada tanggal 22 Maret 2017 dan mencetak gol kemenangan.[64][65]
Gaya bermain
Podolski diakui sebagai salah satu pemain dengan teknik finishing terbaik, dengan tendangan eksplosif dan akurat yang memiliki kecepatan mendekati 100 mph (160 km/h).[66] Saat berbicara mengenai Podolski, Arsène Wenger berkata, "Dia memang salah satu pemain dengan teknik finishing terbaik yang pernah saya lihat...Jika ada satu orang yang ingin Anda lihat di depan gawang dalam posisi menyerang, itulah dia."[67] Pada tahun-tahun awal kariernya, Podolski memiliki kecepatan eksplosif dengan akselerasi besar yang kemudian terpengaruh oleh beberapa cedera jangka panjang. Dia biasanya memangkas jarak di bagian dalam untuk menendang atau mengoper bola. Podolski merupakan pemain dengan fisik kuat yang mampu menahan bola dan menciptakan operan kunci. Podolski memiliki kemampuan menggiring bola dan keterampilan teknis yang baik dan dia juga merupakan penendang silang bola yang baik dan telah membuat gol untuk dicetak oleh rekannya dari sisi kiri. Dia merupakan spesialis dalam hal tendangan penalti, meski dia meleset hanya pada dua tendangan penalti di sepanjang kariernya.
Podolski adalah pendiri dari Lukas Podolski Stiftung für Sport und Bildung (Lukas Podolski Foundation for Sport and Education), lembaga yang bertujuan untuk memberi harapan bagi anak-anak dan remaja yang dirugikan secara sosial, untuk berjuang melawan kemiskinan pada anak, dan untuk mempromosikan inklusi sosial dan integrasi dan pemahaman di seluruh negeri.[82]
Dia juga merupakan duta dari Christian Children's Fund the Ark (Die Arche).[83] Salah satu proyeknya adalah pusat penitipan anak yang berlokasi di wilayah bermasalah dari distrik Praga-Północ di Warsaw, Polandia, yang dibuka pada tahun 2014. Fasilitas ini dijalankan oleh Arka Fundacja Dzieci yang disponsori oleh Podolski Foundation.[84]
Referensi
^"List of Players"(PDF) (dalam bahasa Inggris). FIFA. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2020-05-17. Diakses tanggal 8 November 2010.
^"1. FC Köln – Poldi-Pixel". pixel.fc-koeln.de (dalam bahasa Jerman). Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Oktober 2009. Diakses tanggal 2 November 2009.
^Clarke, Richard. "Arsenal 0–0 Sunderland". Arsenal Football Club (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Agustus 2012. Diakses tanggal 19 Agustus 2012.