* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik
Didier Yves Drogba Tébily (lahir 11 Maret 1978) adalah mantan pemain sepak bola profesional Pantai Gading yang bermain sebagai penyerang. Drogba dikenal karena kemampuan menjaga bola, duel di udara, dan kekuatan fisiknya.[5] Ia adalah pencetak gol terbanyak timnas Pantai Gading sepanjang masa dan berada di urutan ke-4 pencetak gol terbanyak Chelsea sepanjang masa.
Setelah bermain di level junior, Drogba memulai karier profesional saat berusia 18 tahun bersama Le Mans. Ia kemudian menandatangani kontrak sebagai pemain profesional saat berusia 21 tahun. Pada musim kompetisi 2002-03, Drogba bergabung dengan tim Ligue 1Guingamp dan untuk pertama kalinya tampil memperkuat timnas Pantai Gading, pada bulan September 2002. Ia berhasil mencetak gol pertamanya untuk Pantai Gading pada bulan Februari 2003 dan mencatatkan torehan 17 gol dari 34 kali penampilan pada akhir musim tersebut. Drogba bergabung dengan Olympique Marseille pada tahun 2003 dengan biaya transfer £3.3 juta. Ia berhasil membawa Marseille menuju final Piala UEFA 2004 dan berada di urutan ketiga top skor Ligue 1 dengan 19 gol.
Pada tahun 2004, Drogba bergabung dengan Chelsea dengan nilai transfer £24 juta, yang menjadikannya sebagai pemain termahal Pantai Gading. Di musim perdananya, Drogba berhasil membawa Chelsea meraih gelar juara Liga Utama Inggris pertama mereka dan gelar juara Piala Liga Inggris 2005 dengan mencetak sebuah gol di laga final.[6] Ia juga tampil mengesankan dengan mencetak 2 gol kemenangan di Community Shield 2005.[7] Pada tahun 2006, Drogba kembali berhasil membawa Chelsea meraih gelar juara Liga Utama Inggris dan menjadi kapten timnas Pantai Gading untuk pertama kalinya. Ia menjadi pemain pertama yang mencetak gol untuk Pantai Gading di putaran final Piala Dunia 2006 dan juga terpilih sebagai Pemain Afrika Terbaik 2006. Di akhir musim kompetisi 2006-07, Drogba mencatatkan namanya sebagai top skor Liga Primer dengan 20 gol. Ia berhasil membawa Chelsea meraih gelar juara Piala Liga Inggris 2007 dan Piala FA 2007 dengan mencetak gol-gol kemenangan di kedua partai final tersebut.[8][9] Pada tahun 2009, ia berhasil membawa Chelsea meraih gelar juara Piala FA 2009, dengan mencetak gol penyeimbang di partai final.[10] Drogba berhasil menjadi top skor Liga Utama Inggris 2009-10 dengan 29 gol dan menjadi bagian penting saat Chelsea meraih gelar "double" (Liga Utama Inggris 2009–10 dan Piala FA 2010) pertama mereka. Ia mencetak gol tunggal kemenangan Chelsea di laga Final Piala FA 2010. Ia juga mencetak sebuah gol pada kemenangan Chelsea atas Liverpool di laga Final Piala FA 2012. Gol tersebut menjadikannya sebagai satu-satunya pemain yang berhasil mencetak gol pada empat laga final Piala FA dan tujuh laga final Piala Inggris.[11] Drogba juga tampil saat Chelsea menjuarai Liga Champions UEFA 2011–12. Ia mencetak gol penyeimbang kemudian gol penentu kemenangan di babak adu penalti pada laga final. Gol di babak adu penalti tersebut merupakan tendangan terakhirnya sebagai pemain Chelsea setelah Chelsea menyatakan Drogba akan meninggalkan klub saat kontraknya berakhir pada akhir bulan Juni 2012.[12][13] Pada 20 Juni 2012, ia mengumumkan Shanghai Shenhua sebagai klub barunya dan akan bergabung dengan tim tersebut mulai bulan Juli 2012.[14]
Pada tanggal 28 Januari 2013, Drogba menyetujui kesepakatan satu setengah tahun (dengan opsi satu tahun lebih lanjut) dengan Tim Turki di Super Lig, Galatasaray .[15]
Kehidupan pribadi
Drogba lahir di Abidjan, Pantai Gading, dan pada usia lima tahun dikirim ke Prancis oleh orang tuanya untuk tinggal bersama pamannya, Michel Goba, yang juga pemain sepak bola profesional. Namun, Drogba segera menjadi rindu dan kembali ke Abidjan setelah tiga tahun. Ibunya memberinya julukan "Tito", terinspirasi presiden Josip Broz Tito dari Yugoslavia, yang sangat ia kagumi.[16] Dia bermain sepak bola setiap hari di sebuah tempat parkir mobil di kota tetapi kembali ke Pantai Gading ini hanya bersifat sementara. Kedua orangtuanya kehilangan pekerjaan dan dia kembali lagi untuk tinggal bersama pamannya.[17] Pada tahun 1991, orang tuanya juga melakukan perjalanan ke Prancis. Pertama untuk Vannes dan kemudian menetap di 1993 di Antony di pinggiran kota Paris, di mana pada 15 tahun Drogba kembali untuk tinggal bersama mereka dan saudara-saudaranya.[18] Disinilah ia mulai bermain sepak bola lebih sering dengan tim, bergabung dengan tim pemuda setempat. Drogba memulai kariernya sebagai pemain junior di klub semi-profesional Levallois, mendapatkan reputasi sebagai pencetak gol produktif di tim muda dan pelatih terkesan dengan sikap profesionalnya. Penampilannya membuatnya mendapatkan tempat di skuat senior tetapi meskipun mencetak gol di debutnya, pada 18 tahun ia gagal membuat kesan pada Jacques Loncar Pantai Gading, pelatih tim pertama.[19]
Statistik karier
Penampilan dan gol berdasarkan klub, musim dan kompetisi [20]