* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik
Jerrel Hasselbaink, (lahir 27 Maret 1972) atau lebih dikenal sebagai Jimmy Floyd Hasselbaink[2] adalah seorang mantan pemain sepak bola asal Belanda. Saat ini ia menjadi asisten pelatih tim nasional Inggris.
Saat masih aktif menjadi pemain, Hasselbaink bermain untuk beberapa klub di Belanda, Portugal, Inggris, dan Spanyol, serta timnas senior Belanda. Sepanjang kariernya, ia bermain sebagai penyerang dan telah mencetak lebih dari 250 gol.
Karier klub
Di Belanda
Hasselbaink dilahirkan di Paramaribo, Suriname.[1] Ia memulai karier profesionalnya di Eerste DivisieBelanda bersama Telstar hingga tahun 1991. Ia kemudian bergabung ke AZ selama tiga musim hingga kontraknya berakhir.
Di Portugal
Hasselbaink bergabung ke Campomaiorense pada bulan Agustus 1995. Semusim kemudian, ia bergabung ke Boavista dan namanya mulai terkenal. Ia membantu Boavista meraih gelar juara Taça de Portugal dan menorehkan catatan 20 gol dari 23 kali penampilan liga.
Leeds United
George Graham, manajer Leeds United saat itu mendatangkan Hasselbaink dengan nilai transfer £2 juta pada musim panas 1997.[3][4] Ia mencetak gol saat melakukan debut Liga Utama Inggris pada pertandingan kandang melawan Arsenal di Elland Road, 9 Agustus 1997.[4] Hasselbaink mengakhiri musim perdananya dengan raihan 16 gol liga untuk Leeds.[4] Di musim keduanya, Leeds di bawah asuhan manajer David O'Leary menduduki posisi ke-4 klasmen akhir dan ia menorehkan 18 gol liga dari 36 kali penampilan, yang menjadikannya pencetak gol terbanyak liga[4] bersama Chris Sutton dan Michael Owen.
Meskipun hanya bermain selama dua musim untuk Leeds, Hasselbaink disebut-sebut sebagai salah satu pemain terbaik klub tersebut.[5][6]
Atlético de Madrid
Pada bulan Juli 1999, Hasselbaink menolak perpanjangan kontrak baru dari Leeds dan meminta namanya untuk dimasukkan dalam daftar transfer.[7] Ia kemudian bergabung ke Atlético Madrid dengan nilai transfer £12 juta. Ia hanya bermain selama satu musim untuk Atlético, yang terdegragasi di akhir musim, tetapi mampu mencetak 32 gol, termasuk 24 gol liga dari 34 kali penampilan di La Liga.
Chelsea
Pada tahun 2000, Hasselbaink bergabung ke Chelsea dengan nilai transfer £15 juta, yang merupakan rekor nilai transfer klub saat itu.[8]
Hasselbaink menjadi pencetak gol terbanyak liga di musim perdananya. Ia membuat 23 gol dari 35 kali penampilan, termasuk sebuah gol dari tendangan voli saat bermain imbang 3–3 dengan Manchester United dan empat gol saat kemenangan 6–1 atas Coventry City.[9] Di musim keduanya, ia bekerja sama dengan Eiður Guðjohnsen penyerang asal Islandia membuat lini depan Chelsea produktif. Mereka menorehkan catatan 52 gol di semua kompetisi: 29 gol dari Hasselbaink sementara Guðjohnsen mencetak 23 gol.[10] Chelsea berhasil melaju hingga final Piala FA 2002 namun akhirnya kalah 0–2 dari Arsenal.[10] Pada dua musim terakirnya, jumlah gol Hasselbaink menurun. Ia hanya mampu mencetak 11 gol dari 27 kali penampilan di musim 2002–03. Di musim 2003–04, meski hanya mencetak 17 gol di semua kompetisi dan harus bersaing dengan dua penyerang baru Adrian Mutu dan Hernán Crespo, Hasselbaink menjadi mencetak gol terbanyak Chelsea — pencapaian ketiga kalinya dalam empat tahun. Selama bermain untuk Chelsea, ia menorehkan catatan 87 gol dari 177 penampilan di semua kompetisi.
Middlesbrough
Pada 9 Juli 2004, Hasselbaink bergabung ke Middlesbrough dengan status bebas transfer.[11] Di musim perdananya, ia berhasil mencetak 13 gol dari 36 kali penampilan liga. Ia berhasil membawa Middlesbrough melaju hingga final Piala UEFA 2005–06, tetapi akhrinya kalah 0–4 dari Sevilla.
Pada tahun 2004, Hasselbaink memutuskan pensiun dari timnas Belanda. Pencapaian terbaiknya bersama Belanda adalah ketika tampil pada laga pertama di putaran final Piala Dunia FIFA 1998 melawan Belgia.
Karier kepelatihan
Pada tahun 2009, Hasselbaink berlatih bersama Woking, salah satu tim divisi Conference South untuk menjaga kebugaran fisiknya sambil mengambil kursus kepelatihan sepak bola.[12] Ia kemudian bekerja melatih tim Chelsea U-16 dan Nike Academy sambil mengambil lisensi kepelatihan UEFA 'B' dan 'A'.[13]
Pada bulan Juli 2011, ia bergabung dalam staf kepelatihan Nottingham Forest untuk mendapatkan lisensi kepelatihan UEFA 'A'.
Referensi
^ abcHugman, Barry J. (2005). The PFA Premier & Football League Players' Records 1946–2005. Queen Anne Press. hlm. 274. ISBN1-85291-665-6.
^Cerita berawal saat di Portugal, rekan-rekan satu tim Hasselbaink tidak dapat mengucapkan nama depannya, maka nama alias Jimmy Floyd mulai ia gunakan. [The story goes that Hasselbaink got his current football alias of Jimmy Floyd because his Portuguese teammates could not pronounce his real first name; the nickname has stuck.]