Piala Negara-Negara Afrika 2013 adalah edisi ke-29 turnamen sepak bolaPiala Negara-Negara Afrika. Turnamen ini diselenggarakan di Afrika Selatan sejak tanggal 19 Januari hingga 10 Februari 2013. Libya pada awalnya memenangkan hak sebagai tuan rumah penyelenggara, namun kemudian mereka bertukar tempat dengan Afrika Selatan yang mendapat hak penyelenggaraan edisi 2017 terkait dengan berkecamuknya Perang Saudara Libya. 16 tim berpartisipasi pada putaran final.
Pada 4 September 2006, Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) menyetujui kompromi antara negara-negara pesaing untuk menjadi tuan rumah Piala Afrika setelah mereka mengesampingkan Nigeria. CAF setuju untuk memberikan tiga edisi berikutnya, yakni ke Angola, Guinea Khatulistiwa/Afrika Selatan, dan Libya. Mereka memberikan hak kepada Angola untuk edisi 2010, Guinea Khatulistiwa dan Afrika Selatan yang mengajukan penawaran bersama untuk edisi 2013, dan Libya untuk edisi 2014. Nigeria, yang sudah pernah dua kali menyelenggarakan turnamen, menjadi tuan rumah cadangan untuk edisi 2010, 2013, dan 2014, apabila negara tuan rumah yang ditunjuk gagal memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh CAF.
Edisi 2014 kemudian dimajukan ke tahun 2013 agar tidak berhimpitan dengan penyelenggaraan Piala Dunia FIFA, dan seterusnya dilaksanakan pada tahun ganjil.[1] Karena meletusnya Perang Saudara Libya 2011, Libya bertukar dengan Afrika Selatan, sehingga Afrika Selatan menyelenggarakan edisi ini, sementara Libya akan menyelenggarakan edisi 2017. Aljazair dan Nigeria sempat juga melakukan pendekatan kepada Libya untuk mengambil alih pelaksanaan.[2] Hal ini kemudian diratifikasi pada September 2011 dalam rapat Komite Eksekutif CAF di Kairo, Mesir.[3]
Sebanyak 47 negara memasuki kualifikasi, sementara Afrika Selatan secara otomatis lolos selaku tuan rumah. Libya tidak diizinkan untuk mempertahankan status kualifikasi otomatisnya setelah tidak lagi menjadi tuan rumah penyelenggara. Banyak tim kembali tampil pada putaran finalini. Tuan rumah Afrika Selatan kembali tampil setelah absen selama 4 tahun. Etiopia muncul untuk pertama kalinya sejak 1982, atau absen selama 31 tahun. Pada sisi lainnya, tim yang gagal lolos pada edisi sebelumnya dan tampil pada edisi ini, antara lain Nigeria, Togo, Republik Demokratik Kongo, dan Aljazair. Tanjung Verde tampil untuk pertama kalinya. Sudan Selatan tidak dapat berpartisipasi karena babak kualifikasi telah dimulai pada saat keanggotaan mereka dikonfirmasi oleh CAF.
Tuan rumah penyelenggara Afrika Selatan secara otomatis dimasukkan ke pot 1, bersama dengan juara bertahan Zambia.[4] 14 tim lainnya diperingkatkan berdasarkan penampilan mereka dalam tiga edisi terakhir Piala Afrika, yakni 2008, 2010, dan 2012.[5] Untuk setiap turnamen final tiga edisi terakhir Piala Afrika, sistem poin berikut digunakan untuk tim yang melaju ke putaran final pada edisi ini.
Kualifikasi
Poin
Juara
7
Peringkat kedua
5
Kalah pada babak semifinal
3
Kalah pada babak perempat final
2
Gugur pada babak grup
1
Selain itu, koefisien bobot pada poin diberikan kepada masing-masing dari tiga edisi terakhir dari Piala Afrika sebagai berikut:
Asosiasi Sepak Bola Afrika Selatan membuka penawaran kepada seluruh kota penyelenggara Piala Dunia FIFA 2010.[9] Meski demikian, maksimum hanya tujuh stadion yang akan dipergunakan.[10] Daftar akhir stadion awalnya akan diumumkan pada 30 Maret,[11] namun diundur hingga 4 April,[12] 20 April, dan kemudian 3 Mei 2012.[13] Pada akhirnya, pengumuman dilakukan pada 4 Mei 2012.
Lima stadion di lima kota yang berbeda menjadi lokasi penyelenggaraan turnamen ini. Stadion FNB menjadi lokasi pertandingan pembuka dan final.[14][15] Dari kelima stadion tersebut, hanya Stadion FNB yang merupakan lokasi yang sama dengan penyelenggaraan edisi 1996 yang diselenggarakan di Afrika Selatan. Meski demikian, Durban dan Port Elizabeth sempat menjadi kota penyelenggara, namun pada edisi ini menggunakan stadion yang berbeda. Rerata suhu dari kota tuan rumah berkisar antara 250 °C (482 °F) hingga 303 °C (577 °F).[16]
Pada babak grup, jika terdapat dua atau lebih tim yang tergabung dalam satu grup yang sama imbang pada jumlah poin yang sama, maka urutan posisi akhir akan ditentukan menurut kriteria peringkat yang urutannya sebagai berikut.[4]
angka poin yang didapat pada pertandingan di antara tim yang dipertanyakan pada babak grup
selisih gol yang dihasilkan pada pertandingan di antara tim yang dipertanyakan pada babak grup
jumlah gol yang dicetak pada pertandingan di antara tim yang dipertanyakan pada babak grup
selisih gol dalam keseluruhan babak grup
jumlah gol yang dicetak dalam keseluruhan babak grup
sistem poin fair play yang memperhitungkan jumlah kartu kuning dan kartu merah
Para pemain berikut terpilih sebagai yang terbaik di posisi masing-masing, berdasarkan penampilan mereka sepanjang turnamen. Penampilan mereka dianalisis oleh Kelompok Studi Teknis (Technical Study Group, TSG) turnamen, yang memilih tim.[29]
Maskot untuk Piala Afrika 2013 adalah Takuma, sebuah badak yang mengenakan pakaian olahraga dengan warna resmi Afrika Selatan, kuning dan hijau. Maskot ini dirancang oleh seorang pelajar 13 tahun yang berasal dari Hammanskraal, Gauteng, Afrika Selatan bernama Tumelo Nkoana.[30]
Bola pertandingan
Bola pertandingan resmi untuk Piala Afrika 2013, diproduksi oleh Adidas, yakni Katlego, yang berarti "sukses" dalam bahasa Sotho. Nama ini dipilih pendukung sepak bola Afrika melalui pemungutan suara dalam jaringan, setelah mengalahkan opsi lainnya, termasuk Khanya (cahaya) dan Motswako (campuran).[31]