Dia terpilih sebagai African Footballer of the Year tahun 2008 saat bermain di Arsenal, dan selama karir terakhirnya, ketika dia bergabung dengan Olimpia Asunción pada tahun 2020, dia menjadi pemain dengan bayaran tertinggi di Paraguay.
Adebayor mewakili tim nasional Togo di Piala Dunia FIFA 2006 di Jerman, debut negaranya, dan hingga saat ini, penampilan di Piala Dunia FIFA. Pada Januari 2010, Adebayor menjadi salah satu pemain yang terlibat ketika bus tim Togo diserang dalam perjalanan menuju Piala Afrika 2010 di Angola, setelah itu ia pensiun dari tugas tim nasional. Pada tahun 2013, ia kembali ke tim Togo untuk Piala Afrika 2013 di Afrika Selatan, di mana ia membantu mereka lolos ke perempat final. Dia adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa Togo dengan 32 gol.
Gaya bermain
Setelah menandatangani kontrak dengan Arsenal, manajer klub Arsene Wenger menyamakan Adebayor dengan salah satu pengaruh besarnya sebagai seorang striker, Nwankwo Kanu, dan mendeskripsikannya sebagai "tinggi, bagus di udara" dan mampu berlari dengan baik di belakang pemain bertahan. Adebayor bahkan mengenakan nomor punggung 25 di Arsenal, seperti Idolanya, dan nomor punggung 4 di tingkat internasional, bahkan ia diberi julukan "Baby Kanu" di media karena gaya bermain mereka yang mirip. Dia juga dikenal karena kecepatan, kekuatan, dan tekniknya, serta mencetak gol dan kemampuannya untuk bekerja sama dengan rekan satu timnya. Namun, ia juga terkenal karena kurangnya disiplin, khususnya di awal karirnya.
Statistik karier
Penampilan dan gol berdasarkan klub, musim dan kompetisi[3]