Piala Negara-Negara Afrika 2010 adalah edisi ke-27 turnamen sepak bolaPiala Negara-Negara Afrika. Turnamen ini diselenggarakan di Angola sejak tanggal 10 hingga 31 Januari 2010. 15 tim berpartisipasi pada putaran final, setelah Togo memutuskan untuk mengundurkan diri setelah terjadi penyerangan pada bus yang mereka tumpangi.
Juara bertahan Mesir menjuarai turnamen ini setelah menang atas Ghana dengan skor 1–0 pada pertandingan final di Stadion 11 November, Luanda. Nigeria berada pada peringkat ketiga setelah mengalahkan Aljazair dengan skor yang sama dalam pertandingan perebutan tempat ketiga di Stadion Nasional Ombaka, Bengeula. Pemain MesirAhmed Hassan menjadi pemain terbaik sepanjang turnamen, sementara pemain Mesir lainnya Gedo menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang putaran final dengan 5 gol.
Tuan rumah
Sejumlah negara mengajukan diri sebagai tuan rumah penyelenggara, yakni:
Pada 4 September 2006, Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) menyetujui kompromi antara negara-negara pesaing untuk menjadi tuan rumah Piala Afrika setelah mereka mengesampingkan Nigeria. CAF setuju untuk memberikan tiga edisi berikutnya, yakni ke Angola, Guinea Khatulistiwa/Gabon, dan Libya. Mereka memberikan hak kepada Angola untuk edisi 2010, Guinea Khatulistiwa dan Gabon yang mengajukan penawaran bersama untuk edisi 2012, dan Libya untuk edisi 2014. Edisi ini diberikan kepada Angola untuk mendorong negara itu bergerak menuju perdamaian setelah pecahnya Perang Saudara Angola.
Nigeria, yang sudah pernah dua kali menyelenggarakan turnamen, menjadi tuan rumah cadangan untuk edisi 2010, 2012, dan 2014, apabila negara tuan rumah yang ditunjuk gagal memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh CAF.
Konfederasi Sepak Bola Afrika mengumumkan bahwa kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010 juga akan menjadi kualifikasi untuk turnamen ini. Terlepas dari fakta bahwa Angola adalah tuan rumah edisi ini, mereka juga perlu berpartisipasi dalam Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010. Situasi serupa juga berlaku untuk Afrika Selatan. Meskipun mereka akan menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2010, mereka masih harus bersaing dalam turnamen kualifikasi tersebut untuk memenuhi syarat untuk Piala Afrika 2010.
Penempatan pot dilakukan berdasarkan penampilan mereka pada tiga edisi terakhir turnamen. Pot 1 berisi empat negara unggulan teratas. Angola diunggulkan sebagai tuan rumah dan Mesir sebagai juara bertahan.
16 orang wasit dan 16 orang asisten wasit telah ditunjuk untuk memimpin pertandingan dalam turnamen ini, di mana 3 di antaranya berasal dari luar Afrika.
Pada babak grup, jika terdapat dua atau lebih tim yang tergabung dalam satu grup yang sama imbang pada jumlah poin yang sama, maka urutan posisi akhir akan ditentukan menurut kriteria peringkat yang urutannya sebagai berikut.[1]
angka poin yang didapat pada pertandingan di antara tim yang dipertanyakan pada babak grup
selisih gol yang dihasilkan pada pertandingan di antara tim yang dipertanyakan pada babak grup
jumlah gol yang dicetak pada pertandingan di antara tim yang dipertanyakan pada babak grup
selisih gol dalam keseluruhan babak grup
jumlah gol yang dicetak dalam keseluruhan babak grup
poin sistem fair play yang memperhitungkan jumlah kartu merah dan kuning
^ abcPerbandingan ketiga tim hanya melibatkan pertandingan antar mereka. Mereka imbang dalam poin dan selisih gol, sehingga diurutkan berdasarkan jumlah gol yang dicetak: Zambia 4 gol, Kamerun 3 gol, dan Gabon 2 gol.
Para pemain berikut terpilih sebagai yang terbaik di posisi masing-masing, berdasarkan penampilan mereka sepanjang turnamen. Penampilan mereka dianalisis oleh Kelompok Studi Teknis (Technical Study Group, TSG) turnamen, yang memilih tim.[4]
Maskot edisi ini diberi nama Palanquinha yang terinspirasi oleh Giant Sable Antelope (Hippotragus niger variani), simbol nasional dan hewan berharga di Angola. Di Angola, hewan ini hanya ditemukan di Taman Nasional Cangandala di Provinsi Malange.
Pada 8 Januari 2010, bus tim nasional Togo diserang oleh orang-orang bersenjata di Provinsi Cabinda, Angola ketika melakukan perjalanan untuk turnamen ini. Seorang juru bicara Federasi Sepak Bola Togo mengatakan bahwa asisten pelatih Améleté Abalo dan petugas pers Stanislaud Ocloo telah meninggal beserta dengan pengemudi bus. Kelompok separatis Front untuk Pembebasan Enklave Cabinda-Posisi Militer (Front for the Liberation of the Enclave of Cabinda-Military Position, FLEC-PM) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Togo mengundurkan diri dari turnamen pada keesokan harinya. Para pemain awalnya memutuskan untuk tetap bertanding dalam rangka memperingati para korban dengan cara tersebut, namun mereka kemudian diperintahkan untuk kembali oleh pemerintah Togo.[5]
Setelah kepergian mereka dari Angola, Togo secara resmi didiskualifikasi dari turnamen setelah gagal tampil pada pertandingan pembuka Grup B melawan Ghana pada 11 Januari. Pada 30 Januari 2010, CAF melarang Togo berpartisipasi dalam dua turnamen Piala Afrika berikutnya dan mendenda mereka sebesar $50.000 karena "keterlibatan pemerintah dalam penarikan dari turnamen".[6] Atas hal itu Togo tidak dapat tampil hingga edisi 2015. Sanksi ini kemudian dicabut pada 14 Mei 2010 oleh Court of Arbitration for Sport.[7]