Johannesburg
Johannesburg adalah kota terbesar di Afrika Selatan dan salah satu kota terbesar di benua Afrika. Kota ini adalah kota bersejarah yang muncul sejak era kolonial. SejarahMerupakan kota bersejarah dengan latar belakang sejarah perselisihan Boer (petani) Belanda perintis-yang bermukim di Transvaal-dengan para penambang kebangsaan Inggris, yang membantu membangun kota segera setelah emas ditemukan pada 1886 di Witwatersrand yang berdekatan. Lokasi yang kelak menjadi jantung kota ini ialah salah satu dari banyak bidang tanah yang dinyatakan sebagai galian umum. Di bawah para komisaris Johann Rissik dan Christian Johanes Joubert, mulai tumbuh sebagai kota utama di daerah pertambangan itu, dan menjadi pusat jalur KA seluruh Afrika Selatan. Pada 1899, Perang Boer pecah antara Inggris dengan Afrika Selatan (yang terdiri dari Republik Afrikaner Transvaal dan Negara Bebas Oranye). Simpati dunia tertuju pada para pemukim Afrika yang terlibat perang hidup-mati buat merdeka, tetapi pada 1900 mereka kalah, dan pertambangan miliknya diserahkan pada Inggris. Pada 1922, penambang berkulit putih mogok karena memprotes penempatan orang kulit hitam pada posisi setengah terampil. Pemogokan ini menelan korban 200 jiwasebelum berhasil diatasi, tetapi hal itu mengawali ketegangan yang mengarah pada UU Apartheid 1940-an. UU ini belum diperbaharui sampai 1994, saat pemerintahan mayoritas kulit hitam dimulai di sini. Pada 1994, rakyat Afrika Selatan memilih Nelson Mandela sebagai presiden pertamanya yang berkulit hitam. PendudukWalau hubungan antar ras di sana masih sedang diperkuat, kini Johannesburg menikmati kekayaan budaya dari pluralitas penduduk kosmopolitan. Dengan luas 104 mil2 (269 km2), Johannesburg berpenduduk 1,6 juta jiwa yang 60% merupakan warga kulit hitam dan sisanya ialah warga Eropa, Asia, dan Yahudi. Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Johannesburg.
|