Telepenginjilan


Telepenginjilan atau televangelisme (tele- "jarak (jauh)" dan "evangelisme," yang berarti "pelayanan" atau "penginjilan", terkadang disebut telepelayanan) adalah penggunaan media, khususnya radio dan televisi, untuk menyampaikan kekristenan. Telepenginjil atau televangelis adalah pelayan, baik yang resmi, menyatakan diri, maupun yang mengabdikan sebagian besar pelayanannya untuk penyiaran televisi. Beberapa telepenginjil juga merupakan pendeta, pastor, atau pelayan tetap di tempat ibadatnya sendiri (sering kali merupakan gereja raksasa), tetapi sebagian besar pengikutnya berasal dari khalayak TV dan radio. Yang lain pada umumnya tidak mempunyai jemaat dan bekerja terutama melalui televisi. Istilah ini juga digunakan secara mengejek oleh para kritikus sebagai sindiran karena membesar-besarkan pelayan tersebut.

Telepenginjilan dimulai sebagai fenomena khas Amerika, yang dihasilkan dari media yang sebagian besar diawaatur dengan akses ke jaringan televisi dan TV kabel yang terbuka bagi hampir semua orang yang mampu membelinya, digabungkan dengan jumlah penduduk Kristen yang banyak yang mampu menyediakan dana yang diperlukan. Ini menjadi sangat populer dalam kalangan khalayak Protestan Injili, baik yang berdiri sendiri maupun terorganisasi di sekitar denominasi Kristen. Namun, peningkatan globalisasi penyiaran televisi telah memungkinkan beberapa telepenginjil Amerika menjangkau khalayak yang lebih luas melalui jaringan penyiaran antarbangsa, termasuk beberapa yang secara khusus bersifat Kristen.

Beberapa negara mempunyai media yang lebih teratur dengan pembatasan umum akses atau aturan khusus tentang penyiaran agama. Di beberapa negara demikian, pemrograman keagamaan biasanya diproduksi oleh perusahaan TV (terkadang sebagai persyaratan peraturan atau layanan umum) daripada kelompok kepentingan swasta.

Peristilahan

Kata televangelisme adalah lakuran dari kata televisi dan evangelisme dan diciptakan pada tahun 1958 sebagai judul miniseri televisi oleh Konvensi Baptis Selatan.[1] Jeffrey K. Hadden dan Charles E. Swann telah diperakui dengan memopulerkan kata tersebut dalam tinjauan 1981 Prime Time Preachers: The Rising Power of Televangelism.[2] Namun, istilah televangelis digunakan oleh majalah Time pada tahun 1952, ketika uskup Katolik Roma telegenik Fulton Sheen dirujuk sebagai "telepenginjil pertama".[3]

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ Stewart, Tim (13 Januari 2015). "televangelism". Dictionary of Christianese. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-13. Diakses tanggal 25 Maret 2016. 
  2. ^ Jeffrey K. Hadden and Charles E. Swann, Prime Time Preachers: The Rising Power of Televangelism. Addison-Wesley, 1981. ISBN 978-0201038859.
  3. ^ "Bishop Fulton Sheen: The First 'Televangelist'", Time Magazine, Senin, 14 April 1952

Bacaan lanjut

  • Bekkering, Denis (2018). American Televangelism and Participatory Cultures: Fans, Brands, and Play With Religious "Fakes". Palgrave Macmillan.