Pengakuan Iman WestminsterPengakuan Iman Westminster merupakan sebuah pernyataan iman Calvinis yang lahir pada abad ke-17.[1] Pengakuan Iman Westminster dibentuk dengan maksud untuk mengganti Tiga Puluh Sembilan Pasal.[1] Pengakuan Iman Westminster memperlihatkan corak Calvinisme Inggris yang ada pada abad ke-17, yang berbeda dengan ajaran Calvin sendiri.[1] Pengakuan Iman Westminster mengajarkan penebusan terbatas, artinya bahwa salib hanya dimaksudkan sebagai keselamatan orang yang terpilih.[1] Yesus Kristus membeli keselamatan bagi semua yang diberikan kepada-Nya oleh Bapa-Nya.[1] Pengakuan Iman Westminster juga mengajarkan bahwa orang yang mempunyai iman yang menyelamatkan tetap memiliki kekurang pastian.[1] Kepastian pribadi dalam pengakuan iman ini dianggap sesuatu yang mungkin bagi orang percaya, tetapi jelas yang berbeda dengan iman yang menyelamatkan.[1] Menyangkut kitab suci, Pengakuan Iman Westminster menyatakan bahwa Alkitab merupakan otoritas tunggal dalam kepercayaan Kristen.[2] Pengakuan Iman Westminster juga menyertakan doktrin takdir yang mana dikatakan bahwa sebagian manusia dan malaikat ditakdirkan untuk hidup abadi dan yang lain ditetapkan untuk kematian abadi.[2] Allah bukan pencipta dosa dan bukan juga kekerasan yang ditawarkan bagi kehendak makhluk.[2] Pengakuan Iman ini juga menekankan hubungan Allah dengan ciptaan-Nya melalui perjanjian.[2] Penebusan umat manusia merupakan perimbangan antara kedaulatan Allah dan pertanggungjawaban manusia.[2] Pengakuan Iman Westminster tidak diterima Gereja Inggris, tetapi diterima secara luas oleh Gereja-Gereja Calvinis berbahasa Inggris.[1][3] Gereja Presbiterian Skotlandia menerima pengakuan iman ini pada tahun 1647 sebagai ganti terhadap Pengakuan Iman Skotlandia.[1][3] Lihat juga
Referensi
Pranala luarWikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini:
|