Takut ditangkap dan Terkena ajaran ISIS
Karena pelaku terus dikejar oleh Detasemen Khusus 88 sebagai buronan Teroris, Pelaku ingin menusuk dan membunuh Wiranto, namun gagal[2]
Percobaan pembunuhan Wiranto terjadi pada tanggal 10 Oktober 2019, Saat Wiranto ingin bersalaman dengan warga dan hanya 10 hari sebelum Pelantikan Joko Widodo sebagai presiden, Wiranto selamat dalam penusukan ini.[3]
Wiranto tiba di Alun-Alun Menes untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa di Universitas Mathlaul Anwar Banten, Pandeglang. Kegiatan Wiranto di kampus tersebut berlangsung hingga pukul 11.00 WIB.
Pukul 11.30 WIB
Wiranto kembali dari Universitas untuk kembali ke Alun-Alun Menes untuk menyalami warga dan meninggalkan Tempat.
Pukul 11.50 WIB
Wiranto pun sampai di Alun-Alun Menes.
Tiba-tiba dari belakang, dua orang mengejar Wiranto dan menusuknya 2 kali di sekitar perut, Tusukan pertama, mengenai Wiranto di perut bawah, Wiranto langsung terlihat tertunduk, dan sekali lagi ditusuk lalu berpegangan dengan sikut orang lain lalu jatuh terlentang, Melihat hal tersebut, beberapa polisi langsung memeriksa wiranto dan lainnya mengamankan pelaku, 4 orang terluka dalam kejadian ini.[4]
Namun istri Syahril Alamsyah alias Abu Rara sebagai orang kedua yang ingin menusuk wiranto gagal karena langsung dihalangi polisi, Dan 2 tusukan hanya dilaksanakan oleh Abu Rara sendiri.
Pukul 12.00
Dengan dipangku ajudannya, Wiranto dibawa ke rumah sakit, Dikabarkan, Wiranto masih sadar dan tidak pingsan, Beberapa hari kemudian Wiranto dinyatakan sembuh.
Motif
Syahril Alamsyah alias Abu Rara dan Istrinya Fitri Andriana adalah pelaku percobaan pembunuhan Wiranto, Motif dari penusukan ini adalah karena takut ditangkap.
Abu Rara dan Istrinya sering berhubungan dengan Jamaah Anshorut Daulah, Organisasi Teroris.
Sejak di tangkapnya Abu Zee, Abu Rara jadi sering dikejar oleh Detasemen Khusus 88.[2]