Pada tanggal 4 Agustus 2019 pukul 11:50 WIB sejumlah wilayah di Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah dan sekitarnya mengalami mati listrik yang berdampak kepada 21 juta pelanggan.[2] Pemadaman listrik berlangsung selama beberapa jam (di beberapa daerah bahkan berlangsung hingga malam hari), disertai dengan terganggunya sistem transportasi umum, telekomunikasi, dan lalu lintas akibat pemadaman listrik. PLN menyebut bahwa mati listrik disebabkan oleh adanya gangguan sistem transmisi 500 kV di Ungaran dan Pemalang yang menyebabkan terganggunya transfer energi listrik.[1]
Wilayah
Wilayah yang terkena mati listrik di antaranya Jakarta, Yogyakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur hingga Jawa Tengah.[4] Di Jawa Barat, wilayah yang terkena pemadaman listrik adalah Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi, dan Bogor. Di Banten, wilayah yang terkena pemadaman listrik adalah Cilegon.[5]
Penyebab
Perusahaan Listrik Negara (PLN) awalnya menyebut alasan mati listrik adalah gangguan pada gas turbin 1 sampai 6 di PLTU Suralaya dan gangguan lainnya di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin Cilegon.[6] PLN kemudian meralat alasannya dengan menyebut gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV yang berujung pada transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan.[1] PLN menyatakan permintaan maaf berkenaan dengan ini.[7]
Akibat insiden ini, Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mendapat teguran oleh Presiden Joko Widodo dikarenakan adanya kegagalan teknis.[8]
Lampu lalu lintas juga dilaporkan mati di beberapa kawasan.[14]
Mati listrik ini menjadi viral di Twitter.[15] Tagar #MatiLampu berjaya memuncaki topik terhangat seluruh dunia Twitter dengan sekitar 9.873 cuitan. Tagar lainnya yang dicuitkan termasuk #MatiListrik, #ListrikPadam, dan #Blackout.[16] Warganet juga membandingkan tagar #MatiLampu dengan video Ria Ricis berjudul "Saya Pamit".[17]
Setidaknya delapan kebakaran terjadi pada Minggu malam 4 Agustus hingga Senin dinihari 5 Agustus di delapan lokasi berbeda di Jakarta akibat dari pemadaman listrik yang terjadi.[18] Hal ini terjadi karena masyarakat lalai menggunakan lilin sebagai penerangan saat padamnya listrik.[18]
Kebakaran tersebut mengakibatkan 4 orang tewas yang merupakan satu keluarga pada kebakaran di Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara dan satu orang tewas pada kebakaran di Setiabudi, Jakarta Selatan.[20][21]
^Azhari, Jimmy Ramadhan (5 Agustus 2019). Sandro Gatra, Sandro, ed. "Kebakaran di Teluk Gong, Sekeluarga Tewas". Kompas.com. Diakses tanggal 5 Agustus 2019.Lebih dari satu parameter |author= dan |last= yang digunakan (bantuan); Lebih dari satu parameter |editor-last= dan |editor= yang digunakan (bantuan)