Pasukan Pertahanan Israel (bahasa Ibrani: צבא ההגנה לישראל Tsva HaHagana LeYisraeldengarkanⓘ, "[Tentara] Angkatan untuk Pertahanan Israel"), yang sering kali disingkat dengan singkatan bahasa Ibrani צה"ל Tsahal, atau Tzahal, adalah sebutan bagi angkatan bersenjata Israel, yang terdiri atas Angkatan Darat Israel, Angkatan Udara Israel dan Angkatan Laut Israel. Dalam bahasa Inggris, dikenal sebagai Israel Defence Forces atau disingkat IDF.
IDF adalah salah satu militer paling unik dunia karena juga mengikutkan perempuan dalam wajib militer sejak pembentukannya. IDF adalah salah satu badan paling menonjol dalam masyarakat Israel karena pengaruhnya terhadap ekonomi, budaya dan panggung politik Israel. IDF menggunakan beberapa teknologi yang dikembangkan di Israel, dengan banyak di antaranya dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan IDF di lingkungan operasionalnya di Levant, seperti tank tempur utamaMerkava, pengangkut personel lapis bajaAchzarit, sistem pertahanan udaraIron Dome, sistem perlindungan aktif Trophy untuk kendaraan, dan senapan serbuGalil dan Tavor. Senapan mesin ringan Uzi telah digunakan oleh IDF hingga Desember 2003, mengakhiri layanan yang dimulai pada tahun 1954. Sejak tahun 1967, IDF memiliki hubungan militer yang erat dengan Amerika Serikat,[5] termasuk dalam kerjasama pembangunan, seperti seperti pada jet F-15I, sistem pertahanan laser THEL, dan sistem pertahanan rudal Arrow.
Angkatan Pertahanan Israel dibentuk pada 14 Mei1948 dengan terbentuknya negara Israel "untuk melindungi penduduk Israel dan melawan segala bentuk terorisme yang mengancam kehidupan sehari-hari". IDF menggantikan Haganah (khususnya, cabang operasionalnya, Palmach) sebagai militer permanen dari negara Yahudi ini. Ke dalamnya juga bergabung unsur-unsur sebelumnya dari Brigade Yahudi yang berperang di bawah bendera Britania pada masa Perang Dunia II. Setelah dibentuknya IDF, dua organisasi bawah tanah Yahudi, Etzel dan Lehi bergabung dengan IDF dalam suatu konfederasi longgar, tetapi diizinkan beroperasi secara independen di sejumlah sektor hingga akhir Perang Arab-Israel 1948. Sesudah itu, kedua organisasi ini dibubarkan, dan anggota-anggotanya diintegrasikan ke dalam IDF. IDF modern terbentuk pada periode antara 1949 hingga 1956 melalui pengalaman yang diperoleh dari konflik-konflik regional conflicts dengan tetangga-tetangga Arab mereka.
Dari 1956 hingga 1966, IDF menghadapi lebih sedikit konflik dan menggunakan waktu ini untuk membeli perlengkapan baru dan berubah dari sebuah militer pemula menjadi sebuah kekuatan tempur yang profesional. Pada masa ini pula konon Israel mengembangkan kemampuan nuklir mereka.
Setelah masa damai selama satu dasawarsa, IDF menghadapi serangkaian peperangan dengan tetangga-tetangganya.
Tinjauan umum
Dinas dan jumlah tenaga
Dinas biasa
Laki-laki dan perempuan Yahudi dan Druze yang berusia di atas 18 tahun dikenai wajib dinas militer nasional, meskipun pengecualian dapat diberikan atas alasan-alasan agama, fisik maupun psikologis (lihat Profil 21). Laki-laki dalam komunitas Haredi dapat memilih untuk dikecualikan sementara mereka belajar di Yeshiva, sebuah praktik yang menjadi sumber ketegangan,[6] meskipun sebagian program yeshiva seperti Hesder menyediakan kesempatan untuk berdinas.
Laki-laki berdinas di IDF selama tiga tahun, sementara perempuan dua tahun atau kadang-kadang kurang dari dua tahun. Kadang-kadang IDF dapat meminta perempuan yang menjadi relawan untuk posisi-posisi tempur untuk berdinas selama tiga tahun karena tentara-tentara tempur harus menjalani periode latihan yang lama. Perempuan dalam posisi tempur juga dituntut untuk berdinas sebagai perwira cadangan selama beberapa tahun setelah mereka diberhentikan dari dinas biasa, sebelum mereka menikah atau hamil.
Dinas cadangan
Setelah dinas biasa, kaum laki-laki dapat dipanggil untuk menjalani dinas cadangan hingga satu bulan setiap tahunnya, sampai mencapai usia 43-45 tahun (perwira cadangan dapat menjadi relawan setelah usia ini), dan dapat dipanggil untuk tugas aktif dengan segera pada saat-saat krisis. Pada umumnya, dinas cadangan dilaksanakan dalam satuan yang sama selama bertahun-tahun, dan sering kali satuan yang sama seperti pada dinas aktif dan dengan orang-orang yang sama. Banyak tentara yang telah berdinas bersama-sama dalam dinas aktif tetap bertemu dalam tugas cadangan selama bertahun-tahun setelah mereka dibebastugaskan, sehingga tugas cadangan menjadi suatu pengalaman ikatan bersama antara sesama laki-laki yang kuat dalam masyarakat Israel. Sebuah lelucon Israel terkenal menyebut warga sipil sebagai tentara yang sedang cuti selama 11 bulan.
Meskipun tetap siap untuk dipanggil pada masa-masa krisis, kebanyakan laki-laki Israel, dan praktis semua kaum perempuan, tidak benar-benar melakukan dinas cadangan pada suatu tahun tertentu. Satuan-satuan mereka tidak selalu memanggil semua perwira cadangan mereka setiap tahunnya, dan berbagai pengecualian dapat diberikan bila seseorang dipanggil untuk menjalani dinas cadangan biasa. Bagi para perwira cadangan yang dipanggil pada masa krisis praktis tidak ada pengecualian, tetapi pengalaman memperlihatkan bahwa dalam kasus-kasus demikian (yang paling mutakhir, Operasi Perisai Pertahanan pada 2002) pengecualian jarang diminta atau diberikan; satuan-satuan ini biasanya mencapai tingkat rekrutmen melampaui satuan yang diawaki mereka yang berdinas penuh waktu.
Baru-baru ini diusulkan sebuah rancangan undang-undang untuk memperbaiki dinas cadangan, mengurangi maksimum usia dinas hingga 40 tahun, menjadikannya semata-mata sebagai pasukan darurat, serta banyak lagi perubahan lainnya terhadap struktur yang ada sekarang (meskipun Departemen Pertahanan dapat menunda bagian manapun dari undang-undang itu setiap saat karena alasan-alasan keamanan). Namun, ambang usia bagi banyak perwira cadangan yang posisinya tidak didaftarkan, akan dipatok pada 49 tahun. Undang-undang ini akan mulai diberlakukan pada 13 Maret2008.
Dinas Penjaga Perbatasan
Beberapa tentara IDF menjalani wajib dinas militer mereka di Mishmar Ha Gvool (Magav) atau Polisi Perbatasan Israel. Begitu pasukan-pasukan itu menyelesaikan latihan tempur IDF mereka, mereka menjalani latihan tambahan kontra-terorisme dan Penjaga Perbatasan. Mereka kemudian ditempatkan pada salah satu dari satuan-satuan Penjaga Perbatasan di sekeliling negara.
Satuan-satuan Penjaga Perbatasan berperang berdampingan dengan satuan-satuan tempur IDF. Mereka juga bertanggung jawab atas keamanan daerah-daerah perkotaan yang padat, seperti misalnya Kota Yerusalem.
Banyak perwira di Penjaga Perbatasan yang berasal dari satuan-satuan tempur IDF. Sementara Penjaga Perbatasan tetap mempertahankan struktur komando mereka, di lapangan mereka hampir tidak dapat dibedakan dari satuan-satuan IDF reguler.
Minoritas di IDF
Orang-orang Arab Druze dan Circassian, seperti orang-orang Yahudi Israel, dikenai wajib militer di IDF. Mulanya, mereka dimasukkan dalam satuan khusus yang dinamai "Satuan Minoritas", yang masih ada hingga sekarang, dalam bentuk batalyon patroli Harev, tetapi sejak 1980-an, tentara-tentara Druze telah semakin gencar memprotes praktik ini, yang mereka anggap sebagai suatu bentuk segeregasi dan tidak memberikan akses untuk berdinas di satuan-satuan yang lebih bergengsi. Militer telah semakin banyak menerima tentara Druze ke dalam satuan-satuan tempur biasa dan memberikan mereka akses ke pangkat-pangkat yang lebih tinggi, yang sebelumnya tidak diberikan kepada mereka. Pada tahun-tahun belakangan, beberapa perwira Druze telah mencapai pangkat-pangkat di IDF bahkan hingga Mayor Jenderal, dan banyak yang memperoleh bintang-bintang kehormatan. Namun, beberapa orang Druze masih mengeluhkan diskriminasi dan khususnya tidak dilibatkan dalam Angkatan Udara, meskipun pembatasan resmi dengan alasan keamanan untuk tingkat rendah bagi Druze telah cukup lama dihapuskan. Penerbang Druze pertama lulus pendidikan terbangnya pada 2005, tetapi namanya dirahasiakan karena ia adalah anggota Angkatan Udara, dan merupakan cucu dari seorang Druze Suriah yang membelot dari pertempuran di Ramat Yohanan pada masa perang kemerdekaan, di mana sekitar 1000 tentara dan perwira Druze membelot dan bergabung dengan Israel.
The Sword and the Olive, Martin Van Creveld, ISBN 1-891620-05-3. A thorough and critical history of the IDF from the early defence leagues, and up to the late 1990s.