Pada tahun 1901, Amerika Serikat membentuk "Philippine Constabulary" dengan tujuan untuk membantu memerangi sisa-sisa pasukan revolusi, dan setelah perang, kelompok ini menjadi pasukan pertahanan negeri yand terdiri, sejak semula, orang Amerika dan Filipina.
Philippine Commonwealth, Perang Dingin dan zaman sekarang
Pada zaman "Philippine Commonwealth", Manuel L. Quezon, presiden pertama Commonwealth, mengganti nama Philippine Army menjadi Armed Forces of the Philippines pada tanggal 21 Desember 1935, sesuai dengan "National Defense Act" tahun 1935 (sehingga 21 Desember setiap tahun diperingati sebagai "hari AFP" atau "AFP Day") dan meminta Jenderal Douglas MacArthur sebagai panglima pertama setelah Filipina mendapat kemerdekaan dari Amerika Serikat. MacArthur menerima permintaan itu dan menjadi satu-satunya orang asing yang memiliki jabatan dalam AFP. MacArthur berpangkat "Field Marshal", yang selanjutnya tidak dijabat siapapun dalam AFP. Menurut undang-undang, AFP, di bawah Departemen Pertahanan Nasional, hanya terdiri dari Angkatan Darat yang revitalisasi, dengan Angkatan Laut dan Angkatan Udara melapor langsung ke markas besar Angkatan Darat, serta "Philippine Constabulary" (PC), menjadi suatu divisi sendiri dalam Angkatan Darat. Setelah 3 tahun, pada tahun 1938 PC kembali menjadi cabang dari Angkatan Udara. MacArthur mengembangkan AFP dengan membangkitkan lagi Angkatan Laut pada tahun 1940 dan membentuk Angkatan Udara ("Philippine Army Air Corps" dulunya "Philippine Constabulary Air Corps"), tetapi mereka tidak siap perang pada awal Perang Pasifik pada bulan Desember 1941, sehingga tidak berhasil menahan invasi Jepang pada tahun 1941–1942 ke Filipina.
Selama Perang Dunia II, semua tentara militer Filipina digabungkan ke dalam "Angkatan Perang Amerika Serikat Timur Jauh" ("U.S. Army Forces Far East" atau USAFFE, di mana MacArthur ditunjuk menjadi komandan. USAFFE bertahan terakhir di di pulau Corregidor, sebelum akhirnya tentara Jepang berhasil memaksa sisa tentara Filipina dan Amerika menyerah. Mereka yang selamat dan lolos dari tangkapan Jepang meneruskan perang gerilya di seluruh kepulauan. Setelah Jepang menyerah kalah dalam Perang Dunia II, Filipina mendapatkan kemerdekaan pada tahun 1946 (yang kedua, karena orang Filipina mengakui deklarasi kemerdekaan Aguinaldo pada tahun 1898 sebagai tahun kemerdekaan yang asli). Pada tahun 1947 AFP yang sekarang bangkit dengan peningkatan PAAC menjadi "Philippine Air Force" sampai kini.
"Philippine Army" (PA) – Hukbong Katihan ng Pilipinas (Angkatan Darat Filipina)
"Philippine Navy" (PN) – Hukbong Pandagat ng Pilipinas (Angkatan Laut Filipina)
"Philippine Air Force" (PAF) – Hukbong Himpapawid ng Pilipinas (Angkatan Udara Filipina)
Tiga bagian ini disatukan di bawah "Chief of Staff" yang biasanya berpangkat Jenderal (General) atau Admiral. Ia dibantu oleh seorang "Vice Chief of Staff" (Wakil), yang biasanya berpangkat "Lieutenant General" (Letnan Jenderal) atau "Vice Admiral". Setiap tiga cabang itu dipimpin oleh seorang perwira dengan gelar dan pangkat berikut:
"Commanding General of the Philippine Army" (Lieutenant General) untuk Angkatan Darat
"Flag Officer in Command of the Philippine Navy" (Vice Admiral) untuk Angkatan Laut
"Commanding General of the Philippine Air Force" (Lieutenant General) untuk Angkatan Udara
Komando terpadu
Unit-unit dari tiga cabang ini dapat ditugaskan menjadi kesatuan berbentuk "Unified Command" (Komando Terpadu), yang bersifat kesatuan regional multi-angkatan:[5]
Flag Officer-in-Command of the Philippine Navy (FOIC-PN) - Vice Adm. Jesus C. Millan, AFP
Commanding General of the Philippine Air Force (CG-PAF) - Lt. Gen. Jeffrey F. Delgado, AFP
Pangkat militer
Pangkat perwira dalam militer Filipina biasanya dipanggil dalam bahasa Filipina (Filipino), dan merupakan adaptasi pangkat militer dari Angkatan Perang Amerika Serikat. Kepangkatan perwira adalah sebagai berikut:[6][7]
Himagat (Second Lieutenant/2LT)
Pulimagat (First Lieutenant/1LT)
Kamagat (Captain/CPT)
Magat (Major/MAJ),
Kalakan (Lieutenant Colonel/LTCOL)
Lakan (Colonel/COL)
Brigadyer Heneral (Brigadier General/BGEN)
Magat Heneral (Major General/MGEN)
Tenyente Heneral (Lieutenant General/LTGEN)
Heneral (General/GEN)
Pangkat ini secara resmi digunakan pada Philippine Army, Air Force dan Marine Corps. Pelafalan pangkat ini sebenarnya adalah campuran ambilan dari bahasa Spanyol dan Inggris, kecuali kata-kata "pangalawang" dan "unang" yang berasal dari pelafalan asli bahasa Tagalog.
Philippine Navy menggunakan pelafalan Filipino bagi pangkat perwira, sama dengan bahasa Inggris, karena diambil dari pangkat angkatan laut Amerika Serikat dan Britania Raya. Ada juga pangkat (dalam tanda kurung) yang dapat diterjemahkan dan secara resmi dilafalkan dalam Filipino, sebagai berikut
Tenyente or Tenyenteng Mataas ang Baitang (Lieutenant atau Lieutenant Senior Grade/LT or LTSG)- pangkat terakhir ini unik pada Philippine Navy, sehingga disebut lengkap, bukan hanya "Lieutenant".
Presiden Ferdinand Marcos, yang juga menjabat sebagai "national defense secretary" (dari tahun 1965–1967 dan 1971–1972), mengeluarkan perintah memberikan pangkat jenderal/admiral berbintang lima kepada Presiden Filipina, menjadikan dirinya pemegang pangkat pertama. Sejak itu pangkat ini menjadi pangkat kehormatan bagi panglima tertinggi (commander-in-chief of the armed forces"") bilamana seorang presiden baru menjabat selama periode 6 tahun, sehingga Presiden menjadi perwira militer paling senior.[8]
Satu-satunya perwira militer yang mencapai pangkat jenderal/admiral bintang lima adalah Presiden Fidel V. Ramos (USMA 1950) (presiden pada tahun 1992–1998) yang mulai dari pangkat second lieutenant (letnan dua) terus naik setiap pangkat akhirnya menjadi panglima tertinggi (commander-in-chief of the armed forces).[9][Verifikasi gagal]