Mitsui & Co.
Mitsui & Co adalah sebuah perusahaan asal Jepang yang bergerak di sektor manufaktur.[1] Fokus utama Mitsui & Co adalah industri perusahaan dagang.[1] Pada tahun 2014, Mitsui & Co mendapatkan penjualan sebesar AS$58,1 juta dengan total keuntungan AS$3,6 juta.[1] Pada tahun yang sama, Mitsui & Co menempati peringkat ke-153 dalam daftar Global 2000, sebuah daftar perusahaan terbesar di dunia yang diperingkat oleh majalah bisnis Forbes, dengan total nilai pasar sebanyak AS$25,6 juta dan total aset sebesar AS$106,7 juta.[1] SejarahPerusahaan ini pertama kali dibangun pada tahun 1876 dengan dengan beranggotakan 16 pengurus termasuk pendiri Mitsui, Takashi Masuda.[2] Perusahaan ini dibangun dengan motivasi memajukan kembali usaha perdagangan di Jepang yang sempat dikuasai oleh asing pada zaman Edo.[2] Semenjak berakhirnya Perang Dunia 2, Mitsui menjadi perusahaan perdagangan umum terbesar namun selanjutnya dibubarkan berdasarkan perintah Komandan Tertinggi Sekutu (GHQ).[2] Selanjutnya pada tahun 1947, Tatsuzo Minakami, salah seorang mantan karyawan Mitsui memutuskan untuk mendirikan perusahaan itu kembali hingga saat ini.[2] Area bisnisPerusahaan ini memiliki banyak cabang bisnis, tetapi cabang bisnis yang paling mendominasi adalah minyak dan gas (pendapatan dari bisnis ini mencakup lebih dari setengah laba total).[3] Selain itu, bisnis bijih besi dan mineral juga merupakan cabang bisnis yang paling banyak memberikan pendapatan perusahaan ini hingga seperampatnya pada tahun 2015.[3] Berikut adalah jenis bisnis yang aktif dipasarkan oleh Mitsui:
Kerjasama dengan InternuxPada tahun 2013, Mitsui melakukan kerja sama dengan salah satu penyedia layanan jaringan di Indonesia, PT Internux.[3] Nilai investasi dalam kerja sama dua perusahaan tersebut berjumlah USD 550 juta yang mana uang tersebut akan digunakan untuk mengembangkan infrastruktur, jaringan tulangbelakang, pembayaran lisensi, dan konstruksi fasilitas pada tahun 2014.[4] Selain itu, Mitsui juga terus memberikan suntikan dana sebesar USD 1 juta dan USD 75 juta hingga pada tahun 2014.[5] Referensi
Pranala luar |