Kedutaan Besar Republik Indonesia di Budapest (KBRI Budapest) (bahasa Hungaria: Indonéz Köztársaság Nagykövetsége Budapesten) adalah misi diplomatik Republik Indonesia untuk Hungaria.[1] Duta besar Indonesia pertama untuk Hungaria adalah Sarino Mangunpranoto (1962–1966).[2] Sementara duta besar saat ini adalah Abdurachman Hudiono Dimas Wahab yang dilantik oleh PresidenJoko Widodo pada tanggal 7 Januari 2019.[3]
Sejarah
Hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Hungaria dimulai pada tanggal 26 Juni 1955. Duta Besar Indonesia untuk CekoslowakiaBurhanuddin Mohammad Diah diberi tugas untuk merangkap sebagai duta besar untuk Hungaria pada tanggal 13 November 1959. Pada tanggal 30 Maret 1960, KBRI Budapest dibuka dan dipimpin R. Iman Surjakusuma sebagai Kuasa Usaha KBRI sampai kedatangan duta besar pertama untuk Hungaria Sarino Mangunpranoto pada tanggal 10 Agustus 1962.[2][4]
KBRI Budapest pernah merangkap sebagai perwakilan Indonesia untuk Republik Bosnia dan Herzegovina, Republik Kroasia, dan Republik Makedonia Utara. Hubungan bilateral antara Indonesia dengan Bosnia dan Herzegovina dimulai pada tanggal 20 Mei 1992. Kemudian pada tanggal 11 April 1994 di New York, sebuah komunike bersama ditandatangani oleh Duta Besar Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-BangsaNugroho Wisnumurti dan Wakil Presiden Bosnia dan Herzegovina Ejup Ganic. Setelah itu, Duta Besar Indonesia untuk Hungaria Soelaeman Pringgodigdo yang merangkap sebagai duta besar Indonesia untuk Bosnia dan Herzegovina menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada Presiden Bosnia dan Herzegovina Alija Izetbegovic pada tanggal 8 Februari 1995.[2]
Hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Kroasia dimulai pada tanggal 2 September 1992 dengan penandatanganan komunike bersama di Jakarta. Pada tanggal 11 Oktober 1994, Duta Besar Soelaeman Pringgodigdo merangkap sebagai duta besar Indonesia untuk Kroasia menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada Presiden Kroasia Franjo Tuđman. Sedangkan untuk Makedonia Utara, pada tanggal 13 Maret 2007, Duta Besar Indonesia untuk Hungaria Mangasi Sihombing yang merangkap sebagai duta besar Indonesia untuk Makedonia Utara menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada Presiden Makedonia Utara Branko Crvenkovski.[2]
Pada tahun 2010, pemerintah Indonesia membuka kedutaan-kedutaan besar di Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina dan Zagreb, Kroasia, sehingga KBRI Budapest tidak lagi merangkap sebagai perwakilan Indonesia untuk kedua negara tersebut.[5] Kemudian pada tahun 2015, pemerintah Indonesia memindahkan perangkapan untuk Makedonia Utara ke KBRI Sofia di Bulgaria.[2]
^S. Sumadi (1984). Menteri-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 1966. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. hlm. 7.
^S. Sumadi (1984). Menteri-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 1966. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. hlm. 7.
^R. Masri Sareb Putra (2017). 101 Tokoh Dayak: Yang Mengukir Sejarah 2. Tangerang: An1mage. hlm. 163.