Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus (KBRI Damaskus) (bahasa Arab: سفارة جمهورية اندونيسيا في دمشق) adalah misi diplomatik Republik Indonesia untuk Republik Arab Suriah.[1] Duta besar Indonesia pertama untuk Suriah adalah Muhammad Main (1963–1966).[2] Sementara duta besar saat ini adalah Wajid Fauzi yang dilantik oleh PresidenJoko Widodo pada tanggal 7 Januari 2019.[3]
Sejarah
Secara resmi perwakilan Indonesia di Damaskus dibuka pada bulan Juli 1956 yang dikepalai oleh Zeini Hasan sebagai Kuasa Usaha.[2] Pada saat Suriah bergabung dengan Republik Arab Bersatu dari Februari 1959 sampai September 1961, status KBRI Damaskus berubah menjadi sebuah konsulat jenderal atau Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Damaskus (KJRI Damaskus). Setelah September 1961, KJRI Damaskus kembali menjadi KBRI Damakus.[4]
KBRI Damaskus pernah dua kali mendapat perangkapan untuk negara lain, yang pertama untuk Lebanon yang dimulai pada tahun 1976.[4] Perangkapan untuk Lebanon berakhir pada tahun 1996 setelah dibukanya KBRI Beirut.[5] Perangkapan kedua adalah untuk Siprus yang dimulai pada tahun 1988. Perangkapan untuk Siprus berpindah ke KBRI Roma pada bulan April 2005.[4][6]
^ ab"About the Embassy". Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus, Suriah. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2004-04-05. Diakses tanggal 2019-11-27.
^ abc"Riwayat Singkat Kedutaan". Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus, Suriah. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-06-15. Diakses tanggal 2019-11-27.
^"Sejarah KBRI". Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beirut, Lebanon. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-17. Diakses tanggal 2019-11-27.