Jintan (Trachyspermum roxburghianum syn. Carum roxburghianum) merupakan tumbuhan menjalar yang bijinya dapat digunakan sebagai rempah-rempah dan obat-obatan. Biji tanaman ini sering digunakan sebagai bumbu dapur untuk masakan India. Tanaman ini banyak dibudidayakan di India dan Asia Tenggara. Rasanya dari jintan hampir sama dengan rasa kelabat dan sangat berbeda dengan rasa dari jenis rempah-rempah yang lain.
Taksonomi
Nama spesies untuk jintan adalah Cuminum cyminum.[2] Jintan berasal dari famili Umbelliferae dan ordo Umbelliflorae. Spesies tanaman dalam famili Umbelliferae semuanya adalah herba yang berdaun harum. Bagian daun berjumlah tunggal atau majemuk dengan duduk daun tersebar pada roset akar. Bagian daunnya memiliki pelepah dan tidak memiliki daun penumpu. Bagian bunga dari famili Umbellifera berkelamin dua. Bunganya menjadi payung majemuk atau payung ganda yang tersusun dari aktinomorf. Jumlah lekuk kelopaknya ada lima dengan jumlah mahkota bunga juga lima. Mahkota kadang tidak muncul dan kalau muncul cepat gugur. Lima benang sarinya berseling dengan mahkota bunga dengan kepala benang sari beruas dua. Tangkai putik menebal sehingga menutupi bakal buah.[3]
Tampilan fisik dana aroma
Biji jintan berbentuk pipih dengan tekstur yang lembut. Warna bijinya kuning kecoklatan dan beraroma sedap.[4]
Kegunaan
Bumbu masakan
Jintan merupakan salah satu rempah-rempah utama dalam masakan di Timur Tengah dan Asia. Penggunaan jintan di Asia khususnya pada masakan-masakan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Jintan memiliki rasa pedas dan manis. Di Belanda, jintan digunakan sebagai bahan campuran pembuatan keju.[5] Bagian jintan yang dijadikan rempah-rempah adalah bijinya.[6]
Pengobatan
Jintan mengandung senyawa kimia yang dapat digunakan sebagai obat. Senyawa-senyawa ini antara lain karvakol, timol, eugenol, karyopilen dan flavonoid. Jenis eugenol di dalam jintan adalah monoterpenoid. Jenis karyopilennya adalah seskuiterpen bisiklik. Sedangkan jenis flavonoidnya antara lain kuersetin, apigenin, luteolin, salvigenin, dan genwanin. Senyawa-senyawa ini digunakan sebagai obat untuk infeksi saluran kemih, gangguan pencernaan, malaria, batuk, asma dan demam.[7]
Minyak atsiri
Buah jintan dapat dibuat menjadi minyak atsiri. Kandungan minyak di dalamnya sekitar 3-7%.[8]
^Miharti, T., Kurniawati, dan Algozi, D. E. A. (2019). Kamus Tata Boga(PDF). Jakarta: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 38. ISBN978-602-437-919-3.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)