Ibrani 2:5–14 = Anak Allah lebih tinggi daripada malaikat-malaikat
Ayat 3
Bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai. (TB)[5]
Injil rasuli pertama-tama diberitakan oleh Tuhan YesusKristus dan kemudian diteguhkan oleh
(1) kesaksian dari tangan pertama mereka yang telah mendengar dan mengenal Yesus selama hidup-Nya di dunia (bandingkan Kisah Para Rasul 1:4; 1 Yohanes 1:1), dan
(2) kesaksian dari Allah sendiri, yang bersaksi tentang keaslian pemberitaan Injil keselamatan melalui "tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh bagai-bagai penyataan kekuasaan" (Ibrani 2:4) dan oleh karunia-karunia rohani (bandingkan 1 Korintus 12:4–11). Demikian gereja mula-mula memberitakan Injil bukan saja dengan kata-kata tetapi juga "dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh" (1 Tesalonika 1:5).[6]
Pada saat orang percaya tergoda untuk tidak setia kepada Allah dan menyerah kepada dosa, orang itu harus berdoa kepada Kristus yang telah menang atas segala pencobaan dan kini, selaku Imam Besar kita, berjanji untuk memberikan kekuatan dan kasih karunia untuk mengalahkan dosa. Tanggung jawab kita adalah mendekat kepada-Nya pada saat mengalami kesulitan; tanggung jawab-Nya adalah memberikan pertolongan manakala diperlukan (Ibrani 4:16).[6]
^Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
^John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 979-415-905-0.