Flavius Valerius Severus

Severus II
Flavius Valerius Severus
sebagai Caesar (305–306)
Kaisar ke-55 Kekaisaran Romawi
Berkuasa1 Mei 305 – musim panas 306 (sebagai Caesar di barat di bawah kepemimpinan Constantius Chlorus);
musim panas 306 – Maret atau April 307 (sebagai Augustus di barat, dalam kompetisi dengan Konstantinus, Maxentius, dan Maximian)
PendahuluKonstantius I
PenerusMaxentius, Licinius
KelahiranIllyria
Kematian16 September 307
Tres Tabernae
KeturunanFlavius Severianus
Nama lengkap
Flavius Valerius Severus Augustus

Flavius Valerius Severus atau Severus II adalah seorang Kaisar Romawi Barat yang memerintah secara singkat pada periode penuh gejolak Kekaisaran Romawi pada awal abad ke-4. Ia menjabat sebagai Augustus dari tahun 306 hingga 307 M, setelah sebelumnya menjabat sebagai Caesar di bawah pemerintahan Diokletianus dan Konstantius Klorus. Kariernya mencerminkan kompleksitas politik Kekaisaran Romawi saat itu, terutama selama periode yang dikenal sebagai Tetrarki.

Kehidupan Awal

Informasi tentang kehidupan awal Severus II sangat terbatas. Ia kemungkinan lahir di provinsi Illyria pada pertengahan abad ke-3 M, wilayah yang pada masa itu dikenal sebagai tempat kelahiran banyak perwira militer Romawi. Tidak banyak catatan tentang keluarganya, tetapi latar belakangnya sebagai tentara menjadikannya salah satu kandidat untuk dipromosikan dalam sistem Tetrarki, yang sangat bergantung pada loyalitas militer.

Karier Politik dan Militer

Pengangkatan sebagai Caesar

Pada tahun 305 M, ketika Diokletianus dan Maximianus mengundurkan diri sebagai Augustus pertama dalam sejarah Romawi, sistem Tetrarki yang mereka bentuk mengalami perubahan besar. Konstantius Klorus dan Galerius menjadi Augustus, sementara Severus II diangkat sebagai Caesar untuk mendukung Konstantius di Barat. Severus dipercayakan untuk mengelola Italia dan Afrika, wilayah-wilayah penting bagi stabilitas ekonomi dan militer kekaisaran.

Menjadi Augustus

Pada tahun 306 M, Konstantius Klorus meninggal di Eboracum (sekarang York, Inggris). Meskipun Galerius mengangkat Severus II menjadi Augustus untuk menggantikan Konstantius, pasukan Konstantius memilih putranya, Konstantinus (kelak dikenal sebagai Konstantinus Agung), sebagai Augustus. Hal ini menyebabkan konflik dalam hierarki Tetrarki.

Galerius tetap mendukung Severus II sebagai Augustus, tetapi legitimasi Severus diragukan oleh banyak pihak karena ia tidak memiliki dukungan luas dari pasukan maupun rakyat di Barat.

Konflik dengan Maxentius

Pada akhir tahun 306 M, Maxentius, putra mantan Augustus Maximianus, memberontak di Roma dan memproklamirkan dirinya sebagai Princeps (penguasa) Italia. Untuk memadamkan pemberontakan ini, Severus II memimpin pasukan ke Italia. Namun, banyak pasukannya, yang sebelumnya bertugas di bawah Maximianus, membelot ke pihak Maxentius.

Severus terpaksa mundur ke Ravenna, sebuah kota yang memiliki pertahanan kuat. Maximianus berhasil meyakinkan Severus untuk menyerah dengan jaminan keselamatan. Namun, jaminan ini tidak ditepati, dan Severus ditawan oleh Maxentius.

Kematian

Severus II dieksekusi pada tahun 307 M atas perintah Maxentius, meskipun beberapa sumber mencatat bahwa ia dipaksa bunuh diri. Ia kemungkinan dibunuh di Tres Tabernae (dekat Roma). Kematian Severus menandai salah satu dari banyak pergolakan politik selama akhir periode Tetrarki.

Referensi

  1. Odahl, Charles Matson. Constantine and the Christian Empire. Routledge, 2004.
  2. Barnes, Timothy D. The New Empire of Diocletian and Constantine. Harvard University Press, 1982.
  3. Potter, David S. The Roman Empire at Bay AD 180-395. Routledge, 2004.
  4. Southern, Pat. The Roman Empire from Severus to Constantine. Routledge, 2001.

Pranala luar

Flavius Valerius Severus
Lahir: Tidak diketahui Meninggal: 16 September 307
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Constantius Chlorus
Kaisar Romawi
306–307
Menjabat bersama dengan: Galerius
Diteruskan oleh:
Licinius
Jabatan politik
Didahului oleh:
Constantius Chlorus ,
Galerius
Konsul Kekaisaran Romawi
307
bersama dengan Maximinus Daia ,
Galerius,
Maximian,
Konstantinus I
Diteruskan oleh:
Diocletian ,
Galerius,
Maxentius,
Valerius Romulus