Anastasius II (bahasa Yunani: Ἀναστάσιος Β΄; nama asli: Artemius; wafat sekitar tahun 719) adalah seorang kaisar Bizantium yang memerintah dari tahun 713 hingga 715. Ia naik takhta setelah pemberontakan melawan Kaisar Philippikos Bardanes. Masa pemerintahannya tergolong singkat, namun ia diingat sebagai penguasa yang berusaha memperbaiki administrasi dan pertahanan Kekaisaran Bizantium yang kala itu menghadapi ancaman eksternal.
Latar Belakang
Anastasius II lahir dengan nama Artemius dan berasal dari latar belakang yang tidak tercatat secara rinci dalam sejarah. Karirnya mulai dikenal ketika ia dilibatkan dalam pemerintahan sebagai pejabat kekaisaran, meskipun detail kehidupannya sebelum menjadi kaisar tidak banyak diketahui.
Naik Takhta
Anastasius II naik takhta pada Juni 713 setelah pasukan di Konstantinopel memberontak melawan Kaisar Philippikos Bardanes yang kehilangan dukungan karena kebijakan dan ketidakstabilannya. Pasukan berhasil menggulingkan Philippikos, dan Artemius kemudian dinobatkan sebagai kaisar dengan nama Anastasius II.
Kebijakan Pemerintahan
Setelah naik takhta, Anastasius II berupaya melakukan reformasi dan memperbaiki kondisi dalam negeri. Berikut beberapa kebijakan utamanya:
- Reformasi Administrasi: Anastasius memperkenalkan sejumlah reformasi untuk memperkuat administrasi kekaisaran dan mencegah munculnya pemberontakan serupa. Ia membersihkan jabatan pemerintahan dari loyalis Philippikos, yang dinilai tidak efektif.
- Persiapan Pertahanan: Mengingat ancaman serangan dari Kekhalifahan Umayyah, Anastasius II memperkuat pertahanan kekaisaran. Ia memperkuat benteng di daerah perbatasan dan mempersiapkan angkatan laut dengan mengirimkan pasukan ke daerah penting seperti Rhodes dan Siprus.
- Pemulihan Ortodoksi: Anastasius membalikkan kebijakan Philippikos yang mendukung pandangan Monotelitisme, sebuah ajaran yang menyimpang dari Ortodoksi. Ia mengakui keputusan Konsili Kalsedon dan mencoba menormalkan hubungan dengan Gereja.
Konflik dan Akhir Pemerintahan
Meskipun Anastasius melakukan reformasi yang signifikan, pemerintahannya tidak berlangsung lama. Pada tahun 715, muncul pemberontakan di wilayah Opsikion yang mendukung Theodosius III sebagai kaisar. Anastasius berusaha melawan pemberontakan ini tetapi gagal mempertahankan kekuasaannya, sehingga ia melarikan diri ke Nicea. Di sana, ia akhirnya dipaksa menyerah, dan Theodosius III dinobatkan sebagai kaisar baru.
Masa Pengasingan dan Kematian
Setelah menyerah, Anastasius memilih kehidupan religius dan menjadi seorang biarawan. Pada tahun 719, ia diduga terlibat dalam pemberontakan yang mencoba menggulingkan Kaisar Leo III. Namun, pemberontakan tersebut gagal, dan Anastasius ditangkap serta dihukum mati.
Referensi
- Oxford Dictionary of Byzantium, Anastasius II.