Ernest Prakasa, S.Hub.Int. (lahir 29 Januari 1982) adalah pemeran, sutradara, pelawak tunggal, penulis, dan produser Indonesia keturunan Tionghoa. Namanya mulai dikenal sebagai pelawak tunggal sejak meraih peringkat ketiga dalam acara Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV di tahun 2011.[1] Ernest merambah ke industri perfilman Indonesia sebagai aktor, hingga kemudian berkembang menjadi sutradara dan penulis skenario.
Karier
Ernest mengawali kariernya dengan bekerja di stasiun radio. Pada bulan Januari 2001, Ernest menjadi pengarah musik dalam stasiun radio Paramuda Bandung yang disalurkan di frekuensi 93,7 FM sampai bulan Maret 2005.[2] Pada bulan Agustus di tahun yang sama, Ernest memulai pekerjaan baru sebagai asisten manajer di perusahaan produsen musik Sony BMG Indonesia hingga Februari 2008. Pada bulan Mei 2008, Ernest menjabat sebagai manajer pemasaran di perusahaan rekaman Dr. M sampai dengan bulan Agustus tahun 2011.[3]
Pada tahun 2011, Ernest mendaftar untuk audisi Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim pertama. Ia berhasil lolos audisi dan terpilih menjadi salah satu dari tiga belas finalis dari seluruh Indonesia. Bersama Raditya Dika, Pandji Pragiwaksono, Isman H. Suryaman dan Ryan Adriandhy, Ernest mendirikan Stand Up Indo, yang merupakan sebuah komunitas pelawak tunggal pertama di Indonesia, yang hingga kini telah memiliki sub-komunitas di puluhan provinsi, serta dianggap sebagai salah satu perintis budaya komedi tunggal di Indonesia. Ernest pun diangkat sebagai ketua pertama dari komunitas tersebut hingga periode Juni 2013.
Ernest merupakan pelawak tunggal pertama yang melakukan sebuah tur komedi tunggal pada tahun 2012. Tur tersebut dinamai "Merem Melek", dengan menjelajahi sebelas kota di Indonesia dan diakhiri di Gedung Kesenian Jakarta pada 10 Juli 2012.[4][5] Ernest juga pernah menggelar sebuah pertunjukan komedi tunggal bersama para pelawak yang berasal dari etnis Tionghoa di Indonesia, dengan judul "Ernest Prakasa & The Oriental Bandits" yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta pada 9 Februari 2013, sehari sebelum perayaan Imlek dalam tahun tersebut.[6]
Pada bulan November 2013, Ernest melakukan tur keduanya yang diberi judul "Illucinati", dengan menyambangi tujuh belas kota dan kembali ditutup di Gedung Kesenian Jakarta pada tanggal 25 Januari 2014. Acara penutupan tersebut meraih rekor sebagai tur komedi tunggal spesial pertama di Indonesia yang digelar sebanyak tiga kali pertunjukan dalam satu hari. Dua tur berikutnya yang ia jalankan adalah "Happinest" pada tahun 2015 dan "Setengah Jalan" pada tahun 2017, dilakukan masing-masing di belasan kota di Sumatra hingga Sulawesi.
Sejak 2015 sampai 2022, Ernest bekerjasama dengan rumah produksi Starvision Plus untuk membuat film-filmnya. Akhirnya, ia memutuskan untuk mendirikan rumah produksi sendiri dengan nama Imajinari bersama Dipa Andika.[7]