Bakriyadi Arifin

Bakriyadi
LahirBhakriyadi Muhammad Arifin
18 Februari 1993 (umur 31)
Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia
PekerjaanPelawak tunggal, pemeran
Tahun aktif2013—sekarang


Bakriyadi Arifin (lahir 18 Februari 1993) adalah seorang pelawak tunggal berkebangsaan Indonesia. Bakri, begitu ia kerap disapa, mudah dikenali dengan tubuhnya yang kecil serta wajahnya yang unik. Meskipun kelahiran Sumatera Barat tepatnya di Bukittinggi, namanya justru lebih dikenal di Bogor karena di sanalah ia berkarier sebagai pelawak tunggal atau komika. Bakri adalah salah satu komika binaan komunitas Stand Up Indo Bogor sejak tahun 2013, komunitas yang juga banyak melahirkan komika kelas nasional seperti Jui Purwoto hingga Dzawin Nur Ikram.[1] Bakri pertama kali dikenal ketika membawa komunitasnya, Stand Up Indo Bogor tampil di Liga Komunitas Stand Up yang diadakan oleh Kompas TV pada tahun 2014.

Karier

Keluarga Bakri berasal dari Matur, Agam, Sumatera Barat. Tidak lama setelah kelahirannya, Bakri bersama keluarganya pindah ke Bogor dan berdomisili di sana hingga sekarang. Bakri juga diketahui kuliah di salah satu kampus swasta di Bogor, yaitu BSI Bogor untuk jurusan D3 akuntansi komputer. Bakri kemudian mulai mengenal stand up comedy dan ikut bergabung dengan komunitas Stand Up Indo Bogor di awal tahun 2013, dan menjadi salah satu komika yang paling aktif open mic di komunitas. Tidak hanya itu, di kampusnya ia juga ikut bergabung dengan komunitas stand up comedy di kampusnya dan sering mengisi berbagai acara. Pada tahun 2014, Bakri mengikuti play off ajang Street Comedy IV yang diadakan oleh Stand Up Indo dan menampilkan komika-komika berbakat di seluruh Indonesia, tetapi sayangnya ia belum berhasil lolos ke putaran final.[2] Usahanya berbuah ketika di akhir tahun 2014, Bakri bersama tiga komika Bogor lainnya yaitu Koide Namizo, Fajar Warmit, dan Fajar Nugra mewakili komunitas Stand Up Indo Bogor di ajang kompetisi Liga Komunitas Stand Up (LKS) yang diadakan oleh Kompas TV.[2] Di LKS, Bakri menunjukkan ciri khasnya yang menonjol ketika membawakan materi komedi di samping karakteristiknya yang gampang dikenali yaitu bertubuh kecil serta berwajah unik. Bakri membawakan materi komedi seperti seorang anak kecil yang baru bisa bercerita, yaitu dengan tempo yang datar didukung dengan intonasi yang tepat di setiap pemilihan katanya, sehingga terkesan seperti hafalan namun membuat keunikan tersendiri plus juga dapat mengundang tawa penonton. Didukung dengan mimik mukanya yang unik dan terlihat polos ketika tampil menjadi faktor tambahan yang juga mengundang tawa dari penonton selain gaya materi komedinya tersebut. Bakri dan rekan-rekannya berhasil menembus semifinal LKS setelah menyingkirkan tim komunitas Stand Up Indo Jogja di babak 16 besar dan tim komunitas Stand Up Indo Padang, tim dari kampung halamannya di babak 8 besar. Tetapi, Bakri dan rekan-rekannya harus mengakui keunggulan tim komunitas Stand Up Indo Medan yang membuat timnya gagal menembus babak grand final dan membuat timnya harus berjuang kembali di babak perebutan tempat ketiga. Di babak perebutan tempat ketiga menghadapi tim komunitas Stand Up Indo Bintaro, Tangerang, Serpong (BTS), Bakri tampil lepas dan sangat baik bahkan ketika penutupan penampilannya sangat pecah sehingga ia dinilai menjadi penampil terbaik malam itu dari semua komika yang tampil di babak perebutan tempat ketiga. Berkat penampilannya itulah dan konsistensi penampilan dari tiga rekannya, komunitas Stand Up Indo Bogor akhirnya meraih juara ketiga di ajang LKS.[3]

Pada tahun 2015, Bakri untuk pertama kalinya bermain di film layar lebar. Bakri bermain di film Ngenest The Movie, film karya Ernest Prakasa yang diambil dari buku trilogi Ngenest : Ngetawain Hidup Ala Ernest karya sang komika yang juga merupakan seorang komika nasional. Di film itu, Bakri berperan sebagai salah satu anak geng yang membully Ernest bersama Amel Carla, Ardit Erwandha, dan Fico Fachriza, di mana ia tetap menggunakan nama Bakri sebagai nama perannya.[4] Pasca bermain film, nama Bakri perlahan mulai menghilang di samping ia tetap rutin berlatih open mic bersama komunitasnya. Akhirnya ia kembali muncul pada tahun 2018 dengan mengikuti audisi Stand Up Comedy Indonesia season 8 (SUCI 8) yang diadakan Kompas TV di Jakarta, dan berhasil lolos sebagai salah satu dari 15 finalis terpilih untuk berkompetisi di SUCI 8. Pada format baru yang diperkenalkan SUCI 8, Bakri awalnya tergabung dalam tim Indro Warkop bersama finalis lainnya yaitu Popon Kerok, Agungprov, Joshua Bertus, dan Rizky Teguh. Bakri berhasil bertahan di show pertama dan lanjut ke mission show di Mabes Polri dengan komika tim Indro Warkop lainnya yang masih bertahan. Namun Bakri akhirnya mengalami close mic di show ketiga karena sempat bermasalah dalam penyampaian materinya saat tampil sehingga penampilannya melebihi durasi yang telah ditentukan. Karena tim Indro Warkop menjadi tim pertama yang tampil di mission show setelah penampilan perdana ketiga tim, Bakri menjadi komika kedua dari tim Indro Warkop serta komika keempat yang harus close mic dari panggung SUCI 8. Pasca SUCI 8 Bakri mulai jarang muncul untuk ber stand up comedy hingga di pertengahan 2021, Bakri bergabung dengan grup musik Teamlo sebagai backing vokal menggantikan Ade Dora yang mundur pasca menjadi korban tsunami di akhir tahun 2018.[5]

Prestasi

Acara Televisi

Filmografi

Diskografi

Referensi

Pranala luar

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41