Liga Komunitas Stand Up (LKS) adalah ajang kompetisi stand up comedy yang diikuti oleh komunitas Stand Up Indo yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia yang diselenggarakan oleh Kompas TV. Liga ini memiliki tagline "Let's Have Fun!".[1]
Latar belakang
Ajang ini merupakan kelanjutan dari Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) yang telah sukses diadakan sejak tahun 2011. Berbeda dengan SUCI yang format kompetisinya adalah komika tampil secara individu, LKS menghadirkan kompetisi antar sesama komunitas Stand Up Indo di mana satu tim komunitasnya diwakili oleh 4 orang komika. LKS kali pertama ditayangkan pada tanggal 26 September 2014, beberapa bulan setelah kompetisi SUCI 4 selesai pada tahun yang sama. LKS ditayangkan setiap hari Jum'at pukul 22.00 WIB oleh Kompas TV. LKS rencananya akan berlanjut di musim berikutnya, setelah selesainya kompetisi SUCI di musim yang sama.[2]
LKS diikuti oleh semua komunitas Stand Up Indo yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia yang diseleksi hingga diperoleh 16 tim komunitas yang berhak tampil ke putaran final. Kompetisi dilakukan dengan sistem knock out hingga tersisa 2 tim komunitas yang berhak tampil di grand final. Juara LKS akan memperoleh piala bergilir Piala Utama serta uang tunai. Bagi tim grand finalis, mereka berhak mengirimkan satu komika dari timnya untuk tampil di SUCI musim berikutnya, langsung ke putaran final tanpa harus mengikuti audisi.[3] Pada musim pertama LKS di 2014, Stand Up Indo Medan keluar sebagai pemenang setelah menyingkirkan Stand Up Indo Jakarta Barat di grand final. Tim Medan mengirimkan Ridho Brado untuk tampil di SUCI 5, sementara tim Jakarta Barat mengirimkan Dicky Difie untuk tampil di SUCI 5.
Setelah vakum selama 8 tahun, LKS kembali diselenggarakan di tahun 2022 namun dengan format berbeda. LKS hadir dengan tajuk "SUCI X: Liga Komunitas" di mana yang tampil adalah komika individu yang mewakili komunitas Stand Up Indo tempat mereka masing-masing bernaung. LKS pada musim kedua ini merupakan salah satu agenda dari penyelenggaraan Stand Up Comedy Indonesia yang memasuki musim ke-10 di tahun yang sama. Untuk musim kedua LKS di 2022, komika Budi Hardian dari komunitas Stand Up Indo Samarinda berhasil keluar sebagai juara 1 dan memastikan lolos langsung ke kompetisi SUCI X, disusul kemudian oleh Gautama Shindu dari komunitas Stand Up Indo Jepara dan Darwin Moa dari komunitas Stand Up Indo Jakarta Pusat yang berturut-turut menjadi juara 2 dan juara 3 dan lolos ke babak Pre Show SUCI X.
Lokasi
Jumlah peserta
Pengisi Acara
Pembawa Acara
Juri
Keterangan:
- * Pada grand-final LKS 2014, Indro Warkop menjadi juri tamu.
Pemenang
Babak-babak
Audisi
Audisi untuk mengikuti LKS 2014 dilakukan secara online. Setiap komunitas yang ingin mengikuti kompetisi ini harus mengunggah video penampilan 4 orang komika yang akan mengikuti kompetisi ke situs LKS Kompas TV. Video berdurasi 12 menit yang artinya keempat komika masing-masing tampil selama 3 menit dengan tema yang sama. Dan di dalam video tersebut tidak diperbolehkan menambah unsur SARA dan pornografi. Jadwal untuk pengiriman video ditentukan oleh Kompas TV hingga akhirnya dipilih 16 tim untuk mengikuti putaran final di Jakarta.
Untuk LKS 2022, audisi dilaksanakan di 5 kota berbeda yaitu Medan, Makassar, Solo, Balikpapan, dan Bekasi. Juri audisi untuk masing-masing kota adalah komika senior baik alumni Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) maupun bukan dan sudah dikenal masyarakat luas, antara lain Randhika Djamil (Medan), Dany Beler (Makassar), Ridwan Remin (Solo), Erwin Wu (Balikpapan), dan Dzawin Nur Ikram (Bekasi). Setiap komunitas Stand Up Indo boleh mengirimkan beberapa komika mereka untuk mengikuti audisi di kota audisi terdekat dan tampil secara individu di hadapan juri audisi dan penonton. Persyaratan untuk konsestan menggunakan persyaratan dari kompetisi SUCI, mengingat ini merupakan bagian dari agenda kompetisi SUCI X di tahun yang sama. Total akan dipilih sebanyak 20 finalis untuk mengikuti putaran final di Jakarta.
Persyaratan kontestan
Video penampilan stand up yang diunggah oleh tim komunitas harus memenuhi beberapa persyaratan berikut:
- Konten stand up tidak mengandung Pornografi dan SARA (Suku, Agama, Ras, dan antar Golongan).
- Peserta berusia minimum 17 tahun dan maksimum 35 tahun saat putaran final LKS dimulai.
- Peserta Audisi harus berstatus Warga Negara Indonesia (WNI).
- Video dan Audio yang dikirimkan berkualitas baik.
- Video yang dikirimkan merupakan 1 video berisikan 4 orang komika dengan total durasi 12 menit (3 menit per komika).
- Materi stand up ke empat komika harus inline (satu tema besar).
- Background video berwarna putih.
- Dalam video audisi, peserta menggunakan baju komunitas.
- Peserta wajib memiliki akun Youtube pribadi, untuk mengupload video dan setuju dengan ketentuan yang tertera di halaman situs LKS Kompas TV.
- Video audisi dapat juga dikirimkan dalam bentuk DVD ke alamat, Kompas TV Building – Studio Orange JL . Palmerah Selatan no. 1 Jakarta Pusat 10270.
- Peserta bukanlah satu atau beberapa kontestan yang pernah ikut putaran final Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) sebelum LKS berlangsung.
- Peserta tidak dipungut biaya.
Putaran final
2014
16 tim komunitas yang disaring lewat 16 video penampilan stand up dari tim komunitas yang terpilih akan unjuk kemampuan di putaran final di Jakarta. Babak ini menggunakan sistem knock out seperti dalam pertandingan sepak bola. Di mana setiap minggu nya akan ada 2 tim komunitas yang berhadapan untuk membawakan materi komedi dalam satu tema yang mampu memukau juri dan penonton. Tim yang kalah harus tereliminasi dan tim yang menang melaju ke fase selanjutnya. Putaran final dibagi jadi lima, yaitu penyisihan (16 besar), babak 8 besar, babak 4 besar, perebutan tempat ketiga, dan grand final.
Dalam sebuah laga yang mempertemukan dua tim komunitas, ada 4 fase yang akan dilalui. Keempat fase tersebut adalah head to head, team battle, medley, dan penilaian akhir.
Head to Head
Pada fase ini, masing-masing komika dari satu tim komunitas diberi kesempatan untuk tampil secara individu di depan juri dan penonton dalam satu tema. setiap satu komika yang tampil diberi waktu penampilan selama 5 menit, yang nantinya akan diberi komentar oleh 4 orang juri setelah penampilannya selesai. Karena ada dua tim yang tampil maka penampilannya dilakukan secara selang-seling untuk tiap komika dari dua tim komunitas. Total penampilan ada 8 komika yang dikelompokkan menjadi 4 laga head to head atau versus. Contohnya pada laga SUI Bogor melawan SUI Jogja, urutan penampilan komikanya: Koide (Bogor), Gigih (Jogja), Bakri (Bogor), Syangit (Jogja), Fazar (Bogor), Sam (Jogja), Fajar (Bogor), dan Imam (Jogja). Maka jika dikelompokkan menjadi 4 laga head to head yaitu: Koide vs Gigih, Bakri vs Syangit, Fazar vs Sam, dan Fajar vs Imam.[4]
Team Battle
Pada fase ini, kedua tim komunitas bertanding secara langsung. Masing-masing komika diberikan satu kata kunci yang mewakili tema laga lalu melakukan mini stand up. Ada 4 kata kunci yang diberikan yang artinya tiap dua komika yang berbeda tim mendapat satu kata yang sama. Penampilan kembali dilakukan secara individu dan selang-seling. Ketika komika dari satu tim melakukan mini stand up, tim yang lain bertindak sebagai heckler, yaitu berupaya memecah konsentrasi lawan yang sedang melakukan mini stand up dengan cara yang sudah ditentukan dan tidak boleh melakukan tipe gangguan yang sama terus menerus. Tim yang diganggu komikanya oleh tim lain harus membalas heckling yang dilakukan tim lawan agar anggota tim yang sedang stand up kembali konsentrasi menyampaikan materi singkatnya. Juri akan menilai tim dari sisi penyampaian materi, tim yang sukses melakukan heckling, dan tim yang mampu menangani heckling tim lawan dengan baik.
Medley
Pada fase ini, tim komunitas melakukan mini stand up sesuai tema yang diberikan, di mana setiap satu komika selesai menyampaikan sebuah bit singkat harus segera disambung oleh komika temannya sehingga pada akhirnya terbentuk sebuah cerita mini bersambung dari bit materi yang diberikan keempat komika dalam satu tim. Juri akan menilai masing-masing tim dari segi hubungan setiap materi yang disampaikan apakah memiliki atau kurang memiliki relasi dari setiap materi. Fase ini hanya dilakukan pada saat babak penyisihan dan grand final.
Penilaian Akhir
Setelah tiga fase utama selesai, maka dilakukan penilaian akhir oleh para juri dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
- Babak head to head, bagi komika yang berhasil akan diberikan nilai 1 dan yang kalah mendapat 0, dan jika seri masing-masing komika mendapat nilai 1. Total nilai 4 untuk tim jika semua komikanya tampil baik dan maksimal.
- Babak team battle, heckler terbaik mendapat nilai 1 serta pembalas heckler terbaik juga mendapat nilai 1. Total nilai 2 untuk tim jika berhasil dalam dua kategori tersebut.
- Babak medley, sama seperti head to head bagi tim yang berhasil akan diberikan nilai 1.
- Apabila terjadi hasil seri, maka penilaian ditentukan melalui penilaian keempat juri secara individu maksimal nilai yang diberikan adalah 2.
Total keseluruhan nilai untuk satu tim adalah 9 untuk babak 16 besar dan grand final, dan 8 untuk babak 8 besar dan 4 besar apabila tim tersebut bisa memenangkan semua kriteria penilaian.
2022
20 komika terpilih dari masing-masing komunitas Stand Up Indo yang mereka wakili sekaligus merupakan hasil akhir audisi 5 kota akan unjuk kemampuan di putaran final di Jakarta. Babak ini menggunakan format open mic layaknya kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) yang dibuat dalam sistem "Sudden Death". Sudden Death dibagi menjadi 2 kelompok komika finalis yang diisi masing-masing 10 komika untuk 1 sistem Sudden Death. 5 komika terbaik dari masing-masing Sudden Death akan dipertemukan di Babak Grand Final dengan tajuk "Final Road To SUCI X". Babak Grand Final akan mencari 3 komika terbaik dari 10 finalis tersisa untuk juara 1, 2, dan 3 serta berhak lolos ke kompetisi SUCI X.
Musim
Musim Pertama (2014)
Di musim pertama ada 16 komunitas Stand Up Indo yang tampil. Stand Up Indo Medan keluar sebagai juara dan mengirimkan Ridho Brado sebagai salah satu finalis SUCI 5 pada tahun 2015 karena menjadi komika yang tampil paling baik dalam tim. Sang runner up, Stand Up Indo Jakarta Barat mengirimkan Dicky Difie sebagai finalis SUCI 5.
Musim Kedua (2022)
Di musim kedua, dengan format berbeda ada 20 finalis yang masing-masing mewakili komunitas Stand Up Indo tempat bernaung yang tampil. Budi Hardian dari komunitas Stand Up Indo Samarinda berhasil keluar sebagai juara 1 dan memastikan lolos langsung ke kompetisi SUCI X sebagai finalis tanpa melalui Pre Show. Juara 2 yaitu Gautama Shindu dari komunitas Stand Up Indo Jepara dan juara 3 yaitu Darwin Moa dari komunitas Stand Up Indo Jakarta Pusat lolos ke babak Pre Show SUCI X.
Tabel
Galeri
Referensi
|
---|
Musim | | |
---|
Pembawa Acara | |
---|
Juri | |
---|
Juri Tamu | |
---|
Pemenang | |
---|
Juara kedua | |
---|
Juara ketiga | |
---|
Finalis | SUCI | |
---|
SUCI 2 | |
---|
SUCI 3 | |
---|
SUCI 4 | |
---|
SUCI 5 | |
---|
SUCI 6 | |
---|
SUCI 7 | |
---|
SUCI 8 | |
---|
SUCI IX (9) | |
---|
SUCI X (10) | |
---|
|
---|
Artikel terkait | |
---|