Aditya Muslim, A.Md.Kep.[1][2][3] (lahir 10 Maret 1991), dikenal sebagai Tretan Muslim, merupakan seorang pelawak tunggal, penyiniar, aktor, dan penyiar radio berkebangsaan Indonesia. Tretan merupakan kontestan dari ajang Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim ketiga pada 2013.
Tretan menjadi kontestan dari Madura pertama yang tampil di kompetisi Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV. Sebelumnya, Tretan bekerja sebagai seorang perawat di sebuah rumah sakit di Surabaya.[5] Pada saat melawak tunggal, Tretan memperkenalkan dirinya dengan gelar "MM", yang berarti Madura Move On. Tretan tereliminasi di babak 6 besar.[6]
Tretan bersama pelawak tunggal lainnya, Praz Teguh dan Arif Alfiansyah membentuk kelompok trio pelawak tunggal yang bernama Overacting pada tahun 2014 dan telah melakukan tur dengan nama sama di beberapa kota besar di Indonesia.
Kemudian, Tretan menjadi seorang personalia YouTube dengan nama akun Tretan Universe yang dikenal melalui beberapa program komedi, seperti "Tretan Barber Soup", di mana ia menjadi seorang tukang cukur, dan "Last Hope Kitchen", di mana ia menjadi seorang koki yang memasak makanan dengan cara ala penghuni indekos. Tretan dan Coki Pardede membentuk sebuah kelompok komedi bernama Majelis Lucu Indonesia.[7] Tretan dan Coki juga mempopulerkan konten "Pemuda Tersesat" yang menghadirkan sosok pendakwah Husein Ja'far Al Hadar.[8]
Kehidupan pribadi
Kasus penistaan agama
Pada 20 Oktober 2018, Coki Pardede bersama Tretan dituding telah menistakan agama Islam. Hal ini dikarenakan Tretan mengunggah video ke saluran YouTube pribadinya mengenai cara memasak daging babi, di mana Coki datang sebagai bintang tamu dan selama proses memasak diselingi gurauan khas mereka berdua. Beberapa gurauan mereka dinilai mengarah ke hukum dalam agama Islam, yang akhirnya memancing beberapa tokoh Islam di Indonesia untuk berkomentar bahwa candaan mereka dinilai sudah menginjak-injak dan bahkan melecehkan agama Islam. Pada 30 Oktober 2018, Coki bersama Muslim sepakat untuk bertanggung jawab atas masalah mereka dengan memutuskan untuk mundur dari Majelis Lucu Indonesia.[9][10]