M. Fauzi Saleh
Karier dokterFauzi adalah lulusan fakultas kedokteran UISU tahun 2008, di mana hingga saat ini Fauzi juga tercatat sebagai dosen di sana.[2] Usai meraih gelar dokter, Fauzi sempat menjadi pengajar akademi kebidanan di Medan. Tidak hanya itu, ia dan beberapa rekannya juga turut andil dalam menggagas sebuah bimbingan belajar bernama CC UKDI pada tahun 2008. CC UKDI boleh jadi merupakan garda terdepan dalam penyediaan wadah belajar untuk Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI). Sebagai pengajar, Fauzi memiliki cara unik dalam memberikan materi kepada anak didiknya. Ia rutin menyelipkan humor di tengah materi kedokteran yang rumit. Dengan metode tersebut, suasana belajar yang terkesan menjemukan mampu dicairkan oleh Fauzi. Dari proses mengajar itulah, sosok yang sempat menjadi Direktur RSU Helvetia Medan ini mulai belajar mengembangkan bakat komedinya.[3] Karier Stand UpSebelum mendalami komedi tunggal, pria yang hendak menekuni spesialisasi obstetri dan ginekologi (SpOG) ini menyalurkan bakat melawaknya di depan para muridnya. Berangkat dari kegemarannya menciptakan lelucon inilah, ia pun berinisiatif mengikuti kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) yang dihelat oleh Kompas TV tahun 2011. Meskipun pengalaman melawak tunggalnya terbilang masih minim, Fauzi berhasil menyisihkan para peserta dari berbagai kota dan menembus babak 13 besar. Nama Fauzi tercatat sebagai comic yang berprofesi sebagai dokter pertama yang tampil di kompetisi tersebut. Namun ia juga mencatat sejarah yang kurang baik pula, yaitu menjadi kontestan pertama yang harus tereliminasi di ajang tersebut.[4] Pulang ke Medan dengan titel finalis kompetisi, tidak lantas memudahkan Fauzi dalam merintis jalannya di bidang komedi. Anak kedua dari empat bersaudara ini dihadapkan pada kenyataan bahwa banyak comic lokal yang juga tak kalah hebat. Namun, hal itu tidak lantas memadamkan semangatnya. Fauzi justru semakin aktif menjajal open mic dari satu kafe ke kafe lain. Kegigihan Fauzi akhirnya membuahkan hasil. Di awal tahun 2012, Ramon Papana, salah seorang pionir stand up comedy, mengajaknya tampil dalam open mic yang disiarkan secara nasional. Ajang tersebut lantas meroketkan namanya sebagai comic yang patut diperhitungkan. Sejak saat itu, undangan melawak tunggal seolah tak henti mengisi agenda Fauzi. Meskipun pamornya kian menanjak, demam panggung tidak luput mengiringi setiap penampilan Fauzi. Namun, penggemar Russell Peters, comic asal Kanada, ini punya kiat jitu untuk menyikapinya. Sebelum naik panggung, ia senantiasa melakukan persiapan semaksimal mungkin, mulai dari mematangkan konsep, menyusun script, hingga berlatih mempraktikannya. Puncaknya pada tahun yang sama, Fauzi menjadi juara favorit Street Comedy II yang diadakan oleh komunitas Stand Up Indo di Depok. Fauzi juga tercatat sebagai salah satu pionir yang membuat stand up comedy populer di Medan. Babe Cabita, juara SUCI pada tahun 2013 adalah salah satu comic yang terlahir dari acara open mic yang diadakan oleh Fauzi di Medan kala itu.[5] Di samping stand up comedy, Fauzi juga tercatat sebagai finalis L-Men of The Year pada tahun 2012 mewakili kota Medan sekaligus provinsi Sumatera Utara. Acara televisi
Referensi
Pranala luar
|