Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi setelah bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan,[3] dan telah berperang selama 5 tahun untuk menaklukkan tanah Kanaan. Diperkirakan sekitar tahun 1400 SM.
Tempat
Bangsa Israel berkemah di Gilgal, yaitu batas timur kota Yerikho.[3]
Setelah Yosua menjadi tua dan lanjut umurnya, berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Engkau telah tua dan lanjut umur, dan dari negeri ini masih amat banyak yang belum diduduki. (TB)[4]
Ayat ini mengawali bagian kedua dari Kitab Yosua. Tanah Kanaan sudah dikuasai sedemikian rupa sehingga perlawanan terarah sudah tidak ada lagi. Negeri itu "berhenti dari perang" (Yosua 11:23), sekalipun masih ada daerah-daerah yang harus ditaklukkan.[5]
Ayat 3
...mulai dari sungai Sikhor di sebelah timur Mesir sampai ke daerah Ekron ke arah utara--semuanya itu terhitung tanah orang Kanaan--;ada lima raja kota orang Filistin, yakni di Gaza, di Asdod, di Askelon, di Gat dan di Ekron--;dan orang Awi[6]
Pertama kalinya disebutkan mengenai lima kota orang Filistin yang berperan dalam sejarah bangsa Israel.
Ayat 5
selanjutnya negeri orang Gebal dan seluruh gunung Libanon di sebelah matahari terbit, mulai dari Baal-Gad di kaki gunung Hermon sampai ke jalan yang menuju ke Hamat;[7]
selanjutnya segala kota di dataran tinggi itu dan seluruh kerajaan Sihon, raja orang Amori, yang memerintah di Hesybon, yang dikalahkan oleh Musa; bersama-sama dia juga dikalahkannya raja-raja Midian, yakni Ewi, Rekem, Zur, Hur dan Reba, raja-raja bawahan Sihon, penduduk negeri itu. (TB)[9]
Juga Bileam bin Beor, juru tenung itu, telah dibunuh oleh orang Israel dengan pedang, beserta orang-orang yang telah mati tertikam oleh mereka. (TB)[10]
Catatan ini mengacu kepada peristiwa Baal-Peor di mana orang Midian dan Moab membujuk orang Israel untuk berkawin campur dan menyembah berhala mereka, atas nasihat Bileam bin Beor yang dipanggil oleh raja Moab, Balak bin Zipor, untuk mengutuki bangsa Israel.[11]
^W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
^J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857