Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi setelah bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan (Yosua 4:19) dan telah berperang selama 7 tahun untuk menaklukkan tanah Kanaan (lihat Yosua 14:10). Diperkirakan sekitar tahun 1400 SM.
Yosua 14:1-5 merupakan pengantar catatan pembagian tanah Kanaan di antara sembilan dan setengah suku, yang berlanjut sampai pasal 19 yang diakhiri dengan pernyataan pada Yosua 19:51.[3] Pembagian tanah ini dilaksanakan sesuai dengan batas-batas yang telah ditetapkan dalam Bilangan 34:2–12, serta instruksi dalam Bilangan 34:16–29, oleh Imam Besar Eleazar, Yosua, dan sepuluh pemimpin dari sembilan setengah suku, yang nama-namanya telah disebutkan dalam Bilangan 34:18–28.[3]
Ayat 1
Inilah semuanya yang diterima oleh orang Israel sebagai milik pusaka di tanah Kanaan, yang telah dibagikan kepada orang Israel oleh imam Eleazar, dan Yosua bin Nun dan para kepala kaum keluarga dari suku-suku mereka, (TB)[4]
Ayat 2
dengan mengundi milik pusaka itu, seperti yang diperintahkan TUHAN dengan perantaraan Musa mengenai suku-suku yang sembilan setengah itu. (TB)[5]
"Dengan mengundi milik pusaka itu": Pelaksanaan undian menurut para Rabi Yahudi dilakukan dengan dua guci, yang satu diisi lembaran-lembaran nama setiap suku dan yang lain diisi lembaran-lembaran nama bagian tanah dengan jumlah yang sama, kemudian satu lembar nama suku diambil bersamaan dengan satu lembar nama bagian tanah.[3] Hasil undian ini diterima sebagai perintah dari TUHAN, "karena undian itu tidak dikontrol dengan cara apapun oleh pendapat atau keputusan atau otoritas manusia" (menurut Calvin). Lihat pula Bilangan 26:56.[3]
"Seperti yang diperintahkan TUHAN dengan perantaraan Musa" (Bilangan 26:52–56; Bilangan 33:54, dan Bilangan 34:13), "mengenai suku-suku yang sembilan setengah itu" (ini juga tergantung pada klausa "yang mereka bagikan sebagai milik pusaka").[3]
Ayat 6
Bani Yehuda datang menghadap Yosua di Gilgal.
Pada waktu itu berkatalah Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, kepadanya: "Engkau tahu firman yang diucapkan TUHAN kepada Musa, abdi Allah itu, tentang aku dan tentang engkau di Kadesh-Barnea." (TB)[6]
[Kaleb berkata:] "Aku berumur empat puluh tahun, ketika aku disuruh Musa, hamba TUHAN itu, dari Kadesh-Barnea untuk mengintai negeri ini; dan aku pulang membawa kabar kepadanya yang sejujur-jujurnya." (TB)[8]
Ayat 10
[Kaleb berkata:] "Jadi sekarang, sesungguhnya TUHAN telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya. Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini;" (TB)[9]
Teodoretus menyimpulkan dengan logis bahwa peperangan merebut tanah Kanaan yang dipimpin oleh Yosua diselesaikan dalam tujuh tahun, karena Allah mengucapkan firman mengenai Kaleb menjelang akhir tahun kedua setelah keluar dari Mesir, dan berarti 38 tahun sebelum bangsa Israel memasuki tanah Kanaan (lihat Ulangan 2:14).[3] Frasa וגו הלך אשׁר "dan pergi" dalam Yosua 14:10 juga tergantung dari frasa וגו ארבּעים יד: maksudnya, "sudah empat puluh lima tahun lamanya orang Israel mengembara di padang gurun"[10] Pernyataan ini bersifat umum di mana selama tahun-tahun peperangan merebut tanah Kanaan, bangsa Israel belum memasuki pemilikan tanah perjanjian itu secara damai, sehingga masih terhitung masa pengembaraan di padang gurun.[3]
Ayat 14
Itulah sebabnya Hebron menjadi milik pusaka Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, sampai sekarang ini, karena ia tetap mengikuti TUHAN, Allah Israel, dengan sepenuh hati. (TB)[11]
Kaleb bin Yefune tetap setia kepada Allah dan menerima sepenuhnya milik pusaka yang dijanjikan kepadanya (ayat Yosua 14:9-14). Kehidupannya melukiskan kesetiaan orang percaya dan menerima janji Bapa di bawah perjanjian baru—yaitu, Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1:4–5). Setelah bertobat dan menerima syarat-syarat perjanjian yang baru, orang percaya harus maju untuk menerima karunia-karunia rohani apa pun yang ingin diberi oleh Allah (bandingkan Roma 12:6–8; 1 Korintus 12:4–31), menunjukkan buah Roh (bandingkan Galatia 5:22–25) dan mempertunjukkan hikmat (bandingkan Kisah Para Rasul 6:3; 1 Korintus 2:6–16; Efesus 1:17; Yakobus 3:13–18). Semua ini merupakan milik pusaka yang layak bagi mereka yang dipenuhi dengan Roh dan kuasa (bandingkan Kisah Para Rasul 1:4–8; 2:4).[12]
Ayat 15
Nama Hebron dahulu ialah Kiryat-Arba; Arba ialah orang yang paling besar di antara orang Enak. Dan amanlah negeri itu, berhenti berperang. (TB)[13]
^W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
^J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
^Kaleb, adik laki-laki Yerahmeel dan ayah Akhsa, menurut 1 Tawarikh 2:42 (bandingkan 1 Tawarikh 2:49), adalah orang yang sama dengan Kaleb keturunan Hezron yang disebut dalam 1 Tawarikh 2:18. Ini tidak sama dengan suku Kenizzites (Kejadian 15:19), melainkan keluarga Kenas yang adalah seorang keturunan Hezron bin Peres bin Yehuda (1 Tawarikh 2:5, 1 Tawarikh 2:18, 1 Tawarikh 2:25), yang selanjutnya tidak diberikan informasi lagi. Jadi "Kenas" di sini bukan nama suku bangsa melainkan nama orang, yang juga dapat dilihat dari 1 Tawarikh 4:15, di mana salah seorang putra Kaleb juga dinamai Kenas, suatu nama yang rupanya digunakan berkali-kali dalam keluarga. Dikutip dalam Carl Friedrich Keil; Franz Delitzsch. Commentary on the Old Testament (1857-1878). Joshua 14.
^Penggunaan אשׁר, dapat dilihat pada Ewald, 331, c. menurut Carl Friedrich Keil; Franz Delitzsch. Commentary on the Old Testament (1857-1878). Joshua 14.