Sebagai salah satu dari dua lintasan utama yang mengalir dari Laut Tiongkok Selatan menuju Samudra Hindia (satunya lagi ialah Selat Malaka), Selat Sunda merupakan jalur pelayaran penting. Walaupun bahaya seperti sempitnya selat dan batu karang mengancam, luas Selat Sunda lebih pendek dari Selat Malaka sehingga kapal yang berlayar di sini kecil kemungkinannya untuk terhadang oleh bajak laut.
Pada awal 1942, di selat Sunda terjadi pertempuran antara pasukan Jepang yang dipimpin oleh Laksamana Muda Kenzaburo Hara yang menenggelamkan cruiser Sekutu USS Houston dan HMAS Perth saat kedua kapal tersebut mencoba menghadang pendaratan pasukan Jepang di Jawa.[1]
Dimulai pada awal tahun 2010, pemerintah Indonesia sudah mulai melakukan studi kelayakan untuk pembangunan jembatan yang akan melintasi selat ini, yaitu pembangunan Jembatan Selat Sunda.