Krakatau

Krakatau
  • Krakatoa
  • Rakata
  • Krakatau
  • Anak Krakatau
Titik tertinggi
Ketinggian813 m (2.667 kaki)
Koordinat6°6′27″S 105°25′3″E / 6.10750°S 105.41750°E / -6.10750; 105.41750[1]
Geografi
Krakatau di Jawa
Krakatau
Krakatau
Lokasi Krakatau
Krakatau di Provinsi Banten
Krakatau
Krakatau
Krakatau (Provinsi Banten)
LetakSelat Sunda, Rajabasa, Lampung Selatan
Geologi
Usia batuanLebih dari 2 Juta Tahun.
Jenis gunungKaldera vulkanik
Busur vulkanikSabuk alpida
Letusan terakhir535 (Krakatau Purba)
1883 (Rakata)
1927-sekarang (Anak Krakatau)

Krakatau (atau dengan nama internasional Krakatoa ataupun Rakata) adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, tepatnya di perairan Selat Sunda, antara Pulau Jawa dan Sumatra.[2] Nama ini juga disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau). Gunung Krakatau Purba pernah meletus hebat tahun 535 M yang menyebabkan terbentuknya Selat Sunda, hilangnya peradaban Pasemah Lampung dan Salakanegara Banten selama sekitar 20-30 tahun. Ledakan Gunung Krakatau menyebabkan tsunami, langit gelap, dan cuaca dingin.[3] Pada tahun 1680, pernah terjadi letusan juga.[3] Peristiwa itu pun masih berlanjut terulang kembali yang menyebabkan Krakatau sirna karena letusan kataklismik pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Pada tahun 2019, kawasan yang sekarang merupakan cagar alam ini memiliki empat pulau kecil: Pulau Rakata, Pulau Anak Krakatau, Pulau Sertung, dan Pulau Panjang (Rakata Kecil). Berdasarkan kajian geologi, semua pulau ini berasal dari sistem gunung berapi tunggal Krakatau yang pernah ada di masa lalu.

Krakatau dikenal dunia karena letusan yang sangat dahsyat pada tahun 1883. Awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudra Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai ke Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.

Selat Sunda

Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.

Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Samalas, Gunung Tambora, dan Gunung Toba di Indonesia, Gunung berapi Taupo di Selandia Baru dan Gunung Katmai di Alaska. Namun, gunung-gunung tersebut meletus jauh pada masa ketika populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara itu, ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.

Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut. Getaran akibat letusan Gunung Krakatau terasa sampai ke Eropa.

Perkembangan Gunung Krakatau

Gunung Krakatau Purba

Melihat kawasan Gunung Krakatau di Selat Sunda, para ahli memperkirakan bahwa pada masa purba terdapat gunung yang sangat besar di Selat Sunda yang akhirnya meletus dahsyat yang menyisakan sebuah kaldera (kawah besar) yang disebut Gunung Krakatau Purba, yang merupakan induk dari Gunung Krakatau yang meletus pada 1883. Gunung ini disusun dari bebatuan andesitik.

Pakar geologi Berend George Escher dan beberapa ahli lainnya berpendapat bahwa kejadian alam yang diceritakan berasal dari Gunung Krakatau Purba, yang dalam teks disebut Gunung Batuwara.

Akibat ledakan yang hebat itu, tiga per empat tubuh Krakatau Purba hancur menyisakan kaldera (kawah besar) di Selat Sunda. Sisi-sisi atau tepi kawahnya dikenal sebagai Pulau Rakata, Pulau Panjang (Rakata Kecil) dan Pulau Sertung. Letusan gunung ini disinyalir bertanggung jawab atas terjadinya tahun kegelapan di muka bumi. Wabah sampar terjadi karena suhu bumi menurun. Sampar ini secara signifikan mengurangi jumlah penduduk di muka bumi.

Letusan ini juga dianggap turut andil atas berakhirnya masa kejayaan Persia purba, transmutasi Kerajaan Romawi ke Kerajaan Byzantium, berakhirnya peradaban Arab Selatan, punahnya kota besar Maya, Tikal dan jatuhnya peradaban Nazca di Amerika Selatan yang penuh teka-teki. Ledakan Krakatau Purba diperkirakan berlangsung selama 10 hari dengan perkiraan kecepatan muntahan massa mencapai 1 juta ton per detik. Ledakan tersebut telah membentuk perisai atmosfer setebal 20-150 meter, menurunkan temperatur sebesar 5-10 derajat selama 10-30 Tahun. >>

Munculnya Gunung Krakatau

Perkembangan Gunung Krakatau

Pulau Rakata, yang merupakan satu dari tiga pulau sisa Gunung Krakatau Purba kemudian tumbuh sesuai dengan dorongan vulkanik dari dalam perut bumi yang dikenal sebagai Gunung Krakatau (atau Gunung Rakata) yang terbuat dari batuan basaltik. Kemudian, dua gunung api muncul dari tengah kawah, bernama Gunung Danan dan Gunung Perbuwatan yang kemudian menyatu dengan Gunung Rakata yang muncul terlebih dahulu. Persatuan ketiga gunung api inilah yang disebut Gunung Krakatau.

Gunung Krakatau pernah meletus pada tahun 1680 menghasilkan lava andesitik asam. Lalu pada tahun 1880, Gunung Perbuwatan aktif mengeluarkan lava meskipun tidak meletus. Setelah masa itu, tidak ada lagi aktivitas vulkanis di Krakatau hingga 20 Mei 1883. Pada hari itu, setelah 200 tahun tertidur, terjadi ledakan kecil pada Gunung Krakatau. Itulah tanda-tanda awal bakal terjadinya letusan dahsyat di Selat Sunda. Ledakan kecil ini kemudian disusul dengan letusan-letusan kecil yang puncaknya terjadi pada 26-27 Agustus 1883.

Erupsi 1883

Pada hari Senin, 27 Agustus 1883, tepat jam 10.20, terjadi ledakan pada gunung tersebut. Menurut Simon Winchester, ahli geologi lulusan Universitas Oxford Inggris yang juga penulis National Geographic, mengatakan bahwa ledakan itu adalah yang paling besar, suara paling keras dan peristiwa vulkanik yang paling meluluhlantakkan dalam sejarah manusia modern. Suara letusannya terdengar sampai 4.600 km dari pusat letusan dan bahkan dapat didengar oleh 1/8 penduduk bumi saat itu. Sebelum erupsi, terjadi sejumlah gejala alam yang tak biasa. Perilaku hewan berubah. Kuda-kuda mengamuk, ayam tidak bertelur, kera dan burung tak nampak lagi di pepohonan.[4]

Menurut para peneliti di University of North Dakota, ledakan Krakatau bersama ledakan Tambora (1815) mencatatkan nilai Volcanic Explosivity Index (VEI) terbesar dalam sejarah modern. The Guiness Book of Records mencatat ledakan Krakatau sebagai ledakan yang paling hebat yang terekam dalam sejarah.

Ledakan Krakatau telah melemparkan batu-batu apung dan abu vulkanik dengan volume 18 kilometer kubik. Semburan debu vulkanisnya mencapai 80 km. Benda-benda keras yang berhamburan ke udara itu jatuh di dataran pulau Jawa dan Sumatra bahkan sampai ke Sri Lanka, India, Pakistan, Australia dan Selandia Baru.

Letusan itu menghancurkan Gunung Danan, Gunung Perbuwatan serta sebagian Gunung Rakata di mana setengah kerucutnya hilang, membuat cekungan selebar 7 km dan sedalam 250 meter. Tsunami (gelombang laut) naik setinggi 40 meter menghancurkan desa-desa dan apa saja yang berada di pesisir pantai. Tsunami ini timbul bukan hanya karena letusan tetapi juga longsoran bawah laut.

Tercatat jumlah korban yang tewas mencapai 36.417 orang berasal dari 295 kampung kawasan pantai mulai dari Merak di Kota Cilegon hingga Cilamaya di Karawang, pantai barat Banten hingga Tanjung Layar di Pulau Panaitan (Ujung Kulon serta Sumatra Bagian selatan). Di Ujungkulon, air bah masuk sampai 15 km ke arah barat. Keesokan harinya sampai beberapa hari kemudian, penduduk Jakarta dan Lampung pedalaman tidak lagi melihat matahari. Gelombang Tsunami yang ditimbulkan bahkan merambat hingga ke pantai Hawaii, pantai barat Amerika Tengah dan Semenanjung Arab yang jauhnya 7 ribu kilometer.

Anak Krakatau

Anak Krakatau, dua tahun sejak awal terbentuknya. Foto diambil 12 atau 13 Mei 1929, koleksi Tropenmuseum.

Mulai pada tahun 1927 atau kurang lebih 44 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau, muncul gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau dari kawasan kaldera purba tersebut yang masih aktif dan tetap bertambah tingginya. Kecepatan pertumbuhan tingginya sekitar 0.5 meter (20 inci) per bulan. Setiap tahun ia menjadi lebih tinggi sekitar 6 meter (20 kaki) dan lebih lebar 12 meter (40 kaki). Catatan lain menyebutkan penambahan tinggi sekitar 4 cm per tahun dan jika dihitung, maka dalam waktu 25 tahun penambahan tinggi anak Rakata mencapai 190 meter (7.500 inci atau 500 kaki) lebih tinggi dari 25 tahun sebelumnya. Penyebab tingginya gunung itu disebabkan oleh material yang keluar dari perut gunung baru itu. Saat ini ketinggian Anak Krakatau mencapai sekitar 230 meter di atas permukaan laut, sementara Gunung Krakatau sebelumnya memiliki tinggi 813 meter dari permukaan laut.

Menurut Simon Winchester, sekalipun apa yang terjadi dalam kehidupan Krakatau yang dulu sangat menakutkan, realita-realita geologi, seismik serta tektonik di Jawa dan Sumatra yang aneh akan memastikan bahwa apa yang dulu terjadi pada suatu ketika akan terjadi kembali. Tak ada yang tahu pasti kapan Anak Krakatau akan meletus. Beberapa ahli geologi memprediksi letusan ini akan terjadi antara 2015-2083. Namun pengaruh dari gempa di dasar Samudera Hindia pada 26 Desember 2004 juga tidak bisa diabaikan.

Anak Krakatau, Februari 2008

Menurut Profesor Ueda Nakayama salah seorang ahli gunung api berkebangsaan Jepang, Anak Krakatau masih relatif aman meski aktif dan sering ada letusan kecil, hanya ada saat-saat tertentu para turis dilarang mendekati kawasan ini karena bahaya lava pijar yang dimuntahkan gunung api ini. Para pakar lain menyatakan tidak ada teori yang masuk akal tentang Anak Krakatau yang akan kembali meletus. Kalaupun ada minimal 3 abad lagi atau sesudah 2325 M. Namun yang jelas, angka korban yang ditimbulkan lebih dahsyat dari letusan sebelumnya. Anak Krakatau saat ini secara umum oleh masyarakat lebih dikenal dengan sebutan "Gunung Krakatau" juga, meskipun sesungguhnya adalah gunung baru yang tumbuh pasca letusan sebelumnya.

Krakatau dalam karya seni

Film

Sastra

Kesenian (Gambang Kromong)

  • Kramat Karem lagu gambang kromong yang yang tercipta setelah gunung krakatau meletus tahun 1883.
  • Kramat Karem Pantun Riwayat (diiringi Gambang Kromong Irama Jaya dan dinyanyikan oleh Pang Tjin Nio/Masnah ), menceritakan tentang suasana disekitar ketika krakatau meletus.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Dunk, Marcus (2009-07-31). "Will Krakatoa rock the world again?". London: Associated Newspapers Ltd. Diakses tanggal 2010-01-23. 
  2. ^ Lampung, Dinas Kominfotik Provinsi. "Gunung Anak Krakatau, Destinasi Wisata Lampung yang Wajib Dikunjungi". Pemerintah Provinsi Lampung (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-15. 
  3. ^ a b "Krakatoa (Krakatau)". SpringerReference. Berlin/Heidelberg: Springer-Verlag. 
  4. ^ Gustaman, Budi (2021). "Binatang-Binatang di Sekitar Letusan Krakatau 1883". Jurnal Sejarah. 2 (2): 2. 

Pranala luar

Read other articles:

Сибирский горный козёл Научная классификация Домен:ЭукариотыЦарство:ЖивотныеПодцарство:ЭуметазоиБез ранга:Двусторонне-симметричныеБез ранга:ВторичноротыеТип:ХордовыеПодтип:ПозвоночныеИнфратип:ЧелюстноротыеНадкласс:ЧетвероногиеКлада:АмниотыКлада:СинапсидыКласс:…

Lake SuescaView of the lake from the eastLake SuescaLocationSuesca & Cucunubá,CundinamarcaCoordinates5°11′N 73°47′W / 5.183°N 73.783°W / 5.183; -73.783TypeIntermontaneBasin countriesColombiaMax. length6 kilometres (3.7 mi)[1]Max. width2 kilometres (1.2 mi)[1]Average depth8 metres (26 ft)[1]Surface elevation2,800 m (9,200 ft)[2] View of the lake from the east Lake Suesca is a natural water body situ…

Sports organization of Armenia Armenian Esports FederationAbbreviationAEFEstablished2018HeadquartersYerevan, ArmeniaPresidentSmbat SiradeghyanWebsiteaef.org.am/ The Armenian Esports Federation (AEF) (Armenian: Հայաստանի Կիբերսպորտի Ֆեդերացիա, romanized: Hayastani elektronayin sporti federats’ia) is a non-governmental organization responsible for the development and popularization of esports in Armenia. The main aims of AEF are to help Armenian esports players …

Министерство природных ресурсов и экологии Российской Федерациисокращённо: Минприроды России Общая информация Страна  Россия Юрисдикция Россия Дата создания 12 мая 2008 Предшественники Министерство природных ресурсов Российской Федерации (1996—1998)Министерство охраны о…

Міністерство оборони України (Міноборони) Емблема Міністерства оборони та Прапор Міністерства оборони Будівля Міністерства оборони у КиєвіЗагальна інформаціяКраїна  УкраїнаДата створення 24 серпня 1991Попередні відомства Міністерство оборони СРСР Народний комісаріа…

Untuk pulau di Antartika, lihat Pulau D'Urville, Antartika. Rangitoto ki te Tonga / Pulau D'UrvillePulau D'Urville dan Teluk TasmanLokasi Pulau D'UrvilleGeografiKoordinat40°50′S 173°52′E / 40.833°S 173.867°E / -40.833; 173.867Koordinat: 40°50′S 173°52′E / 40.833°S 173.867°E / -40.833; 173.867Luas150 km2Titik tertinggiAttempt Hill[1] (729 m)[2]PemerintahanNegaraSelandia BaruKependudukanPenduduk52&#…

Public park in Dublin, Ireland Peace ParkPeace ParkShow map of DublinPeace ParkShow map of IrelandTypeMunicipalLocation13 Christchurch Place, Dublin, IrelandCoordinates53°20′34″N 6°16′17″W / 53.3428°N 6.2714°W / 53.3428; -6.2714Area0.247 acres (0.10 ha)[1]Created1988Operated byDublin City CouncilOpenall yearWebsitewww.dublincity.ie/residential/parks/dublin-city-parks/visit-park/peace-park The Peace Park (Irish: Páirc na Síochána) is a smal…

Family of enzymes DNA polymerase IFunctional domains in the Klenow Fragment (left) and DNA Polymerase I (right).IdentifiersOrganismEscherichia coli(str. K-12 substr. MG1655)SymbolpolAEntrez948356PDB1DPIRefSeq (Prot)NP_418300.1UniProtP00582Other dataEC number2.7.7.7Chromosomegenome: 4.04 - 4.05 MbSearch forStructuresSwiss-modelDomainsInterPro DNA polymerase I (or Pol I) is an enzyme that participates in the process of prokaryotic DNA replication. Discovered by Arthur Kornberg in 1956,[1] …

British TV series or programme GlobalFinal title card, used from 2022 to 2023.Also known asGlobal with Jon Sopel(January 2013 - July 2014)Global withMatthew Amroliwala(Sept. 2014 - 3 March 2023)Created byBBC World NewsPresented byMatthew AmroliwalaTim WillcoxCountry of originUnited KingdomOriginal languageEnglishProductionProduction locationsStudio C, Broadcasting House, LondonRunning time2 hoursOriginal releaseNetworkBBC World NewsRelease14 January 2013 (2013-01-14) –3 March 2023…

2023–present political incident Mike Pence classified documents incidentDateJanuary 2023LocationMike Pence's personal residence in IndianaCauseDiscovery of classified documents in the possession of former Vice President Mike PenceOutcomeFederal investigation lasting several months and resulting in no charges This article is part of a series aboutMike Pence Political positions Electoral history Vice President of the United States Transition Tenure Trump administration Inauguration COVID-19 pand…

American talk show host and comedian (born 1974) Jimmy FallonFallon in 2013BornJames Thomas Fallon (1974-09-19) September 19, 1974 (age 49)New York City, U.S.EducationCollege of Saint Rose (BA)OccupationsComedianTV hostactorsingerwriterYears active1995–presentSpouse Nancy Juvonen ​(m. 2007)​Children2Comedy careerMediumStand-uptelevisionfilmmusicbooksGenres Observational musical sketch surreal humor impressions satire Subject(s) American culture American p…

Paraguayans of African descent This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Afro-Paraguayans – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (May 2020) (Learn how and when to remove this message) Ethnic group Afro-ParaguayansAfro-Mestizo Paraguayan working in Emboscada.Total populationabout 8 thousand[1 …

Città scomparse del Lazio arcaicoL'antico Latium vetus ed i suoi principali centri abitatiLocalizzazioneStato Italia AmministrazionePatrimonioLatium vetus EnteRegione Lazio Modifica dati su Wikidata · Manuale Le città scomparse del Lazio arcaico sono i numerosi centri urbani esistenti nell'antico Latium prima della progressiva conquista da parte di Roma. Le fonti antiche riportano circa cinquanta antichissime comunità, fiorite nel Latium vetus durante l'età del bronzo, in gran par…

Mar LigureIl mar Ligure ad Alassio da Capo MeleParte diMar Mediterraneo Stati Italia Francia Monaco Regioni Corsica Liguria Monaco Provenza-Alpi-Costa Azzurra Toscana Coordinate43°29′54″N 9°02′30″E43°29′54″N, 9°02′30″E DimensioniProfondità massima2 850 m IdrografiaIsoleCorsica, Capraia, Gorgona, Isola d'Elba, Giraglia, Isole Finocchiarola, Arcipelago Spezzino, Gallinara, Bergeggi InsenatureGolfo di Genova, Golfo della Spezia Il mar Lig…

Indian archaeologist and scholar Bhagwan Lal IndrajiBorn(1839-11-08)8 November 1839Junagadh, Junagadh State, Kathiawar AgencyDied16 March 1888(1888-03-16) (aged 48)Bombay, Bombay PresidencyNationalityIndianOther namesBhagwanlal Indraji, Pandit Bhagvanlal InderjiOccupationArchaeologistKnown forDeciphering ancient Indian inscriptions Bhagwan Lal Indraji or Bhagwanlal Indraji (8 November 1839 – 16 March 1888) was an Indian archaeologist and scholar. A member of the Royal Asiatic So…

Ledakan Tianjin 2015Bola api dari ledakan pertamaTanggal12 Agustus 2015Waktu~23:30 WSC (~15:30 UTC) dan setelahnyaTempatPort of TianjinLokasiBinhai, Tianjin, ChinaKoordinat39°02′20″N 117°44′14″E / 39.0389°N 117.7371°E / 39.0389; 117.7371JenisLedakanPenyebabPenyalaan otomatis nitroselulosaTewas114[1][2]Cedera722 (termasuk 58 korban luka parah)[3][4]Hilang70 (kebanyakan pemadam kebakaran)[2]RekamanVideo Artikel ini memuat …

Malvicino komune di Italia Tempat Negara berdaulatItaliaDaerah di ItaliaPiemonteProvinsi di ItaliaProvinsi Alessandria NegaraItalia PendudukTotal76  (2023 )GeografiLuas wilayah9,04 km² [convert: unit tak dikenal]Ketinggian350 m Berbatasan denganMontechiaro d'Acqui Ponzone Cartosio Pareto Spigno Monferrato SejarahHari liburpatronal festival (en) Santo pelindungMikhael Informasi tambahanKode pos15015 Zona waktuUTC+1 UTC+2 Kode telepon0144 ID ISTAT006090 Kode kadaster ItaliaE870 Lain-lai…

الدوري الألماني الشرقي 1971–72 تفاصيل الموسم الدوري الألماني الشرقي  النسخة 25  البلد ألمانيا الشرقية ألمانيا  التاريخ بداية:28 أغسطس 1971  نهاية:19 مايو 1972  المنظم الاتحاد الأوروبي لكرة القدم  البطل نادي ماغديبورغ  مباريات ملعوبة 182   عدد المشاركين 14   الدوري…

هذه المقالة بحاجة لصندوق معلومات. فضلًا ساعد في تحسين هذه المقالة بإضافة صندوق معلومات مخصص إليها. يفتقر محتوى هذه المقالة إلى الاستشهاد بمصادر. فضلاً، ساهم في تطوير هذه المقالة من خلال إضافة مصادر موثوق بها. أي معلومات غير موثقة يمكن التشكيك بها وإزالتها. (ديسمبر 2018) مسجد أب…

Alte Kolonie Eving Margarethenhöhe Siedlung Eisenheim Dahlhauser Heide Siedlung Teutoburgia Lange Riege in Hagen-Eilpe Arbeitersiedlungen aus dem 19. und frühen 20. Jahrhundert gehören heute zu den meist geschützten Denkmälern des Ruhrgebiets, die an die Zeit der Industrialisierung erinnern. Arbeitersiedlungen ist daher auch die Bezeichnung der 19. Route des Projekts Route der Industriekultur. Die Siedlungen im Einzelnen Siedlung Eisenheim, Oberhausen Siedlung Stemmersberg, Oberhausen Siedl…