Puncak dari gunung Parahu merupakan padang rumput luas yang memanjang dari barat ke timur. Bukit-bukit dan sabana dengan sedikit pepohonan dapat dijumpai pada puncaknya. Gunung ini menjadi salah satu tujuan pendakian utama di Dataran Tinggi Dieng sebagai salah satu spot sunrise favorit bagi wisatawan.
Flora dan fauna
Hutan di lereng Gunung Parahu yang mengarah ke Kendal dan Batang, merupakan hutan lebat dan terdapat tumbuhan kantong semar (Pitcher plants) endemik Jawa yaitu Nepenthes Gymnamphora yang banyak tumbuh bersama dengan pakis resam (Glichenia linearis). Di sekitar puncak ditemui bunga Edelweiss Jawa (Anaphalis maxima dan Anaphalis longifolia). Di kawasan hutan Parahu juga ditemui binatang khas Jawa seperti macan tutul jawa (Panthera pardus melas), sigung jawa (Mydaus javanensis) dan elang jawa (Nisaetus bastelsi).
Pendakian
Setidaknya ada enam jalur yang umum digunakan untuk mendaki Gunung Parahu, yaitu:
Jalur Dieng, Kalilembu, dan Patakbanteng, Kejajar, Wonosobo (dari arah barat daya/selatan)
Jalur Igirmranak, Kejajar, Wonosobo (dari arah tenggara)
Jalur Kenjuran, Sukorejo, Kendal (dari arah timur)
Jalur Pranten, Bawang, Kabupaten Batang (dari arah barat laut)
Jalur Wates, Temanggung (dari arah tenggara)
Jalur Ngelak, Batang (dari arah utara)
Dari keenam jalur tersebut, jalur pendakian Gunung Parahu via Patak Banteng merupakan jalur termudah yang ramah untuk pendaki pemula.[1] Dan jalur pendakian Gunung Parahu via Dwarawati merupakan jalur pendakian tercepat untuk sampai ke puncak Gunung Parahu.