Orang Minahasa menamai mahawu pada gunung ini karena sering mengeluarkan abu.[4] Selain menyebutnya dengan mahawu, gunung ini juga disebut gunung Roemengas.[3] Gunung ini pernah mengeluarkan letusan kecil pada tahun1789.[1] Kemudian tahun 1994, gunung mahawu juga mengeluarkan letupanlumpurfumarol dan aktivitasgeiser terjadi sepanjang danau kawah yang berwarna kehijau-hijauan dan terakhir pada tahun 1999.[1][3]
Walau sudah tidak aktif, namun aroma bau belerang yang dibawa angin masih jelas tercium.[2] Danau kawah gunung ini kini berukuran kecil karena sebagian pinggirnya sudah mengering.[5]
Berbeda dengan gunung berapi lainnya yang cenderung berpasir-pasir di puncaknya, gunung Mahawu ini puncaknya hijau dan banyak tumbuhannya.[5] Saat sampai di puncak kita dapat melihat putihnyakabutawan dan pemandangan di bawah yang menakjubkan, selain itu ada juga hutan lindung kecil yang dihiasi oleh bunga warna-warni.[5] Menuju Mahawu wisatawan akan disuguhi pemandangan perkebunanholtikultura yang tidak kalah indahnya.[2] Warna hijau sayur mayur berpadu dengan warna cokelattanah yang subur menjadi sebuah kombinasi keindahan yang menakjubkan.[2] Dan bila ingin mengetahui lebih lanjut tentang gunung tersebut, bisa membuka situs www.mahawuvolcano.blogspot.com
Menuju Puncak
Waktu yang paling baik untuk memulai pendakian adalah pukul 07.00 pagi dari desa Kakaskasen karena hal ini memungkinkan para pendaki untuk melewati kawah saat pagihari dalam cuaca yang masih dingin dan sejuk.[3] Karena ukuran gunung tidak terlalu besar, para pendaki dapat mencapai puncaknya kurang lebih dengan waktu satu jam.[5] Kendaraan rodaempat pun sudah dapat menjangkau daerah dekat puncak, hal ini dikarenakan pemerintah kota Tomohon telah membuat jalan akses yang bagus ke Mahawu.[2]
Dengan memakai kendaraan, seseorang dapat sampai di lokasi dengan waktu sekitar 30 menit dari kota Tomohon.[2] Terdapat area parkir yang cukup luas di lokasi Pos Penjagaan, kita bisa melihat tiga rumah panggung di situ.[2] Satu rumah untuk Pos PenjagaanPolisi Hutan dan dua rumah lainnya disediakan bagi pengunjung yang ingin menginap.[2]
Untuk mencapai puncak dari lokasi parkir, telah disediakan tangga beton lengkap dengan peganggan di tengahnya.[2] Sekitar 160 anak tangga harus dilewati para pendaki untuk mencapai puncak.[2] Sampai di puncak sebuah bangunan dua lantai menanti yang cukup menjadi ruang yang lapang untuk menikmati pemandangan di puncak Mahawu yang indah.[2]