Perhutani

Perusahaan Umum Kehutanan Negara
Perum Perhutani
Badan usaha milik negara
IndustriKehutanan
Didirikan29 Maret 1961; 63 tahun lalu (1961-03-29)
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Wahyu Kuncoro[1]
(Direktur Utama)
Bambang Hendroyono[2]
(Ketua Dewan Pengawas)
Produk
Jasa
  • Pengelolaan dan pemanfaatan hutan
  • Rehabilitasi dan reklamasi hutan
  • Perlindungan hutan dan konservasi alam
  • Pengolahan hasil hutan
  • Pengembangan hutan rakyat dan/atau hutan tanaman rakyat
  • Perdagangan hasil hutan
  • Penangkaran satwa
PendapatanRp 3,927 triliun (2020)[3]
Rp 321,905 milyar (2020)[3]
Total asetRp 16,595 triliun (2020)[3]
Total ekuitasRp 11,253 triliun (2020)[3]
PemilikPemerintah Indonesia
Karyawan
17.820 (2020)[3]
Anak usahaPT Inhutani I
PT Inhutani V
PT Palawi Risorsis
PT Bakti Usaha Menanam Hijau Lestari
Situs webwww.perhutani.co.id

Perusahaan Umum Kehutanan Negara atau biasa disingkat menjadi Perum Perhutani, adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang kehutanan. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki tiga kantor divisi regional, yakni di Bandung, Semarang, dan Surabaya. Perusahaan ini juga memiliki pusat pendidikan dan pengembangan pegawai di Madiun serta pusat penelitian dan pengembangan kehutanan di Cepu.[3][4]

Wilayah kerja Perhutani meliputi seluruh Kawasan Hutan Negara yang terdapat di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Banten, kecuali kawasan hutan konservasi. Total wilayah hutan yang dikelola oleh Perhutani sebesar 2.566.889 ha, terdiri atas Hutan Produksi seluas 1.454.176 ha (57%), Hutan Produksi Terbatas seluas 428.795 ha (16%) dan Hutan Lindung seluas 683.889 ha.

Sejarah

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1897 saat pemerintah Hindia Belanda membentuk Jawatan Kehutanan untuk mengelola hutan. Pada tahun 1930, pengelolaan hutan diserahkan ke Djatibedrijf (perusahaan jati). Pada tahun 1940, pengelolaan hutan jati di Jawa dan Madura dikembalikan ke Jawatan Kehutanan. Pada tahun 1942, di masa pendudukan Jepang, nama Jawatan Kehutanan diubah menjadi Ringyo Tyuoo Zimusyo (Jepang: 林業中央事務所, ringyō chūō jimusho). Setelah Indonesia merdeka, seluruh hak, kewajiban, tanggung jawab, dan kewenangan pengelolaan hutan di Jawa dan Madura diserahkan ke Jawatan Kehutanan. Pada tahun 1961, pemerintah Indonesia mendirikan sejumlah Perusahaan Kehutanan Negara, masing-masing untuk mengelola hutan yang terletak di satu provinsi.[5] Pada tahun 1972, Perusahaan Kehutanan Negara Jawa Timur dan Perusahaan Kehutanan Negara Jawa Tengah digabung untuk membentuk perusahaan ini dengan nama "Perusahaan Umum Kehutanan Negara".[6] Pada tahun 1978, wilayah kerja perusahaan ini diperluas, sehingga juga meliputi hutan yang terletak di Jawa Barat.[7] Pada tahun 2001, status perusahaan ini diubah menjadi persero,[8] namun pada tahun 2003, status perusahaan ini kembali diubah menjadi perusahaan umum. Pada tahun 2014, perusahaan ini ditunjuk sebagai induk holding BUMN kehutanan, yang beranggotakan Inhutani I, Inhutani II, Inhutani III, Inhutani IV, dan Inhutani V.[3][4][9] Pada tahun 2022, perusahaan ini menggabungkan Inhutani II dan Inhutani III ke dalam Inhutani I, serta menggabungkan Inhutani IV dan Perhutani Anugerah Kimia ke dalam Inhutani V. Melalui penggabungan tersebut, Inhutani I difokuskan pada produksi kayu bulat, olahan kayu, dan biomassa, serta pengembangan proyek-proyek berbasis alam atau perdagangan karbon. Sementara Inhutani V difokuskan pada produksi gondorukem, terpentin, dan turunannya.[10]

Manajemen

Komisaris Perhutani terdiri atas 5 orang, sebagai Ketua Dewan Pengawas adalah Bambang Hendroyono. Direktur Utama Perhutani saat ini adalah Wahyu Kuncoro.

Wilayah kerja Perhutani dibagi menjadi 3 yaitu Divisi Regional Jawa Tengah, Divisi Regional Jawa Timur dan Divisi Regional Jawa Barat dan Banten. setelah transformasi yang dilakukan aktif pada tahun 2010, Perhutani kini membagi unit organisasinya kedalam 2 divisi, diantaranya Divisi Bisnis dan Divisi Regional. Masing-masing unit dipimpin oleh Kepala Divisi. Berikut rincian pembagian divisi Perhutani.

Divisi Regional

Divisi Regional dibagi menjadi 3 divisi, yakni Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, Divisi Regional Jawa Timur, dan Divisi Regional Jawa Tengah. Terdapat total 57 Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH), 13 Seksi Perencanaan Hutan Wilayah (PHW), 437 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH), dan 1592 Resort Pemangkuan Hutan (RPH).[11][12][13]

Divisi Regional Perum Perhutani
Unit Kerja Provinsi Jumlah KPH KPH Jumlah SPH / PHW SPH / PHW Jumlah BKPH dan RPH
Divisi Regional Jawa Tengah Jawa Tengah 20 KPH Balapulang

KPH Banyumas Barat

KPH Banyumas Timur

KPH Blora

KPH Cepu

KPH Gundih

KPH Kebonharjo

KPH Kedu Selatan

KPH Kedu Utara

KPH Kendal

KPH Mantingan

KPH Pati

KPH Pekalongan Barat

KPH Pekalongan Timur

KPH Pemalang

KPH Purwodadi

KPH Randublatung

KPH Semarang

KPH Surakarta

KPH Telawa

4 PHW I Pekalongan

PHW II Yogyakarta

PHW III Salatiga

PHW IV Rembang

93 BKPH dan 310 RPH
Divisi Regional Jawa Timur Jawa Timur 23 KPH Banyuwangi Barat

KPH Banyuwangi Selatan

KPH Banyuwangi Utara

KPH Blitar

KPH Bojonegoro

KPH Bondowoso

KPH Jatirogo

KPH Jember

KPH Jombang

KPH Kediri

KPH Lawu Ds (dan sekitarnya)

KPH Madiun

KPH Madura

KPH Malang

KPH Mojokerto

KPH Nganjuk

KPH Ngawi

KPH Padangan

KPH Parengan

KPH Pasuruan

KPH Probolinggo

KPH Saradan

KPH Tuban

5 PHW I Bojonegoro

PHW II Madiun

PHW III Jombang

PHW IV Malang

PHW V Jember

196 BKPH dan 693 RPH
Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Jawa Barat, Banten 14 KPH Bandung Selatan

KPH Bandung Utara

KPH Banten

KPH Bogor

KPH Ciamis

KPH Cianjur

KPH Garut

KPH Indramayu

KPH Kuningan

KPH Majalengka

KPH Purwakarta

KPH Sukabumi

KPH Sumedang

KPH Tasikmalaya

4 PHW I Bogor

PHW II Cianjur

PHW III Bandung

PHW IV Cirebon

148 BKPH dan 589 RPH

Divisi Bisnis

Divisi Bisnis dibagi menjadi 5 divisi, yakni Divisi Komersial Kayu, Divisi Industri Kayu, Divisi Gondorukem, Terpentin, Derivat, dan Minyak Kayu Putih, Divisi Wisata dan Agribisnis, dan Divisi Pengelolaan dan Pengembangan Aset. Terdapat total 17 Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM), 8 Pabrik Gondorukem dan Terpentin (PGT), 1 Pabrik Derivat Gondorukem Terpentin (PDGT), 3 Pabrik Minyak Kayu Putih (PMKP), dan 4 Industri Kayu (IK).[14][15][16][17][18]

Divisi Bisnis Perum Perhutani
Unit Kerja Unit Keterangan
Kesatuan Bisnis Mandiri 17 KBM 2 KBM Pemasaran Jawa Tengah

2 KBM Industri Kayu Jawa Tengah

1 KBM Industri Non Kayu Jawa Tengah

1 KBM Agroforestry Jawa Tengah

1 KBM Jasa Lingkungan dan Produksi Jawa Tengah

3 KBM Pemasaran Jawa Timur

1 KBM Industri Kayu Jawa Timur

1 KBM Industri Non Kayu Jawa Timur

1 KBM Agroforestry Jawa Timur

1 KBM Jasa Lingkungan dan Produksi Jawa Timur

1 KBM Pemasaran Jawa Barat dan Banten

1 KBM Industri Kayu Non Kayu Jawa Barat dan Banten

1 KBM Agroforestry Ekologi dan Jasa Lingkungan Jawa Barat dan Banten

Komersial Kayu 3 Komersil Kayu
Industri Kayu 4 IK IK Brumbung, Jawa Tengah

IK Cepu, Jawa Tengah

IK Gresik, Jawa Timur

Perhutani Plywood Industry (PPI) Kediri, Jawa Timur

Gondorukem, Terpentin, Derivat, dan Minyak Kayu Putih 8 PGT

1 PDGT

3 PMKP

PDGT Pemalang, Jawa Tengah

PGT Sapuran, Jawa Tengah

PGT Winduaji, Jawa Tengah

PGT Cimanggu, Jawa Tengah

PGT Paninggaran, Jawa Tengah

PGT Ponorogo, Jawa Timur

PGT Trenggalek, Jawa Timur

PGT Jember, Jawa Timur

PGT Sindangwangi, Jawa Barat

PMKP Krai, Jawa Tengah

PMKP Sukun, Jawa Timur

PMKP Jatimunggul, Jawa Barat

Wisata dan Agribisnis 639 Objek wisata
Pengelolaan dan Pengembangan Aset 3 PPA

Selain itu, Perhutani juga memiliki Perhutani Forestry Institute (PeFI), yang merupakan penggabungan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan SDH (Puslitbang) Cepu dengan Pusat Pendidikan dan Pengembangan (Pusdikbang) Madiun atau Perhutani Corporate University (Corpu) yang bertujuan untuk mengintegrasikan fungsi perusahaan dalam peningkatan kapabilitas, kompetensi & kerja sama strategis serta partisipasi & akses global.[19]

Anak Perusahaan

Perhutani memiliki 4 anak perusahaan dan 1 pabrik sagu, yaitu PT Inhutani I, PT Inhutani V, PT Palawi Risorsis (sebelumnya bernama PT Perhutani Alam Wisata) yang menangani usaha wisata, PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari (BUMN HL), dan pabrik sagu di Distrik Kais, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat.[20][21][22]

Bisnis

Wisata

Selain dari bisnis kayu, Perhutani juga mendapat penghasilan yang lumayan dari Wisata, seperti yang didapatkan oleh Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten. Pada tahun 2011 mereka mendapatkan penghasilan sebesar Rp.42 miliar (2010: Rp.15 milliar) di mana sebesar Rp.34 miliar diperoleh dari 8 objek wisata unggulan.[23]

Kedelapan objek wisata unggulan tersebut adalah:

  • Kabupaten Bandung: Kawah Putih, Patuha Resort, Pemandian Air Panas Cimanggu, Rancaupas dan Cibolang
  • Kabupaten Bogor: Wana Wisata Cilember dan Penangkaran Rusa Cariu
  • Kabupaten Subang: Wana Wisata Blanakan

Agroforestry

Perhutani akan bekerja sama dengan Pemprov Jawa Barat untuk mengembangkan agroforestry atau kawasan pemanfaatan kehutanan yang terintegrasi di di Jawa Barat. Program ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan dan upaya penyelamatan DAS di Jabar agar tetap hijau.[24]

Sagu Papua

Perhutani telah merampungkan proyek pabrik sagu di Distrik Kais, Sorong, yang telah dibangun sejak 2013 lalu. Direktur Utama Perhutani Mustoha Iskandar mengatakan, nilai investasi pabrik sagu ini mencapai Rp150 miliar dan menghasilkan pendapatan ke perusahaan Rp100 miliar per tahun. Pabrik sagu terbesar di Papua ini mempekerjakan 40 orang di pabrik dan 400 hingga 600 orang di hutan sagu. Dalam produksinya, Perhutani akan membeli batang sagu seharta Rp 9000 pertual tergantung kualitas pohon tersebut.[25]

Referensi

  1. ^ "Dewan Direksi". Perusahaan Umum Kehutanan Negara. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-29. Diakses tanggal 29 Desember 2021. 
  2. ^ "Dewan Pengawas". Perusahaan Umum Kehutanan Negara. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-29. Diakses tanggal 29 Desember 2021. 
  3. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020". Perusahaan Umum Kehutanan Negara. Diakses tanggal 29 Desember 2021. 
  4. ^ a b "Sejarah Perusahaan". Perusahaan Umum Kehutanan Negara. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-29. Diakses tanggal 29 Desember 2021. 
  5. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 1961" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 29 Desember 2021. 
  6. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 15 tahun 1972" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 29 Desember 2021. 
  7. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 2 tahun 1978" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 29 Desember 2021. 
  8. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 14 tahun 2001" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 29 Desember 2021. 
  9. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 73 tahun 2014" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 29 Desember 2021. 
  10. ^ Elvira, Vina (5 Agustus 2022). "Perum Perhutani Merger Anak Perusahaan ke dalam Dua Subholding". Kontan. Diakses tanggal 19 September 2022. 
  11. ^ "Divisi Regional Jawa Barat dan Banten". Perum Perhutani. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-18. Diakses tanggal 2021-02-15. 
  12. ^ "Divisi Regional Jawa Tengah". Perum Perhutani. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-19. Diakses tanggal 2021-02-15. 
  13. ^ "Divisi Regional Jawa Timur". Perum Perhutani. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-23. Diakses tanggal 2021-02-15. 
  14. ^ "Perhutani Jateng Ekspor Gondorukem". Perum Perhutani. 2012-02-29. Diakses tanggal 2021-02-15. 
  15. ^ "Minyak Kayu Putih". Perum Perhutani. 2013-01-09. Diakses tanggal 2021-02-15. 
  16. ^ Ekonomi, Warta. "Kangen Liburan? 38 Objek Wisata Kelolaan Perhutani Udah Dibuka, Loh!". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 2021-02-15. 
  17. ^ "Profil Perum Perhutani. Perum Perhutani Profile - PDF Free Download". adoc.pub (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-02-15. 
  18. ^ "Industri Kayu". Perum Perhutani. Diakses tanggal 2021-02-15. 
  19. ^ jogjamediaweb.com. "Departemen Riset dan Inovasi | Perhutani Forestry Institute". Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhutani. Diakses tanggal 2021-02-15. 
  20. ^ BeritaSatu.com. "Diresmikan, Pabrik Sagu Milik Perhutani di Papua Barat". beritasatu.com. Diakses tanggal 2021-02-15. 
  21. ^ "Palawi | Welcome to Palawi Risorsis". mypalawi.com. Diakses tanggal 2021-02-15. [pranala nonaktif permanen]
  22. ^ "BUMN Hijau Lestari Fokus pada Penguatan Struktur". Republika Online. 2014-07-01. Diakses tanggal 2021-02-15. 
  23. ^ "Kawah Putih Sumbangkan Pemasukan Rp 11 M Bagi Perhutani". January 5, 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-11. Diakses tanggal 2012-01-05. 
  24. ^ /http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/pemprov-jabar/16/01/13/o0vfqs359-hijaukan-jabar-perhutani-gandeng-pemprov
  25. ^ http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/01/01/185432026/Total.Investasi.Pabrik.Sagu.Perhutani.di.Sorong.Mencapai.Rp.150.Miliar

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41