Konsili Nikea Kedua adalah konsili yang diakui sebagai konsili ketujuh oleh Gereja Katolik Roma dan Ortodoks Timur. Kedua gereja tersebut mengakui konsili ini, sementara pendapat Gereja Protestan bermacam-macam.
Penghormatan terhadap ikon para figur kudus Kekristenan telah dilarang oleh Kaisar Konstantinus V dan didukung pula oleh Konsili Hieria (754 M), yang diklaim secara sepihak sebagai konsili oikumenis ketujuh.[2] Konsili Hieria 33 tahun kemudian ditetapkan sebagai konsili yang tidak sah pada Konsili Nikea II oleh Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Katolik karena dalam konsili tersebut tidak ada sama sekali perwakilan dari lima pentarki. Pelaksanaan dari pelarangan penghormatan terhadap ikon ini dijalankan dengan sangat keras misalnya seperti mempersekusi para umat beriman dan para rahib yang masih memuliakan ikon-ikon figur kudus dan ikonoklasme ini juga bermotif politis agar masyarakat tidak hanya menghormati para figur kudus Kekristenan tetapi juga menghormati para penguasa kekaisaran[3] Ikonoklasme ini terus berlanjut hingga masa kekuasaan Kaisar Leo IV Khazar. Namun, ikonoklasme ini terhenti setelah kematian Kaisar Leo IV Khazar.
^Council of Hieria, Canon 19, "If anyone does not accept this our Holy and Ecumenical Seventh Synod, let him be anathema from the Father and the Son and the Holy Ghost, and from the seven holy Ecumenical Synods!" http://www.fordham.edu/halsall/source/icono-cncl754.asp
Concilium Universale Nicaenum Secundum. Concilium actiones I-III, ed. Erich Lambertz (Acta Conciliorum Oecumenicorum 2,3,1), Berlin, New York 2008. ISBN 978-3-11-019002-1 Edition with introduction in the sources.